BAB 14.1 : TURNAMEN

Tanjung Paser Square, 12.00 WITA

"Carilah hiburan, bersenang-senanglah selagi bisa, mumpung Kabut Darah sedang menghilang dari kota kita," itu pesan Samad selaku perwakilan yang ditunjuk Denny guna mengepalai Unit Lima selagi Denny harus pergi untuk 'mendiskusikan' kejadian Bumburaya kemarin dengan Kementerian Pertahanan.

Sebagian besar anggota Lokapala sama sekali tak berminat untuk mencari hiburan. Mereka masih terbayang-bayang dengan serbuan Bumburaya barusan dan sama sekali tak berminat untuk menghibur diri. Di lapangan sepakbola – Panji mainnya kendor, di kolam renang – Regina hanya duduk-duduk saja, di perpustakaan – Nara yang biasanya bisa membaca tujuh jilid komik sekali masuk kini hanya berkutat pada beberapa halaman komik saja, sementara Ignas yang biasanya rajin berlari sampai belasan kilometer atau latihan tinju di sasana kini hanya duduk-duduk malas di taman sekolah.

Satu-satunya yang tampaknya sama sekali tidak terpengaruh dengan segala macam kesuraman suasana itu adalah Sitanggang. Pagi-pagi benar dia sudah berangkat ke Tanjung Paser Square, ikut kompetisi bersama klub game Akademi Kumala Santika katanya. Oka yang penasaran akhirnya malah ikutan datang ke sana karena sejak Sihar dan Dwarapala yang lain sudah pulang, ia mendapati teman-temannya dalam kondisi 'suram' semua.

Kompetisi itu katanya merupakan turnamen e-Sports. Setiap sekolah di Tanjung Paser mengirimkan setidaknya satu tim dengan masing-masing tim beranggotakan 3 orang. Turnamen ini menurut Sitanggang unik karena menggunakan tiga macam genre game yakni First Person Shooter (FPS) yakni game tembak-menembak menggunakan sudut pandang orang pertama, RTS atau Real-Time-Strategi alias game simulasi perang menggunakan sejumlah pasukan dengan sumberdaya terbatas, dan Fighting alias game tebas-tebasan atau tonjok-tonjokan antara dua pemain.

Masing-masing tim akan berhadapan dengan tim lawan dan skor mereka dihitung dari nilai yang mereka hasilkan selama bertanding melawan tim lawan di tiga genre tersebut. Oka sebagai awam dalam kompetisi permainan video semacam itu tak punya ekspetasi apa-apa pada tim dari Kumala Santika. Bahkan ketika supporter dari Kumala Santika meneriakkan yel-yel absurd berbunyi :

"Y-e-e-e-i y-e-e-e-i Kumala Santika datang, lawan dilibas. Ye-e-e-i y-e-e-e-i! Kalian mundur aja ah! Daripada pulang malu karena kalah!"

Kalau Oka ditanyai apa dia kenal dengan rombongan anak remaja absurd yang membawa-bawa aksesoris tongkat sinar fosfor dan kompak melakukan tarian aneh yang lebih mirip tarian pemanggil angin puyuh itu, Oka akan tegas menjawab TIDAK! Tapi entah karena dukungan dari supporter Kumala Santika memang ampuh atau Sitanggang dan timnya yang jago, baru ronder pertama saja Oka menyaksikan Sitanggang dan timnya sudah menyelesaikan pertandingan mereka dalam waktu kurang dari 20 menit! Padahal tim lainnya masih seru bertanding. Pola itu berlangsung terus sampai babak semifinal di mana tim Sitanggang akan melawan tim dari SMA Santo Kristoforus.

Oka pikir pertandingan ini akan jadi lebih seru, nyatanya sih tidak. Di babak FPS, Santo Kristoforus dibantai 24-10 dalam tiga match. Adapun di genre RTS, tim Sitanggang berhasil meluluhlantakkan basis pertahanan tim Santo Kristoforus dalam waktu 30 menit saja, sementara di genre fighting, tim Sitanggang bahkan berhasil menghajar avatar tim lawan tanpa terkena pukulan sedikitpun!

"PERFECT SCORE dari Kumala Santika! Luar biasa!" pembawa acara tampak berteriak dengan penuh semangat – bahkan cenderung histeris melihat aksi Sitanggang dan timnya, membuat wajah-wajah siswa di Tim Sitanggang tersenyum lebar dan tim lawannya hanya bisa tersenyum kecut menelan kekalahan tersebut.

