Lolita Libertto {Mayuzumi X Reader}
Tanda (') berarti dalam hati
Senpai!Mayuzumi X Kouhai!Reader
Don't worry, I'm here
"Chihiro-senpai...hiks..Chihiro-senpai...hiks...tolong...tolong aku!"isak tangismu sambil mengulurkan tanganmu
Mayuzumi pun sontak terbangun dari dunia mimpinya dan menghela nafas berat sambil meutupi kedua matanya dengan lengan kananya.
' mimpi itu lagi...'
Semenjak kamu di kabarkan menghilang tanpa jejak. Sosok akan dirimu menghantui Mayuzumi setiap tidurnya seolah kamu berada dalam bahaya tapi, walaupun begitu Mayuzumi yang khawatir dengan kedaanmu, apa kau baik-baik saja? Kau ada dimana? Hanya bisa terdiam. Tidak bisa melakukan apapun agar bisa menemukanmu. Tidak ada petunjuk sedikit pun tetang dimana keberadaanmu.
Awalnya Mayuzumi merasa sedikit lega karena dia tidak ada lagi pengusik ketenangannya dalam membaca Light Novel. Tapi, senyum dan tawa yang kamu perlihatkan padanya setiap kalian bertemu yang kini sudah tidak ada begitu terasa hampa. Hari-harinya tanpa dirimu seperti masakan tanpa bumbu.
Bel Sekolah berdentang membuat Mayuzumi menghentikan kegiatan membacanya dan tanpa sengaja melihat ke arah jendela dekat pintu kelas, menemukan gadis bersurai merah menatapnya dengan tatapan sendu dan berjalan menjauhi kelas Mayuzumi.
Dia tau benar bahwa gadis itu adalah sahabatmu yang sering kamu ceritakan suka membuat kejahilan dimana-mana. Tapi, tatapannya barusan tepat mengarah ke Mayuzumi. Apa maksudnya?
Mayuzumi menghela nafas pelan ketika sensei masuk ke dalam kelas. Ketika ingin mengeluarkan buku yang ada di dalam lacinya. Sebuah secarik kertas berwarna putih terlipat jatuh di bawah lacinya.
Segera Mayuzumi mengambilnya dan membuka kertas itu. Sebuah kalimat yang membuatnya begitu tertarik sekaligus membuat kedua keningnya berkerut.
'Senpai temui aku di atap jam istirahat, tolong ini penting! '
Mayuzumi pun sempat berpikir apa ini dari sahabatmu?. Tak mau beropini lama tentang maksud surat ini. Mayuzumi pun memasukan lagi surat itu kedalan laci dan berusaha fokus ke pelajaran walaupun masih tertanya-tanya soal surat yang di temukannya.
***
Alunan angin menerbakan helaian rambut. Suara pintu atap terbuka segera gadis itu menoleh ke arah pintu dan menemukan Mayuzumi sambil membawa LN nya yang berada di tangan kirinya.
"Konichiwa Mayuzumi-senpai"
"Jadi kau yang menulis surat itu Akabane-chan"ucap Mayuzumi
" Iya dan..." ucapan Dichan berhenti ketika berjalan mendekati Mayuzumi dan langkahnya berhenti tepat di depan Mayuzumi
"Apakah Senpai akan ada latihan basket sepulang sekolah?" ucap Dichan
"Ada, apa kau hanya bertanya itu ?"ucap Mayuzumi sambil menyirit heran
" begitu. Ja selesai latihan bisakah datang ke depan perpustakaan ada yang ingin kutunjukan padamu"ucap Dichan datar
"Apa tujuanmu?"ucap Mayuzumi
"Membantumu senpai. Pokonya kau harus datang senpai. Ja ne"ucap Dichan sambil berjalan keluar dari atap.
Mayuzumi menatap Dichan dengan pandangan membingungkan. 'Apa yang ingin dia bantu ?' tidak mau terlalu lelap dalam pemikiran Mayuzumi segera mencari tempat biasanya untuk membaca LN nya.
***
Selepas pulang sekolah Mayuzumi segera ke Gym untuk latihan basket. Ketika Mayuzumi sampai di Gym, padangan Mayuzumi tertuju pada dua insan berjenis kelamin berbeda, berambut Scarlet dengan tinggi sama, sedang membicarakan sesuatu. Yang satu terlihat menghentkan kakinya dan mengeplak insan di depannya. Sementara yang satunya menatap yang mengeplak dengan aura mengerikan.
" Boleh tidak!"seru gadis itu
"sigh...baiklah tapi hanya untuk hari ini dan kau harus mendapatkan hukuman karena kau melakukan hal yang tidak sepantasnya di lakukan oleh makhluk rendahan sepertimu"ucap Akashi dengan tatapan mengintimidasi
"Sadari posisimu Dichan yah...bla bla bla... Aku tidak takut. Uh? Senpai!"ucap Dichan ketika menemukan Mayuzumi masih berdiri di ambang pintu
" HEEE!? Ba-bagaimana bisa iblis kecil itu bisa mendeteksi keberadan Mayuzumi yang tipis"ucap Hayama
"Kotarou-senpai Aku tidak kecil tau!"seru Dichan
" ayo senpai waktu kita semakin sedikit"ucap Dichan sambil menarik Mayuzumi ke arah perpustakaan.
