EXTRA PART 2
Cerita ini dimana Yaya dan Halilintar belum menikah.
Hari-hari dilalui Yaya dengan baik di kampusnya. Rasa suka dan duka dilalui bersama dengan Halilintar yang notebene adalah sahabatnya. Sejujurnya dia pun bingung dengan status hubungan antara dirinya dengan Halilintar. Para sahabatnya tahu bahwa dia dekat, bahkan sangat dekat dengan Halilintar seperti hubungan kekasih. Namun daripada pusing memikirkan hal tersebut, Yaya lebih memilih mengikuti alur pertemanan mereka. Toh dia sudah memilih jalannya, bahwa dia tidak akan menikah dulu, sebelum ayahnya menikah lagi, Hanna dan Ying sahabatnya itu menemukan laki-laki yang tepat untuk pendampingnya. Egois dan tak memikirkan diri sendiri memang, tapi Yaya menyayangi mereka melebihi hidupnya sendiri. Sedangkan cintanya? Biarlah dia akan mencarinya jika Halilintar tak kunjung melamarnya.
🌷 🌷 🌷 🌷
" Ya ntar lo jadi kan ke sana? " tanya Iwan
" Jadi lah Wan, tapi gue ajak Hali ya? " jawab Yaya
" Boleh aja, mang dia ga ngampus? Ga ada kelas gitu? Lagian lo sama Hali kan sepaket hehehe " tanyanya lagi
" Tau dah, gue telpon dulu deh "
Yaya pun menelpon Halilintar.
Halo Lin, gue jadi ke sana ya. Lo ikut ga?
Ya udah, ntar gue anter. Tapi setengah jam lagi ya, gue masih ada tugas
Yah lama banget, gue bareng temen ya?
Hmm.. nunggu aja sih bentar ?
Ish setengah jam lama, ya udah tapi lo beliin gue makanan buat nunggu ya.
Hmm.. ya udah tunggu di depan ntar gue ke situ
Oke
Setelah menelpon Halilintar, Yaya mematikan ponselnya dan berseru pada Iwan, " Wan klo ga gue nyusul deh ke sana. Tuh Hali ribet suruh nungguin dia dulu. Mana setengah jam lagi. "
" Ye elah, laki lo ribet amat sih. Ya udah lo atur aja deh. Klo gue yang omong gimana? Lo ga bilang klo bareng gue? Masa ama gue juga ga boleh sih? "
" Lhaa iya ya, gue ga bilang. Ya udah ntar gue WA dulu, sekalian gue suruh bawain helm. Yuk deh sekalian nunggu dia di depan Wan "
Yaya pun mem-Wa Halilintar.
Di depan parkiran
" Dih lo ngapa ga bilang klo ama Iwan sih Ya " ucap Halilintar sambil bersungut-sungut
" Ish gue lupa lah. Jadi gue ama Iwan aja ya, biar cepat kelar juga urusannya. " ujar Yaya sambil memanyunkan bibirnya tanda tak terima bahwa dia dimarahi Halilintar
" Hmm.. "
" Wan titip Yaya, gue ga tau klo perginya ama lo. "
" Yoi.. lagian lo juga sih. Timbang ama gue aja cemburu. Tenang aja lagian tempat yang gue tuju kan punya keluarga gue juga. Ntarnya juga gue bakal ketemu ama Yaya tiap hari klo emang udah fix diterima bini lo. " jawab Iwan sambil terkikik
Halilintar yang mendengar hanya merotasikan bola matanya dengan malas. Sambil memasangkan helm pada Yaya, dia berkata " Ntar baliknya gue jemput. Lo tunggu aja di sana "
Yaya pun mengganguk seraya naik ke motor Iwan. " Doain gue ya, biar diterima. Biar cita-cita gue tercapai jadi Cikgu Yaya " sambil memasang pose Peace dengan tangannya kepada Halilintar
Halilintar menggangguk seraya mengusap punggung Yaya, " Iya pastinya gue doain. Wan titip Yaya ama hati-hati ya.. "
" Beres boss "
Lalu Iwan meninggalkan Halilintar yang akan kembali ke urusannya sendiri.