******

Tim Sitanggang memang memukau sejauh ini, tapi di sisi lain ada tim lain yang penampilannya juga sangat baik. Tim itu berasal dari SMA Benuo Taka, yang boleh dibilang merupakan SMA elit yang setara dengan Kumala Santika atau SMAN 1 dan SMAK Santo Kristoforus. Tim dari Benuo Taka dipimpin seorang anak muda yang tampak kalem dan lebih tenang daripada Sitanggang yang urakan tapi entah mengapa dijadikan ketua tim.

"Benuo Taka dan Kumala Santika siap?" pembawa acara menanyakan kesiapan masing-masing tim.

"Siap!" jawab Sitanggang dan ketua tim lawannya bersamaan.

"Mulai!" si pembawa acara berseru penuh semangat dan ronde pertama antar dua tim itupun berlangsung dengan teriakan riuh dari masing-masing supporter tim.

Tim Sitanggang mengawali ronde pertama – yakni ronde game FPS – dengan cukup baik dengan mampu melukai karakter pemain dari tim lawan sampai batas kritis. Namun Andi Ampa Rawallangi, ketua tim lawan ternyata adalah pemain kawakan yang menempatkan sejumlah jebakan berpeledak yang membunuh dua karakter milik rekan Sitanggang. Walhasil Sitanggang yang sendirian kini dikeroyok tiga pemain yang masih bersenjata lengkap bahkan berat sehingga karakter Sitanggang tewas tak sampai 20 menit usai permainan dimulai.

Sitanggang melotot kesal tapi dengan segera ia ceria kembali sambil menyemangati timnya, "Jadi nanti waktu ronde RTS, langsung bunuh ketuanya!"

Strategi RTS Tim Sitanggang berhasil. Begitu mereka mengerahkan pasukan untuk menghabisi basis pasukan milik ketua tim lawan sampai tak berdaya sama sekali, kedua rekannya sama sekali tak berkutik untuk memberikan perlawanan berarti.

"Anjing! Kalian kok jadi tak berguna seperti itu sih tadi?" omel Andi yang sekarang mulai emosi.

"Maaf, Ndi! Habisnya timnya Si Kontet itu tangguh banget sih!" keluh seorang rekannya.

"Sudah! Sekarang di ronde tiga, jangan biarin tim Si Kontet itu menang oke?"

"Semakin seru saja Saudara-saudari! Kumala Santika memegang skor 1 dan Benuo Taka juga memegang skor 1, siapakah yang akan berhasil memengkan kompetisi ini? Yak! Kedua tim sudah mulai mendiskusikan langkah apa yang akan mereka ambil untuk memenangkan babak akhir! Ronde ketiga menggunakan game fighting akan dimulai dalam lima menit lagi! Barisan pendukung Kumala Santika mana suaranyaaaa?"

Pendukung Sitanggang langsung saja kembali mengeluarkan suara yel-yel yang menyebalkan itu.

"Benuo Taka mana suaranyaaa???" dan pendukung tim sebelah segera membalasnya dengan yel-yel mereka yang meskipun sedikit lebih baik, tetap saja terkesan alay dan terkesan mengkultuskan satu cowok saja.

"Ih memangnya siapa sih kamu? Berani nantang Si Andi ini? Tahu nggak sih dia itu jenius? Tahu nggak sih dia nggak pernah kalah? Tahu nggak sih Benuo Taka pasti menaaang?!"

Oka menepuk mukanya, sesungguhnya dia menikmati jalannya turnamen ini seandainya saja gerombolan pendukung alay ini tidak membuat yel-yel seabsurd ini. Tapi mau bagaimana? Mereka kan datang untuk mendukung dan memeriahkan suasana?

"Ronde ketigaaa ... dimulaaii!!" pekik Sang Pembawa Acara ketika ronde ketiga dimulai beberapa saat kemudian.

Sitanggang dan timnya langsung fokus kepada layar PC mereka yang segera memilihkan satu karakter secara acak dari sejumlah karakter yang tersedia dalam video game tersebut.

"Dih! Aku dapat karakter ampas nih Nggang!" ujar Alif, rekan setim Sitanggang.