" Hoi! Bagaimana dengan-"
"Aku sudah minta izin sama raja iblis itu. Tenang saja" ucap Dichan sambil mengedipkan sebelah matanya
Akhirnya mereka sampai di depan perpustakaan dan segera Dichan membuka pintunya dan menemukan Rukia yang menjaga perpustakaan.
" Rukia-chan bisakah kau keluar sebentar saja. Ada yang ingin ku bicarakan dengan Mayuzumi-senpai"ucap Dichan
" heh?! Tapi Dichan -"
"Kau bisa berdiri di depan pintu. Kau takutkan kalau ada yang masuk ingin meminjam atau mengembalikan buku kan. 20 detik cukup kan"ucap Dichan
"uh? Baiklah"ucap Rukia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar.
" Nah, Senpai bisakah kau tutup mata dan telingamu ? ini akan sedikit memekikan telinga"ucap Dichan sambil tersenyum
"Apa yang ingin-"
"Senpai turuti saja, waktu kita cuman 20 detik" ucap Dichan.
Mau tak mau Mayuzumi pun menutup mata dan telinganya. Dichan pun mulai mengucapkan sesuatu hingga seakan roda waktu berhenti dan suasana perpustakaan mulai luncur bagaikan cat dan tergantikan dengan latar langit sewarna kertas buku tua .
Dichan memegang kedua tangan Mayuzumi untuk menutup telinganya. " bukalah matamu Senpai"ucap Dichan
Mayuzumi pun membuka matanya yang pertama kali dilihat adalah suasana 360 derajat berbeda jauh dari yang tadi.
" Dimana kita?"ucap Mayuzumi
"Dunia tersembunyi di balik Perpustakaan, ayo... (y/n) akan segera di penggal oleh Algojo "ucap Dichan sambil berlari
" Apa?! oi... Tunggu " ucap Mayuzumi sambil berlari mengejar Dichan
Sebuah halaman luas yang kini berisi ribuan orang memandangi sebuah panggung yang kini berdiri seorang pria bertubuh kekar dengan sebilah pedang yang sangat tajam kini di pegangnya.
Dichan berdiri di sebuah bukitan tinggi yang berada di dekat arena Pemenggalan dilangsungkan. Mayuzumi pun berada di belakangnya sambil menepuk pundak Dichan.
"Hey apa makasud-"
"(y/n)....itu"ucap Dichan sambil menunjuk seorang gadis bergaun lolita merah yang kini di bawa paksa oleh Seorang pria bertubuh tegap untuk naik di atas panggung
"Senpai bantu aku! Kau ingin menyelamatkan (y/n) kan? Kau menyukainya kan?"ucap Dichan
"Jadi...bantu aku Senpai"ucap Dichan
"Baiklah" ucap Mayuzumi
Kamu pun terduduk di atas panggung. Matamu menatap sekumpulan orang yang menatapmu dengan tatapan sedih. Kamu pun memandangi langit yang sewarna kertas buku tua dengan tatapan sendu.
'Inikah akhir hidupku? Dibunuh di dunia yang sangat asing ini? Jika aku masih di beri kesempatan sekali lagi, aku ingin melihat wajah Chihiro-senpai untuk terakhir kalinya. Aku ingin mengatakan bahwa aku mencintainya'
Air matamu mulai mengalir di sudut matamu dan meneguk ludah mu dengan susah payah. Sang Algojo pun berjalan mendekatimu dan mulai mengangkat senjatanya.
" Chihiro.... Aku mencintaimu"gumanmu sambil memejamkan matamu perlahan bersamaan dengan air mata yabg mengalir
Brak!
"Argh...."
Suara jeritan dan teriakan orang-orang, membuatmu menyirit heran. Kamu pun perlahan membuka matamu dan melihat ke sekitar dan menemukan Algojo terjatuh dengan lumuran darah.
" Kau baik-baik saja (y/n)?"ucap Dichan sambil melepas ikatan di kedua tanganmu
"Di-Dichan bagaimana kau bisa-"
" Sssh...pangeran dan sahabatmu telah datang nyonya lolita, ayo bagun"ucap Dichan sambil menarik tangamu agar kamu bisa berdiri.
"Kalian tidak bisa kemana-mana"ucap para pengawal yang mengepung dua gadis
" hee~ kau yakin hal itu ?"ucap Dichan
Brak!
bruk!
" Siapa yang melaku-" ucapan ketua pengawal itu berhenti ketika Dichan menghantam dan menusuk tubuh ketua itu dengan pisau.
