30

Warning. This episode countains adult scenes.

"Ka-katsuki.."

Adegan itu terus berlanjut.

Tanpa ampun namun setia.

Bibir katsuki masih saja menggerogoti kasar tengkuk [Name].

Bekas kemerahan ditinggalkan di beberapa titik.

"T-tunggu katsu- mmpph!"

Mulut [Name] disumpal, bukan menggunakan tangan ataupun hal lainnya. Namun, katsuki memilih untuk membungkam mulut kecil itu menggunakan bibirnya, roboh sudah pertahankan katsuki selama beberapa tahun terakhir ini.

Ya, selama ini, kira-kira sejak mereka berdua kelas 1 smp. Katsuki mulai menyimpan perasaan pada gadis yang notabene nya adalah teman masa kecil katsuki, atau bisa dibilang saudara angkat.

"Ummh..Katsuki... Hentikan..."

"Berisik kau!"
.
.
.
.
"Hah?! [Name]?!"

"Sialan! Kemana kau?!"

Pria bernama lengkap Bakugou Katsuki ini bingung setengah mati. Matanya menelusuri tiap sudut ruangan. Mengapa?

Perempuan yang baru saja hampir menjadi mangsa empuknya itu, sekarang tiba-tiba menghilang dari dekapan eratnya.

"Ck..Sialan..teleportasi kah? Tapi kemana?"

Begitu mengetahui bahwasanya si gadis rubah sasarannya itu sudah berteleportasi. Katsuki pasrah. Ia mengira [Name] kabur ke kamarnya sendiri. Menyerah. Dengusan kasar pun Ia keluarkan dan dirinya beranjak masuk ke kamarnya.

Salah besar.

Katsuki salah besar.

Saat ini, kamar [Name] tengah kosong penghuni. Dia tidak berteleportasi kesana.
.
.
.

"Aku kaget, kau tiba-tiba muncul"

[Name] berteleportasi ke tempat yang paling lekat diingatannya saat itu.

"Ma-maaf, Shoto."

Yakni kediaman Todoroki.

Tepatnya di ruang tamu dari rumah bak mansion besar bergaya jepang itu.

...

..

.

"Kau kenapa, huh?"

"A-a..."

'Kenapa aku kesini?!'

Nyatanya, [Name] sendiri pun shock dengan tempat tujuan teleportasinya. Kenapa harus rumah lelaki ini, dan dengan keadaan seperti habis dilecehkan begini?!

Ini memalukan.

"Hei."

Sentuhan pada pundak membangunkan [Name] dari dunia lamunan penuh kebingungannya.

"Ah, tidak apa."

"Tidak masuk akal jika tidak apa-apa, pasti ada alasan kena-"

Kalimat Shouto tak berlanjut, matanya terbelalak lebar, menatap tajam ke leher jenjang [Name]. Berniat menyentuh,

'Kenapa dilehernya ada banyak sekali kissmark, huh?'

Jangan terkejut,walaupun tangannya polos, seorang Shoto tetap lah pria. Ia paham betul mengenai hal-hal berbau dewasa seperti itu. Walaupun umurnya terbilang masih muda. Tapi ini wajar, mungkin...?

"Ini? aku digigit nyamuk."

Ternyata [Name] sudah lebih dahulu sadar dengan pikiran Shoto. Tangan mungil [Name] pun menepis pelan tangan Shoto.

"Bukan kan?" Shoto dengan cepat menyangkal alasan [Name]. Tangan besar yang ditepis kembali bergerak dan menyentuh leher jenjang [Name] yang dipenuhi tanda kemerahan. Mengelus pelan.

"Iya benar, ini perbuatan nyamuk-"

"Siapa yang melakukannya,[Name]?" meskipun [Name] terus berusaha mengelak, Shoto tidak mau menyerah.

[Name] bingung dengan keadaan ini, gadis itu sekarang hanya bisa diam menunduk dan menggigiti bibir bawahnya pelan.

"Bakugou,ya?"

"Heh?!"

"Eumm, tidak. Mana mungkin, kan." demi memperbaiki mukanya yang tadinya mengencang akibat terkejut. [Name] segera mengganti ekspresinya menjadi super datar.

Shoto menatap dalam guna menganalisis apa saja yang disembunyikan gadis ini darinya. Memang lantang berpikir bahwa [Name] tidak boleh menyembunyikan apapun, karena apapun yang terjadi, mereka baru berteman beberapa hari yang lalu.

Tapi tidak salahkan, jika kita ingin teman kita sendiri berbagi masalah yang mereka miliki dengan kita.

"Karena kau sudah terlanjur kesini, pertama-tama duduk lah dulu."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah lama tidak update, saat update, malah hanya sanggup sependek ini. Maaf ya guys, entah kenapa sekolah makin lama makin sibuk, jadi waktu me-time untuk mencari ide cerita author berkurang drastis.

Sekali lagi maaf guys, tapi tenang aja, walaupun slow update, ceritanya tetap lanjut kok.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top