🌷 🌷 🌷 🌷
Di Tadika Pulau Rintis
Urusannya Yaya lancar, setelah bertemu dengan Kepala Sekolah dan pemilik Yayasan tersebut. Yaya menemui Iwan dan Suzy (Suzy salah satu pegawai di sana dan kawan baik Iwan).
" Ya selamat bergabung ya, semoga betah xixixi " ucap Suzy
" Makasih ya Suz. Semoga kita bisa kerja sama. Wan makasih banyak ya, lo udah bantuin gue sampai akhirnya gue bisa jadi Cikgu Tadika sesuai dengan cita-cita gue hehehe "
" Sama-sama Ya, woles aja. Toh dari dulu dari jaman piyik lo sering bantu gue belajar. Alhamdulilahnya Kep Sek sama Ketua yayasan nenek sama bokap gue yang emang udah kenal baik sama lo. Jadi nope lah. "
" Hu uhm.. "
" Lo nunggu di kantin aja dulu, lagipula biar sekali-kali Halilintar nostalgia tuh ama sekolahnya dulu. "
" Iya deh. Suzy mau nemenin gue apa masih ada kelas? "
" Gue ga ada kelas, abis ini malah mau balik gue. Tapi ga apa-apa deh gue temenin. Mang lo dijemput ama siapa? Suami apa cowok lo? "
" Temen gue kok Suz "
" Ya udah Ya, Suz. Gue balik dulu mau ketemu sama Nenek sekalian pamit. Suz, jadi kan? klo jadi lo tunggu aja di kantin ama Yaya " ucap Iwan sambil menengok ke arah Suzy
" Iya, ya udah gue tunggu di kantin. Bentar Ya gue ambil tas dulu "
Setelah Suzy mengambil tas, mereka pun berjalan ke arah Kantin.
Di kantin, setelah memesan minuman Suzy mengajak ngobrol Yaya yang menunggu Halilintar menjemputnya.
" Temen lo rajin amat Ya mau jemput. Temen apa temen neh ? " tanyanya sambil cekikikan
" Ish temen lah Suz, itu si Halilintar. Lo kenal kan? "
" Eh buseng, si kembar Boboiboy? lhaa deket juga lo ama mereka "
" Iyalah, wong rumahnya aja masih sebrangan ama rumahnya gue. " jawab Yaya sambil tertawa
Tiba-tiba ponsel Yaya berbunyi dan yang menelpon adalah HAlilintar
Halo
Halo.. Ya
Gue di kantin, lo ke kantin aja
Hmm
" Siapa Ya? Halilintar?" tanya Suzy
" Ho.oh "
Dalam waktu 10 menit Halilintar pun sampai di kantin dan langsung mendudukan dirinya dengan manis di samping Yaya.
" Mau minum apa? Ntar gue pesenin? " kata Yaya
" Ga deh, udah selesai urusannya? Gimana? " tanyanya, sambil melihat gelas berisi jus jeruk di hadapan Yaya lalu meneguknya hingga habis.
Yaya yang melihatnya pun terkejut dan marah, " Ish kok diabisin sih!! tadi ditawarin ga mau."
Halilintar pun hanya mendengus malas.
" Klo dipesenin kan lama Ya, makanya embat aja apa yang ada di depan mata. Iya kan Lin ?" kata Suzy yang merasa lucu dengan kejadian di hadapannya.
" Eh.. " Halilintar terkejut dengan gadis di depannya.
" Oh iya Lin, ini Suzy temen TK kita dulu. Cuma abis lulus dia pindah ke KL. halah paling lo lupa " beo Yaya
" Oh eh.. sory gue lupa. Udah lama balik sini Suz " tanyanya
" Hmm udah kok, abis lulus sekolah gue ga lanjut kuliah. Tapi gawe di sini. Tapi bagian TU nya sih gue."
