Bab Spesial 4 : Bersama
Karena belum ada kemunculan gagak-gagak yang merupakan abang tirinya, kapal terbang mereka mendarat di kota Singaradja yang terletak di pulau Bali. Alex merasa tersanjung karena ia baru pertama kali berada di kota surgawi itu.
Alex: "Hei, Alissa! Apa kau tahu jika kakakmu, 7 burung gagak akan tinggal di kota surgawi ini?"
Alissa: "Oh enggak, pak. Semalam, Loetoeng tadi mau minta aye untuk pergi ke tempat yang ia mau."
Alex: "Eh...! Untuk apa?🤨"
Alissa: "Dia cuma mau liburan. Dan setelah dipikir-pikir, aye mau libur juga ke tempat yang seperti surga ini."
Alex: "Oh... Kupikir apa!🙄"
Alissa dkk pergi menjelajahi kota tersebut seperti sedang liburan. Mereka senang sekali seperti saat mereka pernah pergi ke suatu negara di benua Eropa sejak masih remaja muda (sekitaran 12-17 tahun). Tapi tidak dengan sang kerdil yang selalu menggerutu dengan segala hal.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
POV. Alex
Aku terlahir untuk selalu bekerja keras dan menyelesaikan tugas yang ada, baik besar maupun kecil. Saat itu, aku tidak pernah melakukan apa-apa dalam beberapa tahun terakhir karena aku berada dalam penjara. Kupikir ini adalah hari terakhirku untuk hidup di dunia ini. tetapi ada seorang gadis dengan monyet yang sakti itu telah mengeluarkanku dari dunia penghubung ajalku. Sebagai balas budi untuk mereka, aku akan selalu membantu mereka saat dalam perjalanan mencari 7 burung gagak yang ia ketahui sebagai abang-abang tirinya.
Namun untuk sekarang ini...
Entah kenapa aku merasa tidak enak untuk ikut mereka liburan ke kota yang tidak pernah kukunjungi sebelumnya. Aku melihat hal-hal aneh yang mereka lakukan. Mereka sedang bermain permainan-permainan tradisional bersama dengan teman-teman yang baru mereka kenal. Ada permainan dengan cara mainnya seperti saat penyusup telah ketahuan oleh prajurit yang menghalangi jalan, penyusup itu langsung lari dengan lincah tanpa bersentuhan dengannya. Permainan yang cara mainnya melompat suatu kayu yang mirip dengan suatu pohon ramping yang ada di Cina. Dan ada juga permainan dimana gadis itu sukai, yaitu permainan dengan menempatkan cangkang-cangkang kecil ke suatu lubang yang kurang aku mengerti seperti apa permainannya. Terkadang aku bisa saja mengamuk dan menyuruh gadis dan monyetnya kembali ke tugas yang telah disepakati, tapi dengan tubuhku yang terkutuk ini... Aku tidak bisa membuat mereka tersenyum bahagia dan mereka akan menjauhiku!
... Apakah ini hukumanku...!?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Alissa dan Loetoeng menyadari bahwa selama liburan itu, Alex merasa sangat murung, tidak pernah tersenyum, dan terlihat sangat marah. Pada malam hari di kapal terbang, Alissa dan Loetoeng berbicara mengenai sesuatu tentang Alex.
Loetoeng:"Al! Apa kau sadar mengapa kau memutuskan untuk memenuhi permintaanku daripada keinginanmu sendiri?"
Alissa:"Tahu,kok! Memang kenapa?"
Loetoeng:"Aku merasa Pak Alex terlihat tidak senang dangan liburan kita. Setelah kupikir-pikir, aku merasa bersalah karena kau jadi melakukan ini untukku, bukan dirimu sendiri apalagi pak Alex."
Alissa:(Menepuk bahu Loetoeng)"Enggak,kok! Justru aye bisa langsung membuat kamu senang. Asal tahu aje, aye juga berpikir kalau pak Alex akan senang dengan liburan pertama kita, dan ternyata dia bukan tipe orang yang butuh kesenangan dalam hidup. Walau dia tidak merasakan betapa syukurnya pengalaman yang menyenangkan ini, aye berjanji pada diriku sendiri untuk membuat dia bahagia dengan cara apapun."
Loetoeng:"Entar bagaimana caranya jika kau telah melupakan keinginanmu untuk mencari abang tirimu!?"
Alissa menunjukkan suatu bingkai berisi 7 bulu gagak yang berwarna yang dapat membuat Loetoeng mengerti. Disaat perbincangan mereka di luar pondok kapal terbang, Alex diam-diam mendengarkan perbincangan mereka. Ia mulai berpikir dan menyadari bahwa Alissa bukanlah orang yang mengabaikan tugas yang ia inginkan, melainkan ia mampu menyampingkan tujuan utama untuk membuat siapapun yang ia temui bisa puas. Dan tentu saja untuk dirinya, yang terlalu sering mengerjakan tugas, merasa liburan merupakan hal yang sia-sia dalam hidup.
"Ternyata dia bukanlah orang yang malas dan tidak mau tahu, dia justru ingin aku menikmati hidupku yang sendu. Aku yakin dia akan menjadi seorang... Oh tidak!!! APA YANG MEREKA LAKUKAN!!!"
Disaat terlihat Loetoeng dan Alissa mulai saling mendekati wajah mereka sendiri, Alex dengan tidak sadarnya berteriak seolah-olah ia mau menjauhkan Alissa dan Loetoeng dari pandangan yang memalukan. Loetoeng dan Alissa yang terkejut melihat Alex muncul tiba-tiba, langsung panik dan menenangkan si kerdil yang sedang panik melihat pasangan yang menikmati malam mereka.
Beberapa saat kemudian, di dalam kapal...
Alex:"Fuuh! Maafkan aku. Secara spontan aku mau menghentikan kalian untuk berbuat tidak senonoh😣."
Alissa:"Ya maaf juga. Aye jadi penasaran kalau pasangan yang berciuman seperti apa. Jadinya aku langsung saja begitu😅."
Semuanya pada diam sejenak. Hingga saat Alex mulai bertanya mengenai kapan terakhir kali Alissa punya pacar, Loeteong langsung menutup mulut kerdil itu dan menyuruh Alissa untuk langsung tidur. Alissa menuruti perkataan monyet bicara dan langsung tidur dengan nyenyak. Ketika Alex bertanya kepadanya mengapa ia gak boleh bertanya lagi, ia langsung paham setelah Loetoeng menceritakan kembali mengenai hubungan Alissa dan Marcel (mereka berbicara dengan berbisik-bisik karena Alissa sedang bermimpi indah).
================================================================================
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top