Bab 5: Teman atau Harta?
Di tengah perbincangan antara Loetoeng dan Alissa,tiba-tiba ada seorang anak laki-laki membawa sebuah kunci yang mirip dengan tulang jari kaki ayam. Anak tersebut memiliki nama Morgen Stern.
Morgen:"Maaf telah mengganggu perbincangan kalian. Saya Morgen Stern, salah satu dari kumpulan anak bintang. Dan aku merupakan bintang fajar."
Alissa:"Nama yang begitu indah. Ngomong-ngomong, apa itu kunci untuk masuk ke rumah saudaraku atau hanya sebagai bahan makanan untuk perjalanan kami?"
Loetoeng:(ke Alissa)"Tapi kan cuma tulang ayam gini mana bisa kenyang?"
Morgen:(tertawa kecil):"Ini merupakan kunci, bukan untuk bahan makanan."
Loetoeng:"Kenapa bentuk kuncinya seperti itu?"
Morgen:"Ya karena kakak laki-laki Alissa merupakan burung gagak, mereka masuk ke rumah mereka di gunung kaca itu dengan kaki mereka. Jadi atas perintah dari nenekku, aku memberikan kunci yang berhubungan dengan kaki mereka ini."
Loetoeng:(Terkejut dan berkata dengan hati dengan penuh kecewa)"Jadi,Monna itu sudah tua? Tapi wajahnya muda sekali seperti umur ibunya Alissa."
Alissa:(mengambil tulang jari ayam)"Makasih,Morgen Stern."
Kemudian, setelah mereka ganti baju, mereka pergi ke kapal untuk pergi ke Gunung Kaca. Alex pun hadir dengan memegang peta penunjuk ke Gunung Kaca. Sesaat Alissa masuk ke kapal, ia berteriak dengan sangat kesal. Hal itu dikarenakan bingkai yang berisikan 7 bulu burung gagak yang berwarna sudah hilang.
Alissa:(marah)"Ini siapa yang buat koleksiku menghilang!!!"
Loetoeng:"Maaf, Alissa. Aku..."
Alissa:(masih marah)"Jadi kamu yang mengambil bulu saya,ya!!!??"
Loetoeng:(takut)"Iya...Kau tahu...waktu di balkon..."
Alissa:(marah hingga mau menasehati)"Asal tahu saja kalau bulu ini bukan bulu sembarangan!!! Ini bulu bisa jadi petunjuk agar bisa mangenali gagak biasa dengan gagak yang merupakan abang aye!!!"
Loetoeng:(semakin takut)"Karena...aku takut...kehilangan, aku..."
Alissa:(marah hingga tidak punya pilihan)"Kamu benar-benar monyet yang ga bisa diandalkan!!! Sana! Pulang ke hutanmu!!! Kau tidak boleh ikut dengan kami!!!"
Loetoeng:(Sambil menahan air mata,ia memberikan kantong kecil kepadanya)"Baiklah! Ini untukmu! Sebagai tanda perpisahan kita."
Alissa:(Marah)"Hmm...Bujur*!!!"
*Bujur=Menurut KBBI kata bujur berarti panjang atau posisi timur / barat suatu tempat di bumi
Dalam bahasa Melayu (Pontianak), kata bujur berarti lurus.
Dalam bahasa Banjar (Kalsel),Dayak Ngaju,dan Dayak Benuaq berarti benar.
Dalam bahasa Batak Karo berarti terima kasih
Tapi dalam bahasa Sunda berarti .......... pantat
Alex yang hanya diam saja melihat pertengkaran mereka menangis. Loetoeng dipulangkan ke hutan dengan menaikki kereta bintang. Sedangkan Alex dan Alissa pergi melanjutkan perjalanannya. Di tengah pelayaran menuju Gunung Kaca, Alex menasehati Alissa mengenai apa yang ia perbuat.
Alex:"Nak. Kamu tidak boleh ngomong seperti itu. Dia belum mengatakan apapun dengan jelas."
Alissa:"Ya kan dia kan yang menyentuh barang pribadiku. Lagipula ia tidak pernah minta ijin untuk menyentuh barangku. Itu pasti salah dia!"
Alex:"Dia itu berusaha meminta maaf,tapi kau tidak mengontrol emosimu sendiri."(Menepuk punggung Alissa)"Seharusnya kamu jangan hanya mementingkan dirimu sendiri. Kamu juga harus mendengarkan orang lain sampai selesai."
Alissa:(Menghela nafas dan memegang jidat)"Kau tahu, Enyakku pernah menasehatiku seperti ini pada saat aye masih SD. Karena itu aye memutuskan untuk tidak mau berteman yang sebaya denganku. Aye pikir ini meupakan jalan terbaik dalam tujuan hidup aye,tapi aye salah. Sejak aye pertama ketemu Loetoeng, hidupku mulai sempurna. Sebab itulah aye mau jadi guru untuk anak-anak yang membutuhkan."
Alex:"Anak pintar,Anne Lisa Minan Hassenplug."
Alissa:"Gimana bisa tahu nama tengah aye yang ga boleh disebutin orang Eropa? Apa jangan-jangan..."