" Oh gitu. Udah belum Ya? balik yuk, gue capek soalnya "
" Lhaa lo gimana sih, udah tau capek ngapa jemput ke sini. Bukannya langsung balik aja sih. " ucap Yaya dengan sebal. Ih Yaya ga peka deh
Halilintar yang mendengarnya mendengus dan berkata " Ya udah yuk cabut "
" Suz gue pamit duluan ya, lo nunggu Iwan? Makasih ya udah mau nemenin gue.. bye Suz "
" Santuy Ya.. sama-sama bye "
Halilintar dan Yaya pun meninggalkan kantin dan menuju pulang. Sepanjang jalan pulang Yaya bercerita bahwa semua urusannya lancar dan ok. Mulai semester baru Yaya sah diterima di sekolah tersebut dan menyandang sebagai Cikgu Yaya. Halilintar yang mendengarnya pun senang dengan keberhasilan gadis tersebut.
Setelah sampai di depan rumah Yaya, Yaya pun turun dan memberikan helmnya pada Halilintar seraya berkata, " Eh ngapa dah lo jemput gue, kan lo tadi bisa langsung pulang klo emang lo cape Lin? "
" Hmm.. ga apa-apa. Ya udah sana masuk. " sambil mengusap pucuk kepala Yaya yang tertutup dengan hijab pinknya.
" Ish Hali mah gitu " jawabnya sambil mengerecutkan bibirnya dan hal tersebut membuatnya semakin cute dan menggemaskan lalu ia pun masuk ke dalam rumahnya. Halilintar yang melihatnya gemas sekali, lalu melanjutakan perjalannya menuju rumah dan kasurnya yang empuk.
🌷 🌷 🌷 🌷
Setelah sebulan mengajar di Tadika sebagai Guru. Yaya pun menerima gajinya yang pertama. Yaya senang sekali. Dia sudah punya planning akan mentraktir seluruh keluarganya, dan sahabatnya. Tidak lupa sahabatnya yang setia Halilintar. Yaya terkadang tidak mengerti dengan jalan pikirannya serta Halilintar. Mereka enjoy saja dengan hubungan yang tidak ada kepastian tersebut. Yaya tau Halilintar menyayanginya sama seperti dia menyayangi Halilintar. Lalu kenapa ia tidak menembaknya dan menyatakan untuk menjadi kekasihnya? Entahlah.. kalau Yaya duluan yang maju? Oh no.. Big no ! Yaya tidak mau, karena prinsipnya laki-laki lah yang terlebih dulu menyatakan cintanya pada sang gadis. Jadi apapun yang terjadi biarlah dia menikmati dulu kehidupannya seperti ini. Jika memang jodoh, suatu saat dia akan berada di pelaminan dengan sang suami yang tak lain adalah Halilintar. Sosok yang selalu setia berada di sampingnya baik dalam suka dan duka. Biarlah saat ini sosok tersebut belum memberikan kepastian, tapi dalam doanya dialah orang yang dipilih kan oleh Tuhan sebagai pendampinya kelak.
Acara makan malam di luar yang di prakarsai oleh Yaya yang notabene sebagai traktiran gaji pertama berlangsung lancar dan penuh keharmonisan. Di saat itulah Hanna bertanya pada Yaya, " Ya lo ga nraktir Halikun? Soalnya kan dia yang sering anter jemput lo udah kaya jekpri ke lo "
" Soal itu mah beres, udah gue pikirin juga. Ntar gue beliin sesuatu aja. Menurut lo apa dong hadiah yang cocok buat dia Han? "
" Kasih aja jam tangan, sweater atau topi. Perasaan gue tuh topi kaga gonta ganti dah. Kek Gempa aja deh "
" Hmm.. iya deh, abis ini lo mau ga nganter gue beli. Klo yang lain ntar aja sekalian ajak makan makan aja pas libur semester sama beliin apa gitu"
" Boleh.. santuy aja. Boleh kan Pah, Mi kita abis ini misah ? Tuh si Yaya mau beliin ayang bebnya hadiah "
" Ish apaah sih lo, ayang beb ayang beb.. emang lo ama Gempa apah ?
