BAB 14.3 : EXPLOIT
Green Garden Apartment, Tanjung Paser, 17.00 WITA
Apartemen berlantai 20 ini tidak banyak dihuni orang. Secara tertulis, semua kamar di apartemen ini memiliki penghuninya sendiri-sendiri. Namun pada kenyataannya hanya sedikit penghuni yang benar-benar tinggal di sini. Sebagian besar penghuni hanya membeli unit apartemen di sini sebagai 'investasi' semata, sebagian kemudian menyewakannya secara harian kepada pelancong-pelancong yang tak setiap hari akan datang menempati kamar-kamar tersebut.
Tapi justru kondisi yang demikian menjadi ideal bagi sekelompok komunitas anak muda yang biasa nongkrong di lantai atas apartemen ini. Mereka menjuluki diri mereka C1rc1e0fFr13nd! (dibaca : Circle of Friend), menggunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka dan tanda baca; grup anak muda ini terkesan seperti komunitas anak layangan sejati kurang nasionalis jika dilihat sepintas apalagi oleh pejabat-pejabat pemerintahan kolot yang hanya tahu soal prosedur, dokumen, proposal, pengajuan dana, nasionalisme, Pancasila harga mati, dan bahaya laten komunis.
Empat anak muda, dua di antara mereka tak lain adalah Andi dan Rizal tampak serius menatapi sebuah layar besar yang menampilkan sebuah layar aplikasi dengan warna dasar hitam yang dihiasi sedikit tulisan putih berukuran font 14. Mereka tampak menunggu sesuatu yang keluar dari layar tersebut dan akhirnya mereka bersorak ketika layar hitam itu menampilkan deretan pesan :
Mr. B199ie (dibaca : Mister Biggie) : Hello friends! I have a new job! A challenging one! Are you ready?
Rizal langsung mengetik pesan belasan.
S4bil : What job?
Mr. B199ie : We will help some gentlemen find a pleasure and challenging games. But to do that, I need you to hack this server : fdab:8f0f:6e7a:cce1::/64:aa45:9fff:e041:7811
Princ3: That server, whose is it?
Kali ini Andi yang penasaran juga turut mengetik pesan balasan kepada Mr. B199ie.
Mr. B199ie : You needn't to know, but I will pay handsomely for you Friends!
Princ3 : It will be fun and challenging, won't it?
Mr. B199ie : I assure you Friends! It will be fun! When you have done it, meet me at Atol Ading!
"Gimana Brothers?" tanya Rizal kepada Andi dan dua kawannya yang lain.
"Kita cek dulu siapa punya email yang terdaftar di server itu," ujar seorang teman Rizal yang rambutnya ikal bergelombang.
"Sip Murti! Kalau gitu aku akan mulai siapkan trojan!" ujar kawan mereka yang lain.
=======
Trojan = software yang menyusup ke dalam sistem tanpa terdeteksi namun kode programnya dirancang untuk membuat kerusakan atau mencuri data-data penting.
=======
"Aku akan siapkan DDoS attack!" kata Andi yang segera membalikkan kursi putarnya ke sebuah layar laptop.
******
Proses hacking suatu sistem sejatinya tidak semudah yang terlihat di film-film. Metode yang lazim digunakan adalah metode 'brute force' atau 'main hantam' server yang dituju dengan mencoba berbagai kombinasi user dan password sampai ditemukan kombinasi yang tepat untuk masuk sebagai root atau admin sistem.
"Daeng! Komputer Sawerigading jadi terlalu berat bekerja, aku takut nanti Tetta tahu lalu tangkap kita!" ujar Andi mulai panik ketika melihat performa server perusahaan yang mereka 'bajak' untuk keperluan mencoba-coba kombinasi username dan password mulai menunjukkan performa 100% dari yang semula hanya 40%.
=====
Tetta = ayah
=====
"Aku akan alihkan sebagian ujicobanya ke server Universitas Tanjung Paser!" ujar Rizal sembari mengetikkan sejumlah perintah di layar komputernya.
"Enskripsinya terlalu rumit! 128-bit! Kita sebenarnya meretas server apaan sih?" keluh Murti.
"Kok aneh ya? Servernya ada di ... Akademi Kumala Santika?!" ujar Faisal, orang keempat dalam kelompok itu yang berperut paling tambun.
"Akademi Kumala Santika?" tiba-tiba Andi seperti mendapat ilham dan langsung mengetikkan sejumlah perintah di layar komputernya, "Kalau benar, kita bisa pakai anak ini!" Andi menunjukkan foto dan biodata seorang remaja di layar laptopnya.
"Siapa itu?" tanya Rizal.