Alex:"Iya, anakku."
Alissa:(meraba wajah Alex)"Babe!!!"(Memeluk Alex yang merupakan ayahnya yang hilang)
Setelah itu,Alex menceritakan tentang apa yang terjadi.
"Setelah enyakmu dan kamu pergi,aku merasa kesepian. Kemudian sang tabib memberikanku minuman anggur padaku untuk menenangkan diri. Tetapi setelah aku meminumnya, keesokan paginya,aku tidak tahu kenapa aku bisa tidur di penjara dan tubuhku menjadi kecil. Aku mulai menutup diri,aku sudah putus asa. 19 tahun kemudian,saat itulah aku mulai kabur dari penjara ini. Ternyata aku punya kekuatan mistis untuk bisa membuat kunci dari barang bekas. Setelah aku melewati penjaga kerajaanku,aku melihat seorang jendral yang bernama Ludwig duduk di singasanaku. Aku terkejut mendengarkan perkataannya bahwa tabib yang kupercayai ternyata berniat untuk mengambil singasanaku dan dia sengaja membuat mantra kutukan kepada 7 anak laki-lakiku. Dan saat itu penjaga di istana menangkapku lagi. Mereka tidak memasukkanku ke penjara,melainkan aku mulai diperjualbelikan oleh pedagang Belanda dan mendarat ke Pulau Emas itu."(sampai meneteskan air mata)"Dan akhirnya,aku bisa bertemu dengan dirimu,nak...nak?"
Alissa tertidur dengan pulas karena emosinya telah membuatnya terkantuk,terlebih lagi karena sudah tengah malam.
Alex mencium pipinya,mengelus rambutnya yang pendek dan mengucapkan di telinganya,"Selamat tidur,putri kecilku."
Pagi hari,Alissa bertanya kepada ayahnya di pinggir kapal.
Alissa:"Babe. Aye khawatir dengan keadaan Loetoeng setelah yang aye lakukan sekarang."
Alex:"Tenang saja. Setelah kita menemukan kakakmu, kamu bisa langsung minta maaf. Karena kalian adalah teman lama yang terbaik yang pernah ada."
Alissa:"Iya. Teman..."(tersenyum manis)
================================================================================
POV. Alissa
Entah kenapa aye merasa menyesal karena apa yang telah kuperbuat padanya sekarang. Tapi setelah Babe aye muncul, aye jadi tidak ingin merenggut nyawaku karena penyesalan yang amat dalam. Walau bagaimanapun, setelah bertemu dengan kakak-kakakku, kami akan kembali untukmu, Loetoeng.
Aye pasti akan membuat masa kita yang indah kembali lagi.
POV. Alex
Putriku, aku bisa merasakan kepedihan dari penyesalanmu ini. Kau memang mirip denganku, nak. JIka aku berada di posisi putriku, aku pasti akan meminta maaf terhadap putra-putraku.
================================================================================
Sesampainya mereka di suatu gerbang kaca di puncak Gunung Kaca,tempat dimana ada salju. Yang dibayangkan Alissa tidak seperti kenyataannya. Sebenarnya mereka berada di Gunung Jayawijaya yang terdapat di Pulau Irian(Tempat yang sekarang ini Papua).
Alissa:(dengan tatapan kosong yang sedikit mengecewakan) "Kupikir gunung yang terbuat dari kaca,ternyata hanya gerbangnya saja."
Alex:(dengan tatapan kosong)"Ya karena mereka hanya hidup di atas, jadi mereka tahunya kalau warna gunung itu berkilau seperti kaca. Alissa,ambil kuncinya."
Alissa:"Ok!"(Mengambilnya di tas besarnya tetapi tidak dapat ditemukan)"Gawat,be! Aye lupa bawa! Aye letakkan di meja tempat aku ganti gaun dansa itu!"
Alex:"Ya ampun nasib,nasib! Aku coba mendorong gerbangnya mana tahu tidak terkunci!"
Alex mendorong dengan sekuat tenaga di suatu sisi gerbang. Di saat ia tidak melihat apa yang Alissa lakukan, ia membuka sarung tangannya dan memasukkan jari kelingkingnya ke lubang kunci. Karena di dalam pinggir lubang tersebut, ada duri yang cukup banyak sehingga jarinya terkena goresan yang cukup parah. Gadis tersebut pantang menyerah, ia berhasil menekan sesuatu seperti tombol dan otomatis kedua sisi gerbang tersebut terbuka. Alex yang tadinya mendorong dengan tubuhnya terjatuh dan melihat jari kelingking Alissa terluka parah.
Alex:(Teriak dengan khawatir)"Bagaimana ini bisa terjadi!!??"
Alissa:"Hehe...aye ngerti mengapa kuncinya itu tulang ayam. Ya karena jari aye mirip ame jari ayam. Hahahahaha...aduh...!"
Dengan cepat,Alex membungkus jari Alissa yang terluka dengan kain yang ada di dalam tas besarnya. Dengan begitu,Alissa memakai cincin pernikahan ibunya tanpa menunjukkannya kepada Alex, dimana ia sudah masuk duluan ke rumah 7 burung gagak.
Bersambung
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top