Yang ada disitu tertawa kecil mendengar Yaya merajuk. Lalu Mami berkata, " Iya lho Ya, mami sampai bingung sama kamu. Hubungan kamu sama Halikun gimana sih? Klo mami tanya kalian pacaran? Jawabnya engga. Tapi kalian udah kaya orang pacaran gitu. Mending Hanna ketahuan sama Gempa. Trus kapan Han, Gempa mau ngelamar kamu? "
Hanna yang sedang minum pun tersedak karena kaget, uhukk.. uhuk.. " ih Mami apaan sih, kan lagi bahas Yaya, ngapa dah jadi ke Hanna? "
Yaya pun kasihan dan tertawa sambil menepuk-nepuk punggung adiknya tersebut, " minum dulu sabar .. sabar "
" Kan mami tanya aja "
" Masih lama kali Mih, kan masih kuliah sama cari kerja juga "
" Iya juga sih, kamu gimana Ya? Mau sampe kapan jomblo terus? Ga pengin apa punya pacar? " sambung Papa
" Tau deh Pah, urusan Yaya ntar aja. Ntar juga ada kok "
" Bukan gitu Ya, Papa sama Mami kan udah semakin tua, Hanna sudah ada Gempa yang mungkin sebentar lagi bisa ngurangin beban Papa, tinggal kamu. Papa ga pengen kamu jadi perawan tua yang jomblo seumur hidup. Atau perlu Papa yang lamar Hali buat kamu? "
" Jadi Yaya itu beban buat Papa gitu?" Yaya terkejut saat Papanya berkata seperti itu
" Ish bukan lah, bukan beban dalam arti begitu. Papa cuma kepikiran aja kamu ga punya pacar gitu lho. Klo misal nikah kan Papa bahagia kamu ada yang jagain, ada yang tanggung jawab selepas Papa meninggal nanti. Bukan karena kamu jadi beban Papa, maaf jika Papa salah omong "
" Uhmm. . iya Pah, Yaya ngerti. Maaf juga tadi kaget hehehe . Soal itu gimana ya? Klo hubungan Yaya sama Halilintar itu emang enaknya gini sih. Yaya suka sama Hali? Suka Pah, tapi suka yang gimana Yaya juga bingung. Gitu juga dengan Hali. Mungkin lebih enak seperti ini dulu. Jika memang kita jodoh, pasti bakal ketemu dan bisa nikah kok Pah. Yah, walaupun ga tau jalannya gimana juga sih. " ujarnya panjang lebar
" Tapi kan tetep kudu ada usaha juga, biar gimana jodoh itu juga kudu dicari. Ikhtiar dan doa kan sepaket Neng " celutuk Hanna
" Eh hehehe.. iya gue tahu. Tapi udah sih ga usah bahas beginian lagi. "
" Baiklah, kita ga usah bahas ini lagi. Oh ya sebenarnya ada yang kita omongin ke kalian berdua. Cuma berhubung Yaya belum punya pasangan jadi galau juga mau ngomong " ucap Mami sambil menatap Hanna dan Yaya bergantian.
" Lhaa ngomong mah ngomong aja kali Mih, emang apa hubungannya sama Yaya? " tanya Hanna
" Jadi sebenarnya, Papa ditugaskan ke Jepang sebelum pensiun. Nah itung-itung sekalian nemenin Mami di sana setelah kita menikah. Tapi aga berat juga ninggalin kalian, anak gadis Papa sama Mami. Biar gimana juga kalian kan masih single. Klo kalian udah nikah atau minimal punya pendamping aja kita juga ga berat mikirinnya. "
Hanna dan Yaya melongo. Terkejut dengan apa yang dibicarakan orang tuanya. Lalu keduanya tersenyum dan berkata (gantian ngomongnya-red) ," Ya ampun Pah, kirain mah apa gitu, ga taunya beginian doang. Kita udah besar kali Pah, bukan anak anak lagi. Dan kita juga udah menuju dewasa, tau mana yang baik dan benar. Inshaallah kita bisa jaga diri, jaga akhlak. Dan ga bikin jelek nama keluarga juga. " Jawab Yaya
" Betul tuh Pah, soal ada pendamping atau ga? tergantung individunya sendiri sih. Dia bisa bertanggung jawab atau ga, bisa mandiri atau ga, semua tergantung dirinya sendiri. Kan kita berdua bisa saling menguatkan Pah, bisa saling mendukung dan saling mengingatkan klo ada salah salah langkah. Lagipula ada Boboiboy bersaudara, dan kita punya sahabat yang mampu nemenin kita di saat suka dan duka. "
" Terima kasih sayang, Mami ga nyangka anak anak Mami ternyata sudah dewasa dan bisa diandalkan. " ucap Mamimo.