Dichan pun menarik paksa pisaunya hingga darah melucur di dadanya. " hee~ apa tadi? Coba ulang?"ucap Dichan kembali menancapkan pisaunya ke leher ketua itu
Kamu yang melihat itu menggigil ketakutan sambil menutup kedua tangannya. Dichan menciprat darah yang membasahi tangannya ke sembarang arah. Dan tersenyum padamu
" jangan takut (y/n), nice senpai "
" Kau baik-baik saja"ucap Mayuzumi yang berada di sampingmu membuatmu terlonjak kaget
" Se-senpai.... Ma-maaf"ucapmu gugup
Mayuzumi langsung menarikmu kedalam pelukannya. Kamu yang di selimuti rasa takut dan sakit di sekujur tubuhmu bisa hilang dalam sekejap ketika Mayuzumi memelukmu dengan hangat.
" Jangan takut , aku ada disini"ucap Mayuzumi sambil mengelus rambutmu
"Baguslah. Kita pulang"ucap Dichan
" Tu-tunggu apa kita harus menghapus ingatan Chi-Mayuzumi-senpai?"ucapmu
"Tidak semuanya kok. Kau kan bisa melakukannya"ucap Dichan
"Apa maksud kalian?"ucap Mayuzumi
" gomen ne senpai setiap orang yang pernah masuk ke sini harus dihapus ingatannya kecuali para penjaga dunia ini"ucapmu menatap Mayuzumi
"Baiklah sebelum itu-"Mayuzumi mendaratkan kecupan di keningmu dan tersenyum tipis padamu
"Aku tidak tau kenapa tapi, aku jatuh cinta padamu (y/n)"ucap Mayuzumi
Air mata kebahagiaan mengalir di ujung matamu dan rona merah di kedua pipimu. " Aku juga mencintaimu Chihiro-Senpai"ucapmu sambil tersenyum
Dichan yang menatap itu tersenyum dan sedikit deheman. "Kita pergi sekarang?"ucap Dichan
Kamu pun mengangguk"Chihiro-senpai"
Sebuah ucapan tidak terdengar membuat Mayuzumi kehilangan kesadarannya.
***
" Semua sudah balik kan?"
"um! Tapi Chihiro-kun...."
" hee~ dia manis juga yah kalau tertidur"
"i-iya"
Mayuzumi pun terbangun dan menatap kedua insan bersurai berbeda yang tersenyum ke arah Mayuzumi.
"wah wah....tumben sekali pria datar ini tertidur disini?" ucap Dichan dengan nada mengejek dan mendapat cubitan darimu
"aish. .sakit tau!"seru Dichan
"bagaimana bisa aku tertidur disini?"ucap Mayuzumi
"um...entah. ja ne dua pasangan baru "ucap Dichan berjalan keluar sambil bersiul
"Dichan!!!"serumu gemas dengan rona merah di kedua pipimu
"(y/n)-chan bisa kau jelaskan ini?"ucap Mayuzumi dengan tatapan datar tapi terkesan meminta penjelasan
" etto....hehehe....Se-sebenarnya-"
"BAKASHI!!!"jerit Dichan diluar
"Dichan apa kau membantahku?"
"TIDAK MAU!!!"
" oi... Iblis kecil! "
Kamu pun tertawa kecil mendengar suara ribut diluar.
"sepertinya temanmu membuat masalah dengan Akashi"
" Sepertinya.... Chihiro-kun ayo pulang"ucapmu sambil tersenyum
Mayuzumi pun bangkit dan memegang kedua tangamu dan berjalan keluar dari Perpustakaan .
Fiuh.... Selesai ≧∇≦
Karma: are...Kau meniruku dichan~
Biarin :P
Karma: Apa kau akan dihukum sama raja iblis itu?
Tidak! Lagipula-Huwa!!!*ngumpet balik karma*
Akashi: Dichan keluar sekarang!
Ogah! Raja iblis ....Karma....
Akashi: Karma minggir kau! Ini perintah!
Karma: wah wah... Apa kau ingin menyiksa dichan~?
Akashi: ini bukan urusanmu!
Karma: wah..sayang sekali Dichan sudah ku boking untuk ku siksa loh
Woi!! Aku bukan barang!! -_- *keluar* Kau ingin menyiksaku hm?*mainin pisau* aku bisa saja menerjangmu loh
Akashi: kau berani melawanku?
*ngelempar pisau hampir kena* kita akan bicara lagi nanti
Karma: oke~ karena Dichan lagi bertengkar maka aku yang menutup ceritanya. Ini requesan dari @Uchihaamandaaaaa . Are? 'A' nya banyak sekali Oke~ See you :)
Karma kenapa kau mencuri kata penutupannya! -,-
Karma: karena kau sibuk dengan raja iblis itu.
Sigh... Maaf yah dichan lupa requesannya maaf yah *membungkuk* dan maaf kalau kurang memuaskan oke sekian dari duo Akabane See you ≧∇≦
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top