TUJUH

Reyhan pov

Setelah sampai didepan gerbang rumah. aku menekan klakson agar satpam membuka gerbang dan mobil ku bisa masuk.

Sebelum turun dari mobil aku berpikir, apa yang akan aku katakan kepada orang tua ku. Tidak mungkin aku memberitahu mereka kalau aku bertemu dengan Mya. Karena aku ingin adikku menenangkan diri nya terlebih dahulu, sebelum bertemu dengan orang tuaku.

Tetapi, kalau aku tidak memberitahu orang tua ku makan mereka akan khawatir dengan Mya.

Setelah lama aku berpikir, aku memutuskan untuk tidak memberitahu orang tua ku, karena menurut ku mereka juga salah karena lebih membela Nya dan memarahi Mya, karena kesalahan Nya.
Bukan aku tidak mau mengerti keadaan Nya, tetapi lebih baik Nya dan Mya tidak bertemu dulu. Meskipun Nya sangat menyayangi Mya dengan keadaan nya seperti itu.

Aku turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah ku. Ketika di ruang keluarga aku melihat mama, papa, dan Nya sedang duduk disofa.

Aku berjalan mendekati mereka.

"Rey, gimana kamu udah ketemu dengan Mya? " tanya mama dengan nada yang terdengar sedang khawatir.

"Belum ma," Jawabku.

"Maafin Reyhan karena Reyhan bohong ma, pa," Ucapku dalam hati

"Pa, gimana ini, Mya belum ketemu, mama takut Mya kenapa-napa" ucap mama.

"Mama tenang ya, kita pasti ketemu sama Mya, papa yakin Mya gak akan kenapa- napa, Mya pasti bisa menjaga diri nya," ucap papa menenangkan mama.

Aku tidak tahu harus berbuat apa dan memutuskan untuk masuk ke kamar ku.

"Ma, pa, Rey ke atas dulu ya" ucapku meminta izin kepada orang tua ku.

Mama dan papa hanya mengangguk.
Aku berjalan keatas dan memasuki kamar ku untuk mengambil tas dan mengisi baju-baju ku dan pergi kekamar Mya.

Aku memasukkan tas, buku, dan pakaian untuk Mya gunakan, setelah memasukkan semua barang keperluan Mya ke dalam tasku aku langsung menuju ke lantai 1 dan menemui orang tua ku.

"Ma, pa, Rey pergi dulu ya" ucapku meminta izin kepada orang tua ku.

"Kