10 : Kecerobohan Lucius

"Mamiii!!! Huhuhu!!"

Pagi-pagi sekali suara Lucius di kamarnya sendiri membuat heboh rumah itu. Pemuda itu kini sedang mengobrak-abrik lemari baju dan laci-lacinya, tapi ia tidak menemukan apa yang ia cari dan menghilang entah bagaimana.

Lucius bahkan masih belum memakai baju sekolahnya dan masih pakai dalaman karena baru selesai mandi. Sambil menangis ia mencari-cari dengan perasaan kacau karena takut benda itu benar-benar hilang.

Pintu kamar Lucius terbuka dan terlihat ada ibunya yang sudah datang dengan wajah datar dengan masih memakai celemek dapur. Ah, ia sudah menduga. Hampir tiap pagi Lucius anaknya pasti akan heboh dan kacau sendiri kalau ada hal yang hilang di kamarnya.

"Ada apa, Lucius? Ada yang hilang lagi?" tanya Bowna sambil berjalan masuk menghampiri anaknya. Ia melihat kamar Lucius sudah berantakan karena pasti dari anaknya yang sedang mencari sesuatu yang hilang.

"Mamiii! Mami...ikat pinggang dan dasi Lucius hilang...huhuhu...hari ini ada razia atribut sekolah, Lucius tidak mau dihukum!" seru Lucius seketika berlari memeluk Bowna dengan sangat manja sambil menangis.

Bowna menghela nafas pelan dan mengusap lembut rambut anaknya. "Jangan menangis, nak. Tidak hilang, kok. Pasti Lucius cuma lupa taruh di mana. Ayo, pertama pakai baju sekolahmu dulu. Mami bantu carikan."

"Mami...huhu...kalau beneran hilang bagaimana?" tanya Lucius masih takut.

"Mami yakin tidak hilang. Makanya lain kali sudah mama bilang, pulang sekolah langsung taruh di gantungan lemari, jangan simpan sembarangan," jawab Bowna sekaligus menasihati anaknya dengan lembut sambil mengusap air mata Lucius. "Pakai baju sekolahmu sekarang, nanti sakit habis mandi cuma pakai dalaman. Mami akan carikan sekarang. Kalau sudah pakai baju langsung ke bawah dan sarapan, ya."

Lucius mengangguk pelan dengan wajah sedih dan masih takut.

Selamat Bermain!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top