Setelah itupun mereka berfoto-foto dan akhirnya orang tua Yaya dan Hanna pulang ke rumah. Sedangkan Yaya dan Hanna mencari hadiah untuk Halilintar.
Saat melewati sebuah etalase toko jam tangan, Yaya berdiri melihat sebuah couple jam tangan cantik. Dia bertanya pada Hanna apakah cocok untuk Halilintar? Hanna yang melihatnya pun mengajak masuk ke dalam toko. Setelah dilihat dan diperiksa, menurut Hanna cocok dan serasi jika dipakai Halilintar dan Yaya. Setelah itu Yaya pun membayar jam tersebut.
Untuk Hanna, Yaya membelikan sweater dengan motif yang sama seperti miliknya. Dia membelikan sweater tersebut dengan harapan Hanna akan selalu ingat padanya. Untuk Ying dan Fang dia belikan sarung tangan dan kupluk atau topi rajut yang sepadan. Taufan, Gempa, Gopal dan Mimi serta Amy, jangan lupakan mereka. Mereka pun sama mendapatkan hadiah dari Yaya berupa kaos dan topi. Lhaa habis dong gajinya si Yaya, ga apa-apa. Kan gue anak horang kaya heuheheheh.. toh uang bulanan dari papa juga masih dapat.
" Ya, lo kayaknya jangan ngasih jam ini di depan anak anak yang lain deh, gue takutnya mereka gimana gitu. yah walaupun tau Hali tuh spesial banget buat lo. Saran gue sih lo beliin topi aja deh sama kaya Taufan ama Gempa. Kasihnya pas barengan sama yang lain. Kan ga jadi omongan. " saran Hanna
" Eh iya juga, makasih ya idenya. Tapi lo ga marah, gue ngasih Hali hadiah 2, sama lo adek sendiri cuma 1? " tanyanya
" Yaelah apaan sih lo, ga lah. Gue sayang ama lo, lo sayang ama gue itu cukup. kan gue juga dapat sweater dari lo sama ini topi kupluk yang sesuai ama sweaternya. Kan sama aja dapat 2 Neng. " jelas Hanna
" Ya udah, makasih sekali lagi ya Han, lo emang adek yang de best deh. " kata Yaya sambil memeluk Hanna dengan sayang. Hanna pun membalas pelukan sang kakak dengan sayang pula.
🌷 🌷 🌷 🌷
Di kafetaria
" Tarra... ini hadiah dari gue hehehe, semoga lo pada suka ya " kata Yaya pada sahabatnya yang kebetulan bisa berkumpul di kafetaria tempat biasa mereka berkumpul.
" Makasih ya Ya, ga nyangka lo duluan yang bakal dapet kerja. Padahal belum lulus " tegas Taufan
" Heheh rejeki gue Fan "
" Wah Ya, lo tau banget klo gue pengen ganti sarung tangan? Apalagi cocok ama topinya Ying. Kan kita jadi kompak ya Beb- " ujar Fang berseru senang
" Syukurlah klo cocok Fang . Gempa sama Hali ga suka ya hadiahnya ?" tanya Yaya pada Gempa dan Halilintar yang belum berkomentar tentang hadiahnya
" Suka kok Ya, makasih ya. Dan sukses terus buat lo " ucap Gempa sambil mengangkat gelas berisi jus jeruk tanda cherrs kepada Yaya
" Hmm.. makasih " jawab Hali pendek
" Makasih kembali " jawab Yaya sambil tersenyum
" Makasih Ya, lo emang baik. Selama ini gue telat untuk jadi salah satu temen lo. " ucap Amy
" Sstthh.. Jangan ngomong gitu, yang lalu udah biarlah berlalu. Yang sekarang jalani dengan baik. Gue juga telat tahu klo ternyata selama ini di kelilingi oleh orang baik kaya lo dan yang lain. "
" Dah melow melownya. Makanan udah datang. Makan dulu ya " kata Gopal yang kebetulan makanan yang dibawa oleh pramusaji sudah datang.