=====

Karakter ampas = karakter yang sulit digunakan untuk mendapatkan skor maksimal, biasanya dikarenakan karena kemampuan karakter game tersebut kurang cepat atau kurang kuat.

======

"Ga apa! Pokoknya hajar aja dia terus!" ujar Sitanggang santai.

Tiga puluh menit sejak ronde dimulai. Alif ternyata benar kalah karena karakternya tidak memadai untuk memenangkan pertarungan, Yoga – rekan Sitanggang yang lain – berhasil menang, sementara itu Sitanggang dan ketua tim lawan – Andi – dari tadi hasilnya DRAW terus karena mereka sama-sama tangguh memainkan karakter mereka.

Untuk mencegah adanya dua pemain, pertandingan antar dua pemain itu kembali diulangi, dan lagi-lagi hasilnya DRAW. Ketika dicoba lagi untuk ketiga kalinya barulah Andi harus mengakui keunggulan Sitanggang yang lebih santai dan mampu berkonsentrasi lebih lama sehingga Sitanggang akhirnya bisa meng-KO karakter Andi di detik-detik terakhir.

"YAK! Pemenangnya adalah ... KUMALA SANTIKA!" seru Si Pembawa Acara.

Barisan murid-murid Kumala Santika yang bertindak sebagai pendukung langsung saja bersorak riang. Semuanya langsung menghambur ke arah Sitanggang dan mengusung Sitanggang tinggi-tinggi di atas pundak murid-murid cowok. Murid-murid cewek tampak histeris kegirangan, bahkan Erma, ketua kelas Oka sekaligus koordinator kegiatan ekstrakurikuler OSIS tak dapat tangis haru melihat kemenangan Tim Sitanggang.

Sementara itu Andi yang kecewa berat karena kekalahannya langsung berbalik meninggalkan arena meski dicegah oleh rekan setimnya, "Jangan pergi dulu, Ndi! Kita ini juara 2, ketua tim yang harus terima paiagamnya kan?"

"Kalau kamu senang sekali dengan juara 2 itu, kamu saja yang terima piagamnya!" sergah Andi kasar dan langsung keluar meninggalkan kerumunan itu.

"Eh tunggu-tunggu! Turunin aku dong!" ujar Sitanggang yang menyadari kepergian Andi.

Teman-temannya menuruti kemauan Sitanggang dan remaja yang tinggi tubuhnya lebih pendek daripada remaja lelaki kebanyakan itu pun berlari ke arah Andi, "Bang! Bang! Kenapa cepat-cepat pergi?"

"Ada urusan mendadak," Andi menjawab sekenanya.

"Ai! Itu tadi pertandingan seru sekali! Boleh aku minta nomor ponsel Abang?"

Andi menyebutkan nomor ponselnya dengan malas dan pasca Sitanggang memasukkannya ke dalam ponselnya ia langsung memanggil nomor ponsel Andi.

"Simpan yah? Kapan-kapan kita tanding Tekken atau DotA lagi yah?" ujar Sitanggang yang buru-buru kembali ke arena karena ini waktunya penyerahan hadiah.

Andi berjalan malas menuju tempat parkir lalu menaiki sebuah mobil di mana ia sudah ditunggu oleh seorang lelaki yang usianya lebih tua darinya.

"Gimana hasilnya, Sappo?" tanya lelaki yang duduk di belakang kemudi itu.

"Kalah Daeng Rizal!"

======

Sappo = sepupu (Bugis)

Daeng = kakak, Andi memanggilnya Daeng karena Rizal jauh lebih tua

======

"Bagaimana bisa?"

"Bocah kontet di turnamen tadi berhasil kalahkan aku! Kesal aku!"

Rizal hanya mengelus-ngelus dagunya yang ditumbuhi janggut tipis kemudian membetulkan kacamatanya sebelum menunjukkan layar ponselnya kepada adik sepupunya itu. Wajah Andi Ampa Rawallangi langsung berbinar melihat layar ponsel itu menampilkan sebuah aplikasi percakapan yang di dalamnya seorang bertanya kepada mereka, "Friends? Are yoouu busy? Mr. B199ie wants to give you some jobs!"

"Ayo pulang Daeng!" seru Andi bersemangat.

"Beres Cappo!" ujar Rizal sembari menyalakan mesin mobil dan keluar dari area mall tersebut.

=====

Cappo = versi bahasa gaul dari Sappo

=====

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top