ALEXA KALILA ADIKIRANA

"Alexa."

Alexa yang sedang menutup pintu aula menoleh dengan dahi berkerut, dihadapannya berdiri dua gadis cantik berseragam sama dengannya.

"Alexa kalila!! lo bisa gak sih jauhin cowok gue!!" perintah sang gadis berjepit rambut pink tanpa basa basi.

Alexa semakin mengerutkan dahinya bingung, mata kucingnya bahkan sudah melebar.

"Sorry gue gak paham maksud lo berdua," tunjuk Alexa ke arah kedua gadis tadi.

"Banyu Biru."

"Ooh."

"Si laler nyampah dimana lagi si anjir!" monolog Alexa di dalam hati, menyumpah serapah sang teman.

Alexa mengangguk mengerti kemudian tersenyum simpul, dengan mata tajamnya menatap tak suka kearah kedua orang dihadapannya.

"Lo berdua gak salah orang, kan?" tanya Alexa dengan wajah datar.

"Yang punya nama Alexa kalila lu doang disekolah ini, yakali gue salah orang."

"Ralat! gue Alexa Kalila Adikirana, emak bapak gue bertahun-tahun nyariin nama buat gue jangan sembarangan ganti nama orang," jawab Alexa tanpa ekspresi.

Keduanya mendengus kasar, Alexa tersenyum polos.

"Lagian lo udah tau kan si tengil sok ganteng itu julukannya laler? lo berdua tau kan artinya laler?"

Keduanya mengerutkan kening tak mengerti, Alexa sudah tersenyum simpul.

"Laler itu selalu hinggap di sampah dimana-mana, kalau ada yang polos terbuka gak dijaga pasti disamperin, gue bener apa bener?"

Keduanya kompak mengangguk.

"Sampe sini paham kan maksud gue?"

"M-maksud lo gue sampah?!"

"Ya lo pikirin aja kata-kata gue!!" kata Alexa dengan wajah datar andalannya, kemudian berlalu meninggalkan kedua gadis tersebut yang masih mengangga tak percaya.

PLAKKK!

Alexa menimpuk kepala Biru menggunakan binder berwarna pink dengan kencang, sang pemuda sudah menjerit tak karuan mendapat serangan tiba-tiba.

"Apaan si lo!" maki Biru tak terima.

Alexa menunjukan tinjunya dihadapan wajah tampan Biru yang kemudian meringis mengerti.

"Hehehe, ampun nyai."

"Lu bener-bener ya anak dakjal, setiap lo Php-in anak orang lari nya ke gue semua!!! ada masalah hidup apa sih lo sama gue!!"

"Ya gimana ya Al, yang bisa matahin omongan orang kan cuma elu sahabatku tersayang hehe."

"Najis!! sekali lagi gue matiin lo."

"Apeni apeni."

Alexa dan Biru menoleh serempak ada Jingga Safana dan Bening Adisti yang baru selesai memesan makan siang mereka lalu ikut duduk disisi Biru dan Alexa, berempat selepas pulang ekskul mereka nongkrong di kafe depan sekolah.

"Si laler kumat lagi," maki Alexa penuh dendam.

"Ya maaf atuh Al, heheh."

"Kebiasaan lo, jangan sok playboy anjir. Najis tau nggak," maki Bening sambil menoyor Biru.

"Ck!!! eh gue bawa cerita."

"Mulai gibah," ucap Jingga tanpa menoleh karena sibuk menscroll gadgetnya.

Biru menoleh dengan wajah kesal lalu melanjutkan ceritanya. "Tahu Monika kan?"

Alexa dan Bening mengangguk mengiyakan, Jingga berhenti memainkan hpnya untuk ikut bergabung.

"Yang ini nya pake silikon itu," ujar Jingga menunjuk kearah dadanya yang sudah membusung.

Alexa sudah terkikik geli sendiri Bening sudah menoyor Jingga dengan sadis.

Biru menoleh kiri kanan diikuti ketiga temanya juga. "Pada ngapain?" tanya Biru kesal.

"Ya elu ngapain!!" tanya Alexa kesal. Jingga sudah cekikikan.

"Ini jadi gak ceritanya, gue laper mau mulai makan ini," perotes Bening datar.

"Sini-sini," ajak Biru membuat ketiga temannya memasang telinga tepat ditengah meja kafe kepala mereka menyatu.

"Si Monika dikatain pelacur sama Axel!!! gila gak lo!!"

"Hah??"

"Uwaw!!!" respon Bening sambil bertepuk tangan.

"Udah gila, tuh bocah ngapain sih? dikeluarin dari sekolah mampus kan!! udah tau itu anak yang punya yayasan!!!" oceh Alexa panjang lebar.

Ketiga temannya mengerutkan kening bingung dengan reaksi Alexa.

"Apa!!!" tanya gadis mungil itu dengan alis dinaikan tinggi.

"Perhatian banget lu?" selidik Jingga cengengesan.

Bening sudah mengangguk sambil memasukan kentang goreng kedalam mulutnya.

"Lu suka sama Axel jangan-jangan Al? jangan deh entar lu dimaki maki kayak si Monika tadi," kata Biru meyakinkan.

"Dih!! jangan ngawur lo, entar kalau omongan ini nyebar kemana mana lo berdua yang punya kerjaan!!" tuduh Alexa kedepan hidung Jingga dan Biru bersamaan.

Kedua orang yang dituduh sudah nyengir tak karuan,kompak.

"Udah makan, ribet lu bertiga," ajak Bening lagi.

Kemudian keempatnya khusyuk menikmati makanan yang mereka pesan tadi dengan pikiran aneh masing-masing.

Alexa mendengus kesal sendiri.

MONYET:jangan pulang telat lo kunyuk, Bunda sawan dari tadi nyariin elo!!

Alexa kembali mendengus kesal setelah membaca Line dari sang adik dengan cepat Alexa menghabiskan makannya. Alexa tahu apa yang akan terjadi jika sang adik sudah tiba dirumah lebih dahulu sang bunda akan kebinggungan sendiri mencari anaknya yang satu, pun kebalikannya ketika Alexa yang sudah dirumah bundanya akan terus menerus menyuruh Alexa menghubungi adiknya untuk cepat pulang.

Kadang Alexa lelah dengan semuanya tapi demi kehidupan sekolahnya yang indah dengan memory luar biasa Alexa harus menyimpan semuanya entah sampai kapan.

Alexa sedang menunggu itu,,,, saling menutupi kebenaran bahwa dia dan Axel adalah anak kembar yang berselisih waktu lima menit.




ALEXA KALILA ADIKIRANA

••••

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top