" Huuu Gopal mah makan mulu yang dipikirkan. " sorak teman teman yang lain
" Udah .. udah yuk makan dulu " lerai Yaya
Setelah selesai makan, semua berpisah. Taufan dengan Mimi akan pergi berkencan, Fang dan Ying akan menuju ke rumah Ying, karena salah satu kerabatnya akan datang. Gempa dan Hanna memilih pergi ke Tropical Land (ini mah di fandom sebelah, pinjem dulu lah). Sedangkan Gopal dan Amy yang sedang PDKT memilih pergi ke Timezone. Sedangkan Halilintar dan Yaya pergi ke taman.
🌷 🌷 🌷 🌷
" Duduk dulu Lin, gue capek " ucap Yaya pada Halilintar
" Hmm.. "
Suasana sore itu di taman tidak terlalu ramai orang berlalu lalang. Hal tersebut disebabkan hari ini bukanlah hari Sabtu atau hari Libur di mana banyak orang pergi ke taman sekedar berjalan-jalan atau berolahraga.
Setelah Halilintar dan Yaya duduk di kursi dekat air mancur. Yaya mengeluarkan hadiahnya lalu diberikan pada Halilintar. Halilintar mengernyit heran, lalu bertanya, " Apaan neh? "
" Hadiah buat lo "
" Kok-, gue kan ga ulang tahun atau apa gitu "
" Itu hadiah spesial buat lo, sebagai ucapan terima kasih, ungkapan sayang gue ke lo. Kan selama ini lo udah jadi jekpri gue. Makanya sebagai jekpri hadiahnya lebih hehehe .. " ujar Yaya tersenyum canggung (asli malu banget gue mak... bathinnya)
" Oh.. banyak banget kasihnya, kan topi tadi udah cukup. Ditabung lah uangnya, jangan boros-boros " jawabnya lagi
" Ish lo mah gitu, dikasih bukannya makasih malah ceramah " Yaya jengkel mendengar penjelasn Halilintar dan mengerucutkan bibirnya.
Halilintar yang melihatnya pun gemas seraya berkata, " Iya, maaf maaf deh. Makasih ya hadiahnya " sambil membuka kado yang berisi sebuah jam tangan. " Wah cakep banget, ini kan mahal banget Ya "
" Hehehe ga apa-apa , yang penting lo suka. Tuh gue aja pake biar samaan kita. Kan lo jadi inget waktu juga klo anter jemput gue ga telat " jawabnya sumringah senang
" Ha? Bukannya lo yang lama klo gue jemput " Halilintar mendelik
" Oh iya kah? Hehehe, piss ya " ujar Yaya sambil cengengesan seraya menmbuat tanda peace dengan jarinya. " Pake ya jamnya, sini gue pakein " katanya lagi.
Di sela-sela Yaya memakaikan jam tangannya, Hali mengelus pucuk kepala Yaya dengan sayang. Lalu tersenyum pada Yaya yang kini tersenyum padanya pula. Tiba tiba ponselnya pun berdering.
Halo, assalamualaikum Pah
" .. "
Baik Pah, jam berapa?
" .. "
Oke, walaikum salam
" Siapa Ya? " Halilintar bertanya
" Papah Lin, oh ya nanti suruh ke rumah sama Papah jamnya- abis isya deh "
" Ada apa? Tumben "
" Paling mau ngobrol, kan papa sama mami mau ke Jepang "
" Dalam rangka? Bulan madu? "
" Ga kok, Papa tugas di sana sampe masa pensiunnya tiba. Sambil nemenin Mami ngurus bisnisnya gitu "
" Oh.. gitu. Lha trus hubunganny sama gue apa ? "
" Ih mana gue tau Halilintar sayang, yang mau ketemu kan Papa bukan gue. " kata Yaya jengkel sambil mencubit pipi Halilintar dengan gemasnya.
