7

Tes Pengukuran Bakat dan Power.

Mengharuskan seluruh siswa mengerahkan kekuatan fisik mereka. Quirk menjadi hal yang juga tak kalah penting. Kali ini,para siswa akan mengeluarkan seluruh kemampuan mereka agar tidak dikeluarkan dari sekolah. Seperti yang dikatakan guru mereka, Aizawa Shota.

Mereka terpaksa bekerja keras sebab ancaman ini dianggap sangat serius oleh mereka. Ini memang aneh, masa? Baru satu hari kalian bersekolah, tiba-tiba sudah ada sistem 'yang gagal di Drop Out'. Memang diluar akal.

Selagi yang lain berusaha nan dilanda kepanikan. Berbeda dengan [Name], gadis yang satu ini hanya terduduk santai diudara. Rasanya ingin tertawa, namun apalah daya ekspresi datar menghalanginya.

'Mereka ditipu' batin polos berujar.

Ingat sekali lagi, gadis ini berbeda dari yang lain. Hanya dengan kekuatan pembaca pikiran, Dia dapat dengan teliti melihat isi kepala orang lain jika dia ingin.

Dalam pikiran Aizawa-Sensei mengatakan, jika dirinya hanya iseng mengancam. Mungkin, ingin membuat para murid bekerja dengan seluruh kemampuan mereka di tes ini? [Name] tak tau rincinya, karena gadis ini menganggap membaca pikiran orang adalah hal yang tidak sopan dan jarang sekali Dia lakukan.

Sekalipun dilakukannya, hanya poin-poin penting pada pikiran itu yang akan Ia dengar dan ingat. Dia tak ingin menela'ah lebih dalam lagi. Itu hal yang jahat.

Menurutnya.

.
.
.

"Itu Quirkmu ya? Kero"

Seorang gadis sekelasnya menyapa. Sepertinya pertanyaan itu muncul karena Ia penasaran kenapa [Name] seperti duduk di udara. Jujur, [Name] tidak tau siapa Nama gadis bermata besar imut ini. Lalu, tanpa perasaan tak nyaman dan lainnya,

"Siapa ya?" [Name] langsung bertanya ke orangnya tanpa ragu. Dan terus, dengan kedataran abadinya, Dia mengubah posisi dan kembali menapakkan kaki ke tanah.

"Etto, Asui Tsuyu yo, panggil saja Tsuyu-Chan, Kero." Matanya memejam dan bibirnya menunjukan senyum manis.

'Imut.' Batin [Name] terkagum. Gadis itu memuji didalam pikiran masih dengan wajah papan.

"Tsuyu-chan kah?" Kata si gadis rubah.

"Iya, Kero." Senyuman masih merekah diwajah imut gadis katak tersebut.

"Hun, ini Quirkku." Ucap [Name] tersenyum tipis bahkan setipis kertas(?)

"Quirkmu, melayang? [Last Name]-san?"

Seorang gadis ber-ponytail mendekati keduanya. Dia tau Nama [Name] rupanya. Tentu saja kan? Ia ini gadis rupawan,menawan nan paling anggun dikelas. Dan salah satu kebiasaan wanita anggun, yaitu adalah untuk mengingat dengan baik nama-nama orang yang akan terlibat ataupun sudah terlibat dengannya.

"E? Kamu juga, siapa ya?" [Name] mengangkat satu alisnya. Didalam hatinya, dia mulai bertanya-tanya, kenapa orang-orang yang tidak Dia kenal ini mendekatinya.

"Yaoyorozu Momo desu, Yoroshiku Onegaishimasu ne." Jawabnya kemudian.

"Ano, Hun, Yo-yoroshiku." Jawab [Name] tergagap nan tetap tanpa intonasi.

"Jadi?"

"Eh?"

"Quirkmu, melayang?"

'Tunggu, kenapa mereka penasaran sekali.'

[Name] mulai membuka mulut, kembali menjelaskan seluruh Quirknya. Seperti yang Ia lakukan kepada Midoriya 10 bulan yang lalu.

Dan disitulah,

[Name] mendapat teman-teman barunya.

Walaupun, hanya 2 orang saja.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Continued.

Scarlet~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top