23

"[Name]-chan kenapa kau bohong?????!"

Beginilah, jam istirahat [Name] diisi penuh oleh bacotan Mina. Tentu gadis bodoh ini tidak terima. Saat dia dengan percaya dirinya mengumpulkan tugas, Aizawa-sensei malah menatap tak percaya dan sekaligus bingung. Beliau langsung bertanya kenapa Mina tiba-tiba rajin? Mengerjakan soal yang bahkan belum pernah diberikan. Membuat seisi kelas tertawa dan berteriak ke arahnya.

[Name] tanpa rasa bersalah sedikitpun dari tadi hanya melontarkan kata "Maaf" datar dengan senyuman kecil nan tipis.
Dia menatap datar Ashido Mina yang telungkup di atas meja dihadapannya. Menepuk pelas punggung gadis alien, cukup untuk membuatnya bangun dan menoleh.

"Ini." setangkai permen disodorkan.

"Permohonan maaf?" tanya Mina lesu sembari mempoutkan bibirnya.

"Lebih tepatnya, ungkapan terima kasih karena sudah percaya." [Name] tertawa pelan diakhir kalimat. Menandakan kata-katanya hanya godaan.

"Huft!" Mina semakin menggembungkan pipinya namun tetap mengambil permen yang ada di tangan [Name]. "Tapi walaupun begitu, berkat pr tipuanmu, Aku jadi sedikit paham tentang pelajaran tersulit dimuka bumi itu, Te-Terima kasih.:)" Ia terlihat seperti Tsundere walaupun itu bukan karakter Mina sebenarnya.

Mina pun mulai mengembangkan senyum lebarnya kembali. Tentu hanya dibalas senyuman tipis oleh [Name],

"Aku duluan ya [Name]-Chan!"
Tak lama, Mina pun kembali bersemangat dan bersiap ke kantin.

"[Name]-Chan juga ikut?" tanya Uraraka. Entah muncul darimana, gadis itu sudah ada dihadapan [Name] bersama Deku dan Iida sedangkan,Mina sudah pergi bersama Kyouka.

"Dia bersamaku."  lengan [Name] tiba-tiba ditarik oleh seseorang hingga dirinya ikut terpaksa berdiri.

"Katsuki..?"

[Name] dan Katsuki sempat beradu pandang namun berakhir saat Katsuki beralih menatap 3 anak yang mengajak [Name] tadi. Uraraka tersentak, dan malah bersembunyi dibalik Ida.

"Ba-Bakugo-kun k-k-kah? Baiklah. Kami bertiga sa-saja." ucapnya terbata faktor ketakutan.

"Ah. Maaf ya." [Name] berucap datar. Dibalas anggukan plus senyuman oleh ketiganya.

"Baiklah. Kami duluan ya, [LastName]-kun!"

Beberapa detik setelah kepergian tiga serangkai itu, seseorang mendekat ke arah tempat [Name] dan Katsuki berpijak.

"[Name]," Shoto masuk ke atmosfir mencekam yang diciptakan [Name] dan Katsuki.

[Name] dengan wajah dinginnya hanya menoleh datar. Menunggu apa yang akan dikatakan Shoto selanjutnya.

Katsuki?? Biasa, Ia langsung menatap Shoto berapi-api, dengan mata yang seakan-akan berkata,
"Sedang apa Kau kesini Setengah sialan."

Shoto mengabaikan pandangan itu dan memfokuskan dirinya pada [Name].

"Kau membawa bekal, [Name]?" Mata Shoto seakan berkilauan saat menanyakan hal itu. Namun tetap saja, datar dan tanpa sedikitpun tersenyum.

"Tidak, makany-"

"MAKANYA SEKARANG, KAMI AKAN KE KANTIN." Katsuki segera menyela jawaban [Name] dan bergeser hingga ke hadapan gadis itu. Menghalangi tatapan tulus Shoto yang diarahkan kepada [Name].

Katsuki lalu menatap ke arah [Name], "INI SURUHAN NENEK LAMPIR TADI PAGI." dan kembali lagi Katsuki menatap Pria bungsu dihadapannya.

Tanpa ada yang menyadari, mata [Name] tiba-tiba meredup.

Terjadi sekitar 15 detik adu pandang antara dua pria disana, hingga Katsuki memilih mengakhirinya dan mengambil tangan kanan [Name] lalu menariknya keluar kelas. Tanpa memberi kesempatan sedikitpun pada [Name] untuk bicara dengan Shoto.

Langkah kaki Katsuki yang cepat, tak bisa [Name] imbangi, membuat ia merasa seperti terus ditarik paksa.

"Katsuki," panggil [Name] disela-sela jalan mereka.

"Hah?!" Katsuki segera berhenti. Menoleh kasar, dengan muka sangarnya.

"Kalau kau tidak mau, kau tinggal bilang." Dahi Katsuki dibuat mengernyit tak mengerti. "Tentang makan siang tanpa bekal, Aku bisa membeli makanan sendiri" Gadis itu tersenyum miring nan tipis. Bola matanya mengarah kesamping.

Pelan Namun pasti, Katsuki melepas genggam tangannya pada [Name], dengan muka memanas.
"HHAAH?"

"[Name]. Mau makan bekal ini berdua?"

Dua Insan ditengah lorong itu dikagetkan  oleh Shoto yang secara tiba-tiba ada di belakang [Name].

"Besar sekali." komentar [Name] pada kotak bekal yang Shoto pegang dengan kedua tangannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
T
O
D
O
R
O
K
I
S
H
O
T
O
B
A
K
U
G
O
K
A
T
S
U
K
I
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be Continued.


Scarlet~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top