Korea Selatan


Happy reading n enjoy this story

Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan

Violetta melangkahkan kakinya keluar terminal kedatangan Bandara. Matahari mulai bersinar. Pagi tiba terlalu cepat baginya. Jam telah menunjukkan pukul 6.
"Sudah pagi ya...", gumam sang Putri pelan.

"Yang Mulia, saya sudah memesan kamar hotel di Seoul. Mungkin lebih baik kita segera, agar Anda bisa langsung istirahat begitu tiba disana." Jelas Jun Ki seraya memberikan sebotol minuman dingin.

Violetta segera meneguk minumannya hingga tandas. Semalam ia hampir tidak menyantap makanan sedikitpun. Menu pesawat dan perutnya yang sedikit bermasalah merupakan kombinasi bagus yang membuatnya tidak bernafsu untuk makan.

"Bagus, butuh berapa lama untuk tiba disana?"

"Kurang lebih satu jam, Yang Mulia."

"Satu jam? Kau bercanda?! Aku ingin segera tidur. Semalam aku terkena insomnia. Kau tahu itu dan kau masih memesan hotel di Seoul? Astaga."

Jun Ki menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia tahu ini akan segera terjadi. Tuan Putrinya mengomel.
"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya memesannya kemarin. Saya pikir ini lebih mudah karena seseorang yang akan kita temui juga berada disana."

"Hmm, jika memang begitu. Lupakan saja. Ayo berangkat." Violetta enggan memperpanjang masalah.
Lebih baik aku memarahinya nanti begitu tiba disana, hihi... Pikirnya.

Jun Ki berjalan didepan sang Putri yang setia mengekorinya. Yah, karena ini kali pertama Violetta berada di Korea, maka Jun Ki yang memimpin jalan. Mau tidak mau. Dan jangan khawatir, sang Pengawal akan selalu mau.

Setelah berjalan beberapa ratus meter mereka tiba di pintu keluar. Tangan Jun Ki melambai. Tak lama, sebuah taksi berhenti tepat didepan mereka.

Violetta mengernyitkan keningnya. Matanya menatap Jun Ki dengan sorot penuh tanya. Jun Ki hanya tersenyum. Kemudian membuka pintu penumpang. Mempersilahkan sang Putri untuk masuk.

Violetta mengerdikkan bahunya. Lalu masuk ke dalam taksi. Jun Ki menyusul setelah meletakkan 2 koper besar sang Putri dan miliknya didalam bagasi.

Wuuush... Taksi yang mereka naiki membelah keramaian jalan Incheon.

"Kemana pak?" Tanya sang sopir kepada pria tampan disebelahnya.

"Hotel Skypark Central, Seoul." Jawab Jun Ki dengan aksen Koreanya yang khas.

"Baik."

"Jun, aku akan istirahat. Tolong bangunkan aku begitu tiba." Sang Putri memposisikan diri untuk tidur senyaman mungkin didalam taksi yang pertama kali ia naiki seumur hidupnya.

Jun Ki tersenyum tipis. "Baik, Yang Mulia."

Satu jam berlalu, taksi bandara yang dinaiki sang Putri tiba tepat didepan Hotel Skypark Central.

"Yang Mulia, kita sudah sampai." Bisik Jun Ki tepat ditelinga Violetta.

Kedua manik indah milik sang Putri mengerjap. Kepalanya menoleh ke kanan, terkejut mendapati wajah tampan sang Pengawal begitu dekat dengannya. Untungnya ia terbiasa untuk mengatur emosinya dengan baik. Pupil matanya hanya membesar sekejap, kemudian mengerdip. Violetta terkejut tanpa berteriak.
"Ck, kau ini--" gumamnya sebal.

Jun Ki berusaha menahan tawanya ketika melihat reaksi sang Putri. "Maafkan saya, Yang Mulia."

Setelah Jun Ki menyelesaikan pembayaran taksi.


Mereka segera melangkah memasuki Hotel. Violetta menatap interior lobi hotel dengan kagum.

Hotel yang indah. Andai saja aku kesini untuk berlibur. Pasti aku lebih menikmatinya. Sekarang, aku malah tidak tahu harus berapa lama aku disini? Apakah Ayahanda baik-baik saja disana? Batinnya khawatir.

Jun Ki mendatangi resepsionis. Hendak melakukan check in. Beberapa saat kemudian, ia selesai. Violetta yang memang menunggu dibelakangnya langsung mengikuti langkah pengawalnya.

Lift yang mereka naiki menuju lantai 10. Tempat kamar hotel yang akan mereka tinggali berada.

Beberapa menit kemudian, lift berhenti kemudian terbuka. Menampilkan sepasang manusia yang tampak seperti Nona kaya beserta bodyguardnya. Yah, siapa lagi kalau bukan Putri dan pengawalnya yang setia.

Mereka melangkah menuju kamar paling ujung di lantai sepuluh. Kamar 205.

Tak butuh waktu yang lama untuk mencari kamar 205.


Violetta tersenyum begitu mendapati kamarnya. Jun Ki sibuk memasukkan 2 koper besar milik sang Putri dan menatanya. Sebelum suara sang Putri mengejutkannya.

"Hei hei, tunggu dulu. Apa yang kau lakukan?" Violetta bertanya dengan nada tinggi yang berbeda dari biasanya.

Jun Ki yang merasa tidak bersalah hanya menoleh dengan wajah tanpa dosa. "Ya, Yang Mulia?"

"Kau. Apa yang hendak kau lakukan?" Mata sang Putri tampak menyorot tajam.

"Memasukkan pakaian Anda."

"Kau ini bodoh atau apa? Kau pikir aku anak kecil? Aku bisa melakukannya sendiri." Ujar Violetta seraya menarik kopernya kasar.

Jun Ki tersenyum seraya menahan tawanya. Ternyata hal itu yang membuat Tuan Putrinya marah. Entah mengapa semakin lama sang Putri tampak makin menggemaskan baginya.






Sampe sini dulu yaaa...
Besok insha Allah lanjut lagi nulisnya
Mumpung lagi semangat, sehari bisa up 2x 😂😂😂
Don't forget to vote comment n share
😘😘😘
Love u all ❤️❤️❤️

Fans service 😜😜😜

Senyumannya bikin meleleh Oppa Jun Ki mah 🙈🙈🙈

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top