3
Peringatan!!
Mature khusus dewasa!! 17 tahun ke atas!!
Adek-adek silahkan menyingkir!!
Happy Reading
Hotel adalah tempat yang Bella pilih. Tentu saja bukan kamar tempatnya menginap, tapi kamar yang jauh lebih luas dan mewah namun masih di hotel yang sama. Tak ada waktu untuk mengagumi semua yang ada di sana. Yang dilakukannya begitu pintu tertutup adalah menyambung kembali ciuman yang sempat terlepas.
Suasana di dalam kamar terasa sangat panas, dengan pencahayaan temaram menambah suasana bergelora untuk dua insan yang saling mencium dengan tangan yang saling meraba.
Bella tentu saja baru dalam hal seperti ini, namun ia mengikuti nalurinya, ia tak kalah dari pria yang menatapnya dengan tatapan siap melahap habis tubuhnya. Ini memang gila dan ia tak peduli. Mungkin ia memang begitu frustrasi, rasanya sia-sia selama ini ia menjaga keperawanan untuk pria seperti Victor. Lebih baik menyerahkannya pada pria tampan bertubuh sempurna yang kini mulai melucuti pakaiannya dan dirinya.
Pria itu membaringkannya dengan lembut di atas ranjang, kemudian merunduk dan mulai kembali memagut bibirnya.
Lidah panas itu menelusuri setiap inci kulit putih lembut yang kini tak tertutupi apapun. Erangan lembut keluar dari bibir merah sexy yang sedikit bengkak akibat ciuman panjang dan panas tadi. Gigi-gigi putihnya menggigit bibir saat benda panas itu merayap dan tiba di inti tubuhnya, meringsek masuk dan membelainya dengan sangat lihai. Membuat erangan halus yang terdengar penuh dambaan mengisi keheningan di dalam kamar hotel itu.
Rambut panjangnya tersebar di atas kasur dengan keringat membasahi keningnya. Bibirnya terus mendesahkan kenikmatan yang pria di bawah sana beri.
Semakin lama sensasi itu tak tertahankan. Dengan sebelah tangan yang bermain meremas dan sesekali mencubit putingnya yang mengeras desakan itu hampir tiba. Sensasi tak tertahankan menggelegak dan nyaris meledak. Tak dapat menahannya lebih lama lagi akhirnya tubuhnya bergetar hebat, rasanya sangat luar biasa saat kenikmatan berhasil ia raih. Seakan bintang-bintang berkedip di atas kepalanya membuat rasa lega menghampirinya.
Pria dengan tatapan tajam itu mendongak setelah menjilati sisa cairan dari inti tubuh wanita di bawahnya. Perlahan ia merangkak naik, kembali mencium bibir merah merekah yang terasa manis itu. Tangannya membelai dan meremas dua bukit yang membusung menantang, kembali merangsang hasrat wanita ini agar kembali hadir. Dan ia berhasil, desahannya terdengar merdu di telinganya sebagai bukti permainannya memang selalu berhasil.
"Say my name, baby.." Ucapnya di sela kegiatannya menyusuri leher putih jenjang itu dengan lidah panasnya.
"Yeahhh..." Bibir merekah Bella merespon di sertai geliatan membuat punggungnya melengkung.
"Romeo, call me Romeo."
"Romeo, please.."
Bella merasa dirinya ingin meledak lagi. Ia menginginkan lebih dan tak tahan lagi. Seringai tersinggung di bibir pria tampan di atasnya. Pria itu melebarkan pahanya dan mengambil posisi, menggeseknya sebentar sebelum sesuatu yang terasa keras akhirnya melesak masuk dengan mendorong kuat dalam satu kali hentakan membuat matanya terbuka lebar dan menggigit bibirnya keras agar ia tak berteriak.
Sejenak terlihat ekspresi tak percaya dari pria itu. Bella tak memperdulikannya. Ia menggeleng merasa sangat sesak, tangannya yang mencengkram bahu pria itu perlahan berpindah ke leher dan pipinya, membingkai wajah dengan rahang tegas itu untuk menatapnya.
"It's oke. Bergeraklah, aku merasa sangat tidak nyaman!"
Ekspresi rumit berkedip di mata hijau zamrud yang menyorotnya tajam. Terlihat antara ragu dan tak bisa mundur di saat seperti ini.
Bella tak tau pasti apa yang di pikirkan pria ini, yang ia tau beberapa saat kemudian sesuatu dalam dirinya mulai bergerak keluar masuk dengan tempo ringan yang kemudian semakin lama semakin cepat, membuatnya terhentak-hentak dengan permainan yang terasa luar biasa ini.
Erangan memenuhi seluruh kamar. Keringat menetes membasahi kening Bella dan Romeo. Romeo merasa ingin meledak, wanita di bawahnya benar-benar sempit dan nikmat. Ia memejamkan mata saat otot-otot Bella meremas miliknya membuat rasa puncak kenikmatan semakin hampir tiba. Dengan dorongan kuat, ia menghentak semakin kuat dan rasanya belum sampai. Sebentar lagi, gumamnya dalam hati yang menambah kekuatan dan kecepatan hujamannya, dan masih belum sampai. Sampai tubuhnya bergetar saat gelombang itu datang, akhirnya dengan satu kali hentakan ia menyemburkan kenikmatan yang membuatnya lega, membenamkan dalam-dalam di dalam wanita yang ikut bergetar meraih puncak bersama dengannya.
