4 : Timur dan Utara
Malam hari saat kamu tertidur, tak disangka kamu memimpikan Bowna Hopper saat masih hidup di zaman kerajaan lalu.
Sosok Bowna masa lalu tampak menghadap seorang raja di sebuah ruangan singgasana di kerajaan Luminara yang terlihat khas berwarna putih dan cokelat yang indah.
"Bowna, sebaiknya kau tidak perlu menyebarkan kenyataan tentang raja Hovel pada rakyat lain," ujar raja Luminara itu kepada Bowna dengan lembut dan khawatir. "Ada cara lain yang lebih baik daripada akan membuat raja Hovel marah dan mengira kita memburukkannya."
"Tapi Yang Mulia, kenyataan ini harus segera diketahui oleh semua orang sebelum semakin parah," balas Bowna dengan penuh kesopanannya menunduk dalam posisi berlututnya di bawah tangga singgasana. "Saya tidak ingin para bawahannya tersiksa dan saya tidak suka melihatnya menipu rakyatnya dengan bersikap baik."
Bowna kembali berdiri. "Saya akan tetap menjalankan tugas saya sebagai prajurit rahasia Anda. Demi kelangsungan perdamaian, saya tidak ingin para rakyat terus tertipu dengan raja Hovel. Saya undur diri, Yang Mulia."
Wanita itu kemudian berjalan pergi dari ruangan singgasana Luminara. Ia pergi dari istana dan kembali menjalankan tugasnya. Setelah lama mengetahui semua rahasia raja Hovel dari hasilnya dalam memata-matai, ia membuat berita untuk orang-orang bahwa raja Hovel adalah raja yang hanya memberikan harapan palsu dan sering menyiksa para bawahannya.
Kemudian kamu dialihkan pada saat Bowna ditangkap oleh kelompok prajurit dari kerajaan Daffriens. Beberapa hari Bowna dikurung di penjara bawah tanah istana dan sering mendapatkan makanan basi yang tidak layak konsumsi.
Pada hari Bowna akan dieksekusi, wanita itu sama sekali tidak takut. Wajahnya terlihat datar dan tenang, walaupun kelihatan menjadi lebih kurus sejak dirinya ditangkap. Bowna tidak memakan satu pun makanan dari penjara dan hanya meminun air saja.
Di depannya, sudah ada alat pancung yang sangat tajam untuk menghukum mati orang dengan manusiawi pada masanya. Hal itu wajib dipertontonkan oleh semua orang, agar semuanya tahu kalau orang yang ditangkap dan melakukan kesalahan telah dihukum mati.
Bowna tidak mendengarkan sama sekali keriuhan orang-orang di bawah sana. Ia menurut meletakkan kepala dan lehernya di alat pancung.
"Lakukan eksekusi!" seru salah satu tentara yang bertugas. Rekannya mengangguk dan segera melepas tali yang mengunci bagian pemotong cepat itu.
TAK!!!
Pada saat itu juga, kamu tiba-tiba terbangun dari mimpimu. Nafasmu terengah-engah dalam rasa panik itu, seakan mimpi tadi seperti kenyataan yang kamu lihat di depan mata.
"[Namamu]? Kenapa? Apa kau tadi bermimpi buruk?"
Suara Bowna yang tenang terdengar di sampingmu. Ternyata Bowna sudah bangun duluan pada jam subuh pagi ini. Ia sedang memakan permen lolipopnya.
Selamat Bermain!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top