28
Up 2 chapter, sebagai permintaan maaf. Semoga dimaafkan:()))
"Ini teh kalian, selamat menikmati ya."
"Eh?"
"Oh! Aku Todoroki Fuyumi, Kakaknya Shoto. Salam kenal ya, kalian berdua."
Oh ternyata itu Fuyumi, perempuan yang malah tiba-tiba mengantarkan teh yang tadinya di janjikan oleh Shoto. Sempat membuat [Name] heran, kini si rubah cantik itu tersenyum kecil lalu berdiri untuk berhadapan dengan Fuyumi. Sedikit menunduk, [Name] memperkenalkan diri sopan.
"Iya, salam kenal kak. Namaku [Full Name] kau bisa panggil aku [Name] saja." ujarnya dengan nada bicaranya tetap datar, namun raut wajah yang dikeluarkan cukup ramah untuk seorang [Name].
"Untuk bekal yang sebelumnya, Terima kasih ya. Kak. Masakanmu sangat enak."
Dipuji, wanita cantik bersurai putih kemerahan itu tersipu malu. Berucap terima kasih, lalu keduanya tertawa hangat menghiasi ruangan disana.
Tunggu, jangan lupakan Katsuki, yang sekarang tengah tertegun melihat tawa kecil dari [Name] yang seakan akan menghentikan waktunya. Jika soal ramah, Ia sudah biasa melihat [Name] melakukan itu pada Mitsuki-san, Ibunya.
Merasa diperhatikan, [Name] langsung menoleh kepada Katsuki. Yang mana Katsuki langsung mengalihkan pandangan tajam matanya dari [Name]. Tanpa [Name] maupun Ia sadari, semburat merah di pipi lagi-Lagi muncul.
"Oh, kukira teh ini hilang entah kemana"
Ini dia Shoto, dengan muka datar nan polosnya nampak lega setelah melihat kakaknya dan [Name] yang tertawa ceria bersama.
"Kukira kau lupa ingin membawa teh ini,Shoto. Hehe" dengan tawa kecil, kakak perempuannya itu menjelaskan kenapa nampan beserta teh buatan Shoto itu ada padanya.
"Aku kan hanya ke toilet sebentar."
Kakaknya hanya tersenyum geli dengan jawaban adiknya itu.
"Oh ya, bagaimana denganmu? Namamu siapa?" perhatian Fuyumi teralihkan kepada Katsuki.
"Hah? Apa pentingnya?" ya seperti yang diduga, jawaban dari remaja subur ini pasti ketus.
"Katsuki!" bentakan berupa bisikan kecil [Name] berikan.
"Apa! Berani sekali kau membentakku Kitsune!" Katsuki membentak balik dengan kasar.
"Ah...Fuyumi Nee san, dia ini namanya Bakugou Katsuki" ucap [Name] datar. Tak ingin memperpanjang perdebatan, [Name] memilih mengabaikan Katsuki.
"Ouu... Katsuki-kun ya? Salam kenal ya."
"Ck.."
"Ayo duduk, banyak hal yang ingin kutanya tentang kalian berdua"
Mereka pun duduk, dengan posisi, [Name] bersebelahan dengan Fuyumi dan menghadap ke Katsuki, Shoto dan Katsuki bersebelahan, walaupun jarak mereka berdua terbilang cukup jauh. Yah, seperti biasa, dengan tatapan bencinya, Katsuki menjauhi pria yang ia Panggil setengah-setengah itu.
****
30 menit berlalu, banyak sudah yang mereka bahas. Seperti bertanya hal-hal tentang [Name] dan Katsuki,bagaimana cara memasak bekal yang diberikan Fuyumi untuk [Name] dan Shoto. Apa alasannya memberikan bekal itu. Dan curhatan Fuyumi yakni betapa senangnya dirinya saat tau adiknya yang dingin dan bernilai nol dalam hal sosialisasi, akhirnya dapat memiliki teman.
Shoto sesekali masuk ke pembicaraan [Name] dan Fuyumi, sedangkan Katsuki hanya duduk di pojokan memasang raut wajah kesal seperti biasanya. Terkadang, pria temperamen itu juga ikut nimbrung dengan kata-kata kasarnya. Yang akhirnya hanya mendapat teguran halus dari [Name].
"Lalu, bagaimana kalian bisa satu rumah dengan marga yang berbeda?"
Pertanyaan yang sudah lama ingin Ia tanyakan akhirnya Shoto keluarkan.
Fuyumi nampak kaget, satu tanganmu membungkam mulut, lalu membukanya lagi dengan satu pertanyaan.
"Eh beneran? Kalian satu rumah?"
Menghela napas kecil, [Name] menjawabnya datar.
"Ya. Singkatnya, Aku anak adopsi."
Katsuki menatap [Name],lagi. Kali ini singkat, ia hanya penasaran muka seperti apa yang di pasang saat gadis itu membicarakan hal ini.
Sepertinya [Name] tidak ingin terlalu banyak cerita tentang itu, Fuyumi dan Shoto sadar akan hal itu. Fuyumi segera mengalihkan topik pembicaraan mereka.
Fuyumi merasa tidak terganggu, dengan sifat dingin dan datar dari Shoto juga [Name]. Tak takut juga dengan sikap pemarah dari Katsuki. Ia memahaminya, karena mereka semua masih remaja dan proses pertumbuhan. Terutama Shoto, karena ia lebih tau dari siapapun, darimana sikap dingin adiknya itu muncul.
'Ah, aku penasaran, apa akan terjadi cinta segitiga ya antara mereka? Sepertinya, masalah-masalah baru menanti mereka'
Hingga, satu telepon yang ditujukan untuk Fuyumi, menghentikan kegiatan bincang-bincang mereka.
.
.
.
.
"...ah baiklah"
"Dari teman kampus, huh?" Shoto bertanya datar.
"Ya, dan sepertinya, aku sampai disini saja. Lagipula, aku tidak bisa terus-terusan mengganggu waktu kalian bertiga kan?"
"Jangan anggap dirimu mengganggu, Fuyumi-san. Justru kau membuat suasana disini menjadi lebih menyenangkan." tatapan [Name] tetap datar, namun senyum lebar menghiasi bibir gadis itu.
Katsuki dan Shoto cengo.
Lagi-pagi, pujian dari [Name] yang Fuyumi pastikan jujur itu, membuatnya senang dan tersipu malu.
"Terima kasih,[Name]-chan." Fuyumi memeluk [Name] gemas.
"Yasudah, ittekimasu nee" Ia melepas pelukannya.
"Itterasaii" jawab [Name] dan Shoto bersamaan.
Fuyumi pun keluar dari ruang tamu, menuju pintu utama dan berangkat ke tujuan.
"Kita pergi."
Katsuki yang sudah berdiri sempat menatap sinis ke Shoto dan segera meraih lengan [Name] lalu menariknya untuk ikut berdiri.
"Ke-kemana?" [Name] bertanya datar dan sedikit terbata.
"Pulang lah, gobl*k. Kemana lagi!" Bentak Katsuki, cukup untuk membuat [Name] terkaget walau ekspresinya tetap datar.
"Apa? Mau menahan kami lagi hah!?" Katsuki memolototi Shoto.
"Lebih tepatnya, jika dia mau, aku hanya menahan [Name]." dengan muka datar polosnya, Shoto mengambil satu lengan [Name] yang tidak digenggam Katsuki.
Sekarang, [Name] seperti diperebutkan 2 sosok pangeran.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued.
Maaf lagi,
Maaf kalo chapter kali ini gaje nya keterlaluan.
Maaf:(
MAAAAAAAAF SEKALI YA GAIS:(
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top