5 : Perkelahian
Sejak saat Rain bertemu Hovel, pria itu semakin tidak banyak bicara dan sangat pendiam. Ia bahkan tidak makan banyak dan lebih sering menyendiri daripada berbicara denganmu.
Kamu jelas menjadi sangat khawatir akan kondisi Rain. Kalau seperti ini, mereka tidak bisa fokus melanjutkan perjalanan mencari saudari sang pria di wilayah lain. Kalau membahas Hovel, Rain akan marah dan menjauh.
Tidak ada yang bisa membujuk pria itu. Terkadang ada suara isak tangis kecil dari sang pria sambil memanggil saudarinya sampai pria itu tertidur dengan liontin fotonya dan saudarinya di tangannya.
Kavin sangat khawatir dengan keadaan Rain, yang bisa saja semakin memburuk. Mungkin jika saja ada kakak sang pria, apa Rain bisa merasa lebih baik? Namun mereka belum bisa menemukan saudari Rain. Mereka juga masih menelusuri wilayah utara ini, karena bisa saja mereka bertemu saudari Rain di sini.
Kavin pergi sebentar darimu untuk berjalan-jalan, jika saja ia merasakan keberadaan orang berwarna lagi yang bisa memberikan petunjuk.
Sedangkan Rain tampak duduk bersandar sambil mengelus foto dari liontinnya. Apakah mungkin saudarinya tidak dihidupkan? Kalau iya, apa dirinya dapat mati kembali saja? Rasanya kehidupan kedua ini terasa tidak berarti. Ia tidak ingin hidup dengan melihat Hovel yang dihidupkan kembali juga.
Rain mengeluarkan senjata tombaknya. Ia mengarahkan ujungnya ke arah dadanya, bersiap untuk menusuk dirinya sendiri.
"Kehidupan ini tidak berarti jika tanpa kakak..."
Selamat Bermain!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top