"Si Kontet yang kalahkan aku di turnamen pagi ini!"
"Kamu mau apain dia?" tanya Faisal.
"Social hacking!" Andi tersenyum jahat lalu mulai mengetikkan sebuah pesan di aplikasi surel.
Dari : Panitia Tanjung Paser Square E-Sport Triathlon
Kepada : Saudara Iqbal Purba Sitanggang
Selamat atas kemenangan Saudara di kompetisi yang kami selenggarakan pagi ini. Dengan ini kami memberitahukan selain hadiah utama yang sudah kami berikan pagi tadi, Anda sebagai ketua tim pemenang juga berkesempatan memenangkan lima kopi game original yang bisa Anda pilih sendiri judulnya. Untuk mengikuti undian ini, silakan klik tautan berikut ini :
Hormat kami,
Anderson Chang
Ketua Panitia Tanjung Paser Square E-Sport Triathlon
"Kece Ndi! Kamu palsukan ini sampai ke nama panitia-panitianya!"
"Upload trojannya pakai link ini, Daeng Faisal!" ujar Andi.
"Oke Vroh!" Faisal segera mengunggah file berisikan program jahat itu ke tautan yang dibuat Andi dan sesudah selesai Andi pun lekas mengirimkan itu ke email Sitanggang.
Di Kumala Santika sana, Sitanggang yang keburu senang dengan keberuntungan yang ia rasa datang bertubi-tubi tanpa pikir panjang langsung memencet tautan itu dan beberapa saat kemudian ia disuruh mengisi data diri, data orangtua, tanggal lahir dirinya dan orangtuanya, nama saudara dan sebagainya. Sitanggang mengisinya dengan sebenar-benarnya tanpa kecurigaan sama sekali, sementara Andi dan kawan-kawannya di sana langsung mengkombinasikan semua data isian Sitanggang ke dalam program pencari username dan password. Dalam beberapa menit keluarlah hasil ini di layar komputer Rizal.
Username : Iqb41P03rb4
Password : An4kM3d4nCoy!
"Masuk deh!" ujar Faisal sambil bertepuk tangan.
"Itu sistem apaan sih?" Murti sekarang makin penasaran kenapa Mr. B199ie mau repot-repot meretas sistem sekolah semacam itu dan yang lebih membuatnya merasa aneh kenapa Kumala Santika punya sistem keamanan ketat layaknya perusahaan?
"Nggak tahu tapi kayaknya asyik nih! Mungkin Kumala Santika punya reaktor nuklir di bawah gedungnya kali ya?" sahut Andi.
"Ada chat baru dari Mr. B199ie!" ujar Rizal.
Mr. B199ie = Friends! Looks like you already breach into inner system. Let's do some prank!
"Ini aneh Zal!" Murti yang sedari tadi curiga langsung mengingatkan Rizal dan kawan-kawannya, "Masa anak sebaya Andi yang namanya Sitanggang itu punya hak akses super-user di sistem serumit ini? Kayaknya kita sudah masuk ke ranah berbahaya!"
=====
Super-user = pengguna dengan hak akses sistem hanya satu tingkat di bawah admin.
=====
"Ah masa? Kamu saja yang terlalu banyak baca teori konspirasi Mur!" bantah Rizal.
S4bil = We already inside the system!
Mr. B199ie : Good! We need to do some blackout and deliver some package on a wrong place! Search of two keywords "ThePower" and "Lokapala"! The value of "ThePower" must be 0 (zero) and on Lokapala it will be bigger than 5!
Andi dan Rizal langsung kompak melakukan pencarian teks yang berbunyi "ThePower" dan "Lokapala" di antara 12 juta file yang terdapat di sistem tersebut. Di sana mereka menemukan "ThePower" merupakan suatu kolom yang memiliki deret nilai :
0 6 7 5 4 3 1 1 1 2. Dengan beberapa sentuhak tuts keyboard, Andi mengubah semua nilai "ThePower" menjadi nol.
******
Markas Unit Lima, 22.00 WITA
Sejak kemunculan Bumburaya beberapa hari yang lalu, zirah Lokapala yang selesai diperbaiki baru zirah milik Ignas dan Nara. Zirah milik Panji, Sitanggang, dan Regina masih rusak di sana-sini dan Unit Lima perlu beberapa waktu lagi untuk tuntas memperbaiki zirah-zirah itu. Khusus untuk zirah Panji, sebenarnya perbaikannya sudah hampir tuntas namun persenjataannya masih agak sedikit bermasalah, kadang macet ketika dipaksa keluar. Sangat beresiko jika dibawa turun ke lapangan dan berhadapan dengan kondisi kritis.
