3 : Permen
Kekacauan tanpa warna terjadi pada seluruh dunia. Ada sebuah kota yang jauh lebih mengalami kekacauan yang lebih besar dibandingkan kota yang ditempati oleh Rain, Kavin dan Hovel.
Itu seperti kota hancur. Orang-orang tampaknya memilih pergi jauh atau berdiam diri di dalam rumah daripada mencari bala bantuan. Sepertinya kota ini akan menjadi kota yang paling sepi dan hancur.
Belum ada yang tahu kalau ada manusia yang masih memiliki warna, namun mereka berasal dari masa lalu yang dihidupkan kembali oleh Tuhan, yang tidak tahu apa alasan Tuhan menghidupkan mereka di dunia tanpa warna ini.
Salah satunya, keberadaan seorang wanita berpakaian tentara zaman dulu yang sangat unik. Itu seperti jas hitam panjang yang terlihat tebal dengan dasi merah muda di kerahnya.
Sepatu boots tinggi berwarna hitam itu berbunyi ketika dirinya berjalan di jalanan aspal yang sepi itu. Ia melewati banyak mobil yang ditinggalkan dan ada yang hancur. Kemudian wanita bersurai wolf cut panjang berwarna kuning bercampur biru itu berhenti melangkah saat melihat sebuah bangunan yang menarik perhatian.
"Bentuk atapnya seperti permen."
Wanita itu segera masuk tanpa pikir panjang. Sebenarnya ia baru tiba di dunia ini. Mengetahui dirinya dihidupkan kembali, ia tidak tahu apa tujuan Tuhan kepadanya.
Namun, jika ini adalah kesempatan untuk bertemu saudaranya kembali...
"Kalau bertemu, harus kasih hadiah."
Sebelum hari kematiannya waktu itu, ia ingat dirinya sudah melewatkan hari ulang tahunnya dan saudaranya. Ia tidak ingin lupa lagi.
Wanita itu mengambil satu permen lolipop tanpa warna itu. Ia tidak tahu yang ini rasa apa, tapi setidaknya untuk sementara saja, permen ini akan ia beri sebagai hadiah.
Tapi...di mana ia bisa menemukan saudaranya?
Mata birunya memandang sedih permen di tangannya. Ia mengambil sebuah liontin bulat perak dari kantong roknya yang berisikan fotonya dengan saudara laki-lakinya.
"Rain...maaf."
Selamat Bermain!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top