" Aduh sakit Ya.. gemes sih gemes, tapi ga gitu juga kali " gantian Halilintar yang jengkel dengan ulah Yaya, sambil memegangi pipinya yang sakit dia pun bangkit seraya berkata " Ya udah balik yuk, dah mau maghrib "
" Ayo tapi foto dulu ya di situ, mumpung air mancurnya bagus " Yaya pun beranjak dari kursi taman menuju ke tempat air mancur
" Hmm.. jangan lama-lama "
" Iya.. iya bawel bener deh "
Setelah sesi foto-foto, ada yang foto sendiri, ada yang berdua dengan Halilintar, ada yang air mancurnya saja. Yaya dan Halilintar pun pulang.
🌷 🌷 🌷 🌷
Di kediaman Yaya
Halilintar memasuki rumah Yaya bareng Gempa, Gempa pun bingung. Karena Hanna hanya memberitahu bahwa orang tuanya ingin bertemu.
Setelah masuk dan ngobrol santai dengan pemilik rumah, akhirnya Pak Yah pun memulai obrolan.
" Jadi begini Nak Hali dan Nak Gempa, lho Taufan mana? "
" taifan ga bisa datang Pah, ada urusan katanya "
" Oh baiklah, jadi begini Papa dan Mami memanggil kalian ini ada perlu. Dibilang minta bantuannya juga bisa. 3 hari lagi kami, Papa dan Mami akan pergi ke Jepang. Yaya dan Hanna hanya berdua saja di rumah ini. Kemungkinan besar rumah ini terlalu besar untuk mereka berdua. Untuk itu, Papa minta tolong- bantu awasi dan jaga Yaya dan Hanna. Ingatkan mereka jika salah, bantu mereka jika susah. Untuk Gempa, Papa merestui hubungan kalian. tapi jangan bertindak atau melakukan sesuatu hal yang melanggar norma norma agama dan masyarakat. Oleh karena itu Halilintar tolong awasi hubungan adikmu dan calon adik iparmu itu. Untuk Yaya, hmm (menghela nafas) .. Papa tidak tahu hubungan mu dengan Yaya itu bagaimana, karena yang Papa tahu , kamu sangat dekat dengan Yaya. Kamu seperti kekasihnya tetapi bukan, kamu seperti kakaknya tetapi bukan juga. Itu hanya kamu dan Yaya yang tahu. Jadi Halilintar, tolong bantu Papa awasi, jaga Yaya selama kami pergi. Jika Yaya punya pacar, kamu acc dulu cocok atau tidaknya laki-laki itu untuk Yaya. Papa percaya padamu Lin. Juga padamu Gem .. Ah sampaikan pada Taufan juga untuk mengawasi anak gadis papa"
Halilintar mendelik kaget, apa-apan ini. Tapi dia hanya menjawab " Baik Pah, terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami "
" Nah Yaya, Hanna. Selama kami pergi, kalian menurut apa yang dibilang sama Boboiboy. Jangan melawan selama itu baik untuk kaliaan. "
" Baik Pah " jawab mereka serentak
" Baiklah Papa sudah selesai dengan kalian, silahkan jika kalian ingin melanjutakan obrolan malam ini. Papa dan Mami merapikan barang-barang.
" Baik "
Mereka pun melanjutkan obrol obrol santai tersebut. Hingga akhrinya Boboiboy bersaudara pulang
🌷 🌷 🌷 🌷
END ya... benar benar END
Yosh.. cerita ini hanya extra saja sekedar tambahan yang idenya sudah ada, tapi nulisnya yang mikir dulu. Semoga suka dan maaf ya jika membosankan, typo dan bahasa yang aneh.
See u in the another story
Darklulin
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top