MR.AROGAN
"Balik nungguin gue, kan?"
Biru memasuki lapangan basket beriringan bersama Bening sang kapten basket putri SMA NUSANTARA, Bening menoleh mengangguk malas menjawab Biru yang cengengesan merangkul bahunya.
"Jajanin bakso sama sate taichan ya?" pinta Bening tak tahu malu.
Biru sudah menoyor gadis jangkung disebelahnya, yang sudah cemberut dan langsung membalas menoyor Biru juga.
"Mau malak gue, lo?!"
"Ngaca lu kampret kalau minta jajan sama gue gimana?!! Temen lu bangkrut kagak ada lu perdulinya."
Biru tertawa cengengesan sampai ujung matanya tertarik dan hampir menghilang.
"Apa sih yang gak buat kamu sayang."
"Najis!!" maki Bening kejam.
"Hahahahanjirr!" Biru tertawa cengengesan, kesal tanpa ekspresi. Keduanya masih berjalan berangkulan menuju sisi lapangan basket yang terbentang menjadi dua bagian.
"Lo berdua kalau mau pacaran jangan disini!"
Bening dan Biru menoleh setelah mendengar suara sedikit serak dibelakang mereka, keduanya mengerutkan kening begitu tahu siapa yang menegur.
"Apa?" tanya Bening tak terima.
"Lo, cepet kumpul atau gue keluarin dari tim inti," tunjuk Axel tanpa menoleh sedikitpun kepada Bening.
"Iya," jawab Biru pelan kemudian berlari menyusuri lapangan basket.
Bening melihatnya dengan mata membesar, Axel berjalan sedikit kemudian berhenti tepat dihadapan Bening tanpa menoleh.
"Jangan ngeracunin anak basket gue dengan tingkah konyol cinta-cintaan kalian, paham!!"
Bening mendelik tak terima mendapat ucapan ketus dan dingin dari Axel, gadis itu sudah akan merepet membalas tapi urung dilakukan karena melihat Biru yang sudah memberi kode dengan mata melotot.
"Hidup lo boleh kaku kayak kanebo tapi inget gak semua orang mesti ikut terjerat sama kehidupan lo yang munafik ini. Aaah satu lagi gue doain suatu saat lo bucin setengah mampus sampe lo rela mati buat tuh orang! pegang omongan gue!!"
Duarrrr!!!!
Seolah bumi menyetujui ucapan Bening, setelah gadis cantik tersebut berbicara panjang lebar tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar di siang menjelang sore saat ini, Bening sudah tersenyum sombong dengan menaikan alisnya sebelah.
"See!! baek-baek lo!"
Axel menoleh tak terima, ingin membalas tapi tak jadi karena Bening sudah berlari meninggalkan Axel yang mengerutkan dahinya aneh.
"Lo nyumpahin gue?! ck Bening Adisti lo belum tau siapa Axel, main-main lo sama gue!" kata Axel kesal sambil tersenyum sinis.
Alexa mengayunkan kakinya dengan tatapan melamun, gadis mungil itu sudah dua puluh menit duduk di taman sekolah menunggu sang ayah yang katanya akan menjemput.
Axel? jangan mengharap lebih, selama hampir lima tahun kehidupan sekolah mereka tak sekalipun Alexa dan Axel pulang pergi sekolah bersama.
Alexa menghela nafas pelan, kembali mengecek ponselnya belum ada tanda-tanda sang ayah akan datang, kembali Alexa menghubungi sang ayah hasilnya masih sama nomor sibuk.
Alexa menghela napas pelan, sampai sebuah suara menegur gadis itu.
"Hai, halooo," panggil Aditia dihadapan Alexa.
Alexa tersentak, terkejut memegang jantungnya yang berpacu kuat. Adit tersenyum cengengesan begitu melihat Alexa memejamkan matanya.
"Apaan si njir!!"
"Ngelamunnya khusyuk banget lo."