Karena itu Panji saat ini lebih memilih 'menemani' Oka di ruang kontrol operasi mereka sambil mendiskusikan PR Matematika yang harus selesai lusa. Di tengah keasyikan mereka mengerjakan PR sekaligus mengamati kegiatan Nara dan Ignas di lapangan, tiba-tiba listrik markas mereka padam. Segalanya kini menjadi gelap-gulita.
"Tenang, tunggu lima detik, generator cadangan akan hidup semisal ini adalah pemadaman," ujar Oka.
Namun setelah enam puluh detik, listrik tak juga menyala. Oka yang curiga langsung meraih sebuah handie-talkie dan mengaktifkannya. Dari situ ia mendengar suara Doktor Samad, "Ada masalah di sini! Sistem keamanan ditembus! Firewall dilumpuhkan! Generator listrik tidak merespon kendali jarak jauh kami!"
"Apa yang bisa kami bantu Dok?"
"Ada generator yang bisa diaktifkan secara manual di bawah markas kalian! Pakai zirah kalian dan aktifkan generatornya!"
"Siap Dok!" Oka langsung berlari ke tabung penyimpanan dan mengenakan bagian zirahnya satu demi satu, sementara Panji yang bentuk zirahnya lebih praktis karena langsung terpasang di tubuhnya bersabar menunggu Oka karena dia jelas butuh bantuan Dwarapala itu di bawah sana.
Ketika Oka selesai mengenakan zirahnya, ia segera berlari ke sebuah bidang dinding dan menekan dindingnya kuat-kuat. Mekanisme manual segera aktif dan membukakan Oka lorong menuju lantai terbawah markas melalui ratusan anak tangga di mana di dasarnya ada sebuah generator darurat terpasang.
Generator itu tampaknya lama tak tersentuh, sudah berdebu di sana-sini. Oka langsung meminta Panji menyambungkan kabel-kabel yang menghubungkan generator dengan kabel pemasok listrik utama markas selagi ia mencari persediaan sel bahan bakar cadangan di antara rak-rak penyimpanan.
Panji melakukan seperti yang Oka instruksikan, ada sedikit kilatan dan kejutan listrik yang mengenai zirahnya saat ia menyambungkan kabel generator dengan kabel utama. Namun karena zirahnya berbahan dasar karbon keras yang merupakan isolator, Panji nyaris tak merasakan apa-apa selain sedikit sentakan.
Ketika Oka memasukkan sel bahan bakar yang tersimpan dalam kotak logam hijau toska itu ke dalam generator, aliran listrik kembali menyala, meski jalur komunikasi nampaknya masih terganggu dan Oka masih harus menggunakan handie-talkie untuk berkomunikasi dengan Doktor Samad.
******
Ketika listrik kenbali menyala, Samad menyaksikan layar-layar komputer Unit Lima seluruhnya gelap-gulita meski lampu indikator menyatakan komputer-komputer ini dalam kondisi aktif. Beberapa saat kemudian ia menyaksikan sejumlah teks putih terketik satu-demi-satu di layar-layar tersebut.
Hello World! This is your friend! C1rcl30fFr13nd! Let's play!
Bersamaan dengan itu layar komputer itu tiba-tiba mengeluarkan deretan teks aneh-aneh yang tidak jelas disertai animasi tengkorak manusia yang tertawa-tawa.
"Kode merah! Kode merah!" seorang Staf Unit Lima yang bertugas mengurus keamanan jaringan berseru-seru di hadapan handie-talkie-nya, "Komputer Unit Lima diretas!"
"MATIKAN GENERATORNYA!" Doktor Samad berteriak sekuat tenaga di hadapan handie-talkienya.
"Eh tapi Dok?" Oka sama sekali tak paham kenapa ia disuruh mematikan generatornya lagi.
"MATIKAN! Ada peretas (hacker) memasuki komputer kita dan mulai mencuri data-data kita!"
Mematikan generator ini tidak semudah menyalakannya. Tombolnya macet karena lama tak terawat dan satu-satunya cara untuk mematikannya adalah dengan mengeluarkan paksa sel bahan bakar yang sedang aktif-aktifnya. Oka dan Panji berusaha keras menarik sel bahan bakar itu dan akhirnya sel itu berhasil lepas namun lepasnya sel itu segera saja diikuti dengan ledakan yang melontarkan dua anak remaja itu ke tembok baja.
"Hei Oka! Kamu masih hidup nggak?" tanya Panji yang susah payah berusaha bangkit.
"Masih! Kamu gimana? Masih utuh?"
"Masih sih! Ayo kita segera ke atas! Sepertinya situasinya jadi gawat sekarang."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top