35

"Katsuki...."

[name] terduduk kaku di sofa empuk ruang tamu kediaman Bakugo. Setelah menarik paksa tangannya untuk masuk ke dalam rumah. katsuki memaksanya duduk.

Namun, sudah lebih dari 5 menit an. Yang dilakukan Katsuki hanya menunduk. Sebagai tambahan, tidak ada hal yang lebih menakutkan dan menegangkan melebihi Katsuki yang sedang terdiam seribu bahasa,[Name] tahu betul itu.

[Name] tidak takut, namun diomeli oleh Katsuki itu tetap menakutkan walaupun dia sudah terbiasa. Tunggu, tapi untuk apa Katsuki marah?

[Name] masih dengan wajah datarnya, memperhatikan si lelaki yang sepertinya tidak akan bersuara untuk beberapa waktu kedepannya. Hati sudah bersiap-siap akan menerima cacian.

"Maaf."

Katsuki mengangkat suara.

Ia, meminta maaf.

Ya, tanpa menatap, namun suaranya terdengar jelas.

[Name] dengan mata yang membulat lebar, mencoba mencerna apa yang baru saja dikatakan Katsuki. Ia sangat yakin si blonde ash ini meminta maaf, lagipula, apakah bisa pendengar tajam yang dimilikinya ini berbohong?

Tapi, meminta maaf untuk apa?

Ya, memang benar apa yang dilakukan Katsuki sebelumnya sudah sangat jauh dari kata batas. Perasaan aneh yang ditimbulkan akibat perlakuan Katsuki pada tubuh [Name] itu memang sangat mengganggu dan hampir ke level menakutkan.

Tapi, akan menjadi kebohongan besar jika [Name] bilang jika dia tidak suka diperlakukan begitu oleh Katsuki. Oh ayolah, [Name] menyukai Katsuki. Walaupun belum tahu pasti atas dasar alasan apa Katsuki menggigit dan menjilati lehernya, ia yakin hati kecilnya yang paling dalam menyukai itu.

[name] mengakui ia menyukai itu.

Mengakulah.

Iris kedua insan di ruangan itu pun akhirnya bertemu. Katsuki menatap tajam kepada [Name] yang sudah menetralkan keterkejutan di wajahnya.

Entah dengan alasan apa, [Name] memilih menunduk. Ah, dia hampir saja melepas senyuman. Jujur saja, memang tidak ada yang lebih menakutkan dari Katsuki. Namun sekarang, tidak ada hal yang lebih lucu dan imut dibandingkan Katsuki yang meminta maaf dengan muka nya yang di angkuh-angkuhkan itu.

Lihatlah, sekarang lelaki itu mendongakkan kepalanya, mengerutkan kening, dan dengan mulut yang melengkung kebawah.

"Oi,"

Segera setelah panggilan itu, [Name] kembali menatap Katsuki.

"Sebegitu tidak bisa dimaafkannya kah..?" tanya Katsuki masih dengan ekspresi kusamnya.

Dengan cepat, [Name] menggeleng pelan.

"Bukan begitu..."

Satu tangan [Name] naik mengelus belakang lehernya. Merasa awkward.

"Jika kau meminta maaf...aku menjadi bingung,...."

"Hah?"

"Maksudku, kenapa kau meminta maaf..??"

Alis Katsuki berkedut, gadis ini bercanda?! Ia bertanya pada dirinya sendiri.

Sayang sekali, [Name] serius menanyakan itu.

Membuat Katsuki menjadi sangat bingung dan mulai merasa pipinya memanas.

"Kenapa aku meminta maaf..? Kau tidak pintar atau bagaimana hah?"

"Eh?"

"Akh....rrrgghh lihatlah lehermu ituuu, Kitsune sialan!!" dengan prustasi dan muka memerah, Katsuki meluruskan. Kedua tangan Katsuki menekan dahinya sendiri lalu Ia menunduk.

"Oh.." [Name] melirik kebawah lalu menyentuh lehernya, walaupun sebenarnya ia tidak bisa melihat lehernya sendiri tanpa bantuan cermin.

Hening sejenak.

'Kenapa dia biasa saja?!'

Oh. Ayolah Katsuki, selama bertahun-tahun kalian tinggal bersama,masa kau tidak sadar jika [Name] sebenarnya adalah wanita sepolos dan sesederhana itu.

Sebenarnya, Katsuki tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Karena walaupun mereka sudah lama tinggal bersama, Katsuki hanya baru-baru ini saja mulai berani memberikan perhatian(dengan caranya) Pada [Name].

Ya, boleh dikatakan selama ini Katsuki malu berbicara maupun mengomeli [Name].  Dan itu dia cover dengan sifat cuek.

What a Loser.

"Se-sebenarnya..."

Tepat saat [name] mengangkat suara, katsuki pun mengangkat kepalanya. Menatap intens pada [Name] yang berusaha keras berbicara meskipun desiran aneh terasa sangat jelas di pipinya.

"Kau tidak perlu meminta maaf..."

Katsuki tercengang, bahkan sebelum [Name] melanjutkan kalimatnya.

"Aku sebenarnya tidak keberatan..."

Katsuki sweatdrop.

'Kau minta diterkam atau gimana hah?!'

Percayalah, [Name] bukan perempuan
genit yang sengaja mengatakan itu untuk menggoda Katsuki.

Hanya saja, ia terlalu polos.

..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

I really apologize to you guys for my lateness.
😭💔

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top