[Lokapedia : Special Chapter 2]

Hell Week

Setiap pasukan militer dengan keahlian khusus di dunia ini semacam NAVY Seal, SAS, Kopassus, dan Denjaka akan selalu mengalami yang namanya latihan khusus selama seminggu (atau lebih dari itu) yang disebut hell week / minggu neraka. Tujuan utama latihan ini adalah melaksanakan seleksi tahap akhir yang mana prajurit yang fisik dan mentalnya kurang kuat bisa dieliminasi dan prajurit yang lolos bisa lebih kompak ketika bekerjasama dengan rekan satu timnya. Hell week biasanya dilaksanakan setelah pelatihan dasar mereka sebagai pasukan khusus selesai. Hell week merupakan latihan tahap akhir sekaligus ujian kelulusan yang menyatukan aspek ketahanan fisik dan ketahanan mental di luar batas kemampuan normal.

Kami akan memberikan contoh penerapan hell week dari dua kesatuan : Kopassus dan Marinir. Dalam Kopassus beberapa materi hell week yang diumumkan ke publik antara lain :

· Long march 500 km dari Bandung ke Cilacap

· Berenang dari Cilacap ke Nusakambangan

· Berenang non-stop 2000 meter

· Infiltrasi area musuh dengan perahu karet

· Long march tanpa bekal sambil sesekali ditembaki atau dipancing ke dalam jebakan

· Melintasi rawa tanpa tertangkap

· Tahan siksaan 3 hari 3 malam di kamp musuh


Sementara versi Marinir :

· Berenang di laut berombak besar dengan tangan dan kaki terikat

· Bertahan hidup seminggu di hutan hanya berbekal garam semata

· Long march dengan perangkat full gear sepanjang 300 km, meski jaraknya lebih singkat dari Kopassus namun melalui 4 pegunungan.

· Dibangunkan dengan granat

· Makan nasi komando, yakni nasi putih sayur mayur seperti pecel lauk tahu tempe yang dicampur lalu diguyur telur mentah lalu diaduk lagi. Orang biasa rata-rata muntah tapi mereka pun jika muntah muntahannya harus dia makan atau temannya yang makan. Jika ada satu orang saja sisa makanannya akan ada hukumannya.

Jadi meskipun disebut hell week, minggu neraka bagi para Lokapala agak dipermudah dengan adanya :

· Tas perbekalan berisi ransum

· Long march hanya 150 km

· Temaram selaku musuh/pemburunya tidak sebrutal latihan hell week standar

· Doppler / latihan hujanan tembakan yang dilancarkan Temaram juga tidak seintens latihan hell week standar. Jika latihan hell week standar doppler paling tidak akan menembakkan sekitar 100 peluru per menit.


Babi Hutan Berjanggut

Babi hutan di Jawa dan Sumatra lazim disebut dengan celeng dan sering dianggap hama karena suka masuk ke tanah pertanian lalu merusak tanaman petani. Karena itu babi hutan celeng (atau sebutan lainnya B1) menjadi banyak diburu di wilayah Jawa dan Sumatra. Meski begitu babi hutan di Kalimantan ini ada perkecualian. Berdasarkan peraturan Kementerian Lingkungan Hidup, babi hutan Kalimantan alias Babi Hutan Berjanggut (Sus barbatus) sebaiknya tidak diburu atau ditembak untuk alasan apapun karena statusnya yang sudah masuk daftar merah hewan yang terancam punah.

Babi hutan yang diburu Ignas dalam cerita adalah babi hutan jenis ini. Meski tak boleh diburu lagi, ada pengecualian perburuan bagi para Suku Punan dan beberapa dukun dan praktisi supranatural suku setempat yang memang biasa memburu hewan ini sebagai bagian dari konsumsi untuk ritual. Ciri khas babi ini adalah ukurannya lebih besar daripada celeng di Jawa dan punya kumis atau janggut di moncongnya.


Pawang Hujan

Pawang hujan adalah profesi paranormal paling beken di Indonesia selain dukun pelet yang lazim bertindak setelah cinta ditolak. Rata-rata pawang hujan di Indonesia hanya punya kemampuan untuk memindahkan hujan semata. Proses pemindahan hujan biasanya dari daerah padat penduduk ke tengah laut atau ke tengah hutan, tapi jika seorang pawang sanggup pula menurunkan hujan boleh dikata levelnya dia lebih tinggi daripada rekan-rekan seprofesinya. 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top