Alexa melihat dengan ujung matanya, kesal karena menganggu keasikannya yang sedari tadi gadis mungil itu lakukan.
"Belum balik? mau gue anter?"
Alexa kembali melihat dengan dahi berkerut, "gue? lo nanyain gue?"
Adit mengangguk mantap.
"Lo bendahara kelas gue kan?"
Alexa merotasikan matanya kesal.
"Ayok gue anter balik," tawar Adit sekali lagi.
"Nggak deh, bokap gue jemput bentar lagi."
Adit celingukan kiri kanan melihat kearah gerbang sekolah.
"Bentar lagi hujan, buru gue anter," paksa Adit lagi, kali ini menarik tangan Alexa menggiringnya sampai diparkiran motor.
"Dih apaan sih!" maki Alexa begitu keduanya sampai diparkiran. Adit sudah cengengesan sendiri.
"Gue anter balik."
"Enggak!"
"Pake helm nya dulu," lagi paksa Adit kali ini menjejalkan helm coklat tua di kepala Alexa.
"Dih!! apaan sih!!" maki Alexa kesal.
Adit membungkuk merapikan helm yang sudah ada di kepala Alexa.
"Gua gak mau naik motor!"
"Kenapa?" serang Adit dengan wajah bengong.
"Y-ya gimana, gue ilang kalau barengan elu!" ujar Alexa dengan tergagap karena sadar Adit berada tepat dihadapnnya menunduk dengan senyum maut.
"Hahahha sialan, kayak nya salah banget ya gue tinggi menjulang gini?" tanya Adit masih tertawa.
Alexa hanya tersenyum kikuk menanggapinya.
"Sorry" kata Alexa tak enak hati.
"It's oke" jawab Adit terkekeh. "Gak nyangka gue dibalik muka dingin begini lo lucu kalau lagi gak enakan," ejek Adit kembali.
"Ck!!" ujar gadis itu kesal sambil merapikan rambutnya,Aditia sudah terbahak mendengarnya.
"Incerannya ganti lagi?" Saguna yang entah datang dari mana tiba-tiba saja sudah ada disamping Adit, pemuda tampan itu memeluk helmnya dengan wajah datar.
Adit menoleh dengan sumringah.
"Kagak elaah, cuma mau nganter pulang doang gua."
"Siapa? dia?" tanya Saguna melihat Alexa yang berdiri tegak dengan helm melekat di kepala. "Tumben gak dijemput bokap?" cecar Saguna dengan dagu terangkat menunjuk Alexa.
Alexa sudah mengerutkan dahi, merasa terjebak ditengah ocehan tak karuan kedua teman kelasnya ini.
"Rumah lo di taman sari, kan?" Saguna bertanya lagi.
"Iya, Al?" tanya Adit penasaran.
Alexa sudah mengangguk mengiyakan.
"Deket si item berarti? blok mana Al?"
"Kepo!" jawab Alexa judas. Yang langsung membuat Adit terbahak dan Saguna geleng-geleng kepala.
"Gue duluan, anak orang jangan di macem-macemin lo."
"Iye, malem jadi kan?" teriak Adit begitu melihat Saguna sudah beranjak.
Saguna Kavindra hanya menjawab dengan lambaian tangannya saja, sang ketua osis itu sudah menggeber motornya dan menghilang dari halaman sekolah.
"Ayo gue anter," ajak Adit yang sudah bersiap naik ke motornya.
Alexa celingukan kearah gerbang sekolah dan tersenyum sumringah.
"Gak perlu bokap gue udah jemput," kata Alexa sambil melepaskan helmnya. "But thanks yak, bye!!" lanjut Alexa lagi melambaikan tangannya kemudian berlari kecil menyusul ayah yang sudah berdiri dengan senyum tampan.
Aditia Bijaksana sudah terkekeh geli sendiri, pemuda itu kemudian berlalu dengan menggeber motor hitam kesayangannya.
Love,
Akak cinta yang hilang🧏🏻♀️🧏🏻♀️
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top