Setelah puas pria itu berguling ke samping. Keduanya terdiam masih dengan nafas yang memburu, meresapi kenikmatan yang baru saja mereka bagi bersama. Perlahan kantuk mulai menyerang, entah siapa yang tertidur lebih dulu yang Bella tau keesokan paginya ia terbangun dalam pelukan hangat tangan kokoh yang melingkari pinggangnya.
Mata Bella berkedip, menelusuri pria tampan dengan alis tebal dan bulu mata lentik yang tengah memeluknya. Hidungnya mancung dan bibir tipisnya berwarna merah terlihat sangat sexy. Bibir inilah yang semalam menelusuri tiap jengkal tubuhnya. Bella menggelengkan kepalanya mengusir bayangan semalam yang membuat wajahnya memerah. Tanpa mengatakan apapun ia menyingkirkan tangan pria itu dari pinggangnya dan bangkit.
Bella memunguti pakainya yang berceceran di lantai dan memakainya. Ia melirik pria tampan yang masih terlelap pulas di ranjang, ia meraih tasnya dan mengeluarkan sesuatu. Ia mengeluarkan sebuah cek, menuliskan sejumlah nominal yang lumayan besar kemudian meletakkannya di atas meja dan menindihnya dengan pas.
Ya, Bella membayar pria yang telah mengambil keperawanannya. Bukankah ia sudah sangat baik? Bukan hanya pria ini beruntung karena menjadi pria pertamanya tapi ia juga membayarnya mahal! Jadi berpikir tak masalah jika ia pergi tanpa pamit pada pria ini.
Lagi pula mereka hanya orang asing, orang asing yang secara kebetulan bertemu dan berbagi ranjang semalam. Bella tak ingin terlibat apapun lagi dengan pria ini di masa depan. Baginya setelah ia keluar dari kamar ini apa yang terjadi sebelumnya hanya sebuah kenangan. Tak lebih! Dengan itu ia melangkah keluar dan kembali ke kamarnya untuk mandi.
**
Bella sangat menikmati waktu liburannya. Ia memanfaatkan waktu cuti satu minggu yang di dapatnya dengan sangat baik. Ia mengunjungi berbagai destinasi wisata di kota itu, mendatangi konser musik, berburu baju dan oleh-oleh yang akan ia bawa pulang nanti. Satu-satunya yang tak Bella datangi hanya club malam. Entahlah Bella sendiri tak tau pasti mengapa ia tak mendatangi tempat itu lagi. Terakhir kali ia mengunjungi tempat itu ia ingat ia cukup menyukainya, tempat itu ternyata tak seburuk yang ia pikirkan dulu, ia bahkan melewati malam yang luar biasa dengan seorang pria tampan yang ia temui di sana.
Ngomong-ngomong soal pria itu Bella tak pernah bertemu lagi dengannya. Itu baik untuknya karena ini memang keinginannya. Sebenarnya Bella tak keberatan mengulangi hal menyenangkan yang pernah mereka lakukan bersama. Hanya saja ia tak bisa terikat dalam hubungan apapun selain one night stand. Ia masih bertunangan dengan Viktor, dan ia tak berencana memutuskan pertunangannya dalam waktu dekat. Tidak sampai ia puas membalas kekasih dan sahabat penghianatnya itu.
Keesokan paginya Bella sudah kembali ke kota tempatnya tinggal. Pesawat baru saja mendarat beberapa menit lalu, ia berjalan santai dan mengedarkan pandangannya mencari dua orang yang ia minta untuk menjemputnya. Matanya menemukan keduanya yang berdiri saling bersisian di barisan orang-orang penjemput para penumpang, ia melambaikan tangan lengkap dengan senyum yang tersungging di bibirnya.
"Bella?"
"Bella!"
Viktor dan Lyna bersuara bersamaan menatapnya tak percaya. Senyum tipis terukir di bibirnya dengan tatapan dingin yang tersembunyi di balik kaca mata hitam yang di pakainya.
Tbc..
**
Entah ini lebih halus atau lebih parah 😆.
Ah, sudahlah isi kepalaku emang itu 😂.
Novel My Angel mau ku cetak ulang guys. Po nanti dari tanggal 25 Feb - 11 Maret 2021. Barengan sama yang Lost Control. Harga 98k, belum termasuk ongkir. Pesan keduanya lebih hemat dari 196k jadi 182k aja.
•My Angel free tas mini,
•Lost Control free diary dan pena cantik.
Isi cerita My Angel ada beberapa yang ku rubah atau tambah. Tapi keseluruhan masih sama.
Cetak hanya sesuai pesanan. Dan ini cetakan terakhir kayak nya.
Minat chat me 083821253952.
Gift My Angel is My Beautiful Devil :
Gift Lost Control :
12 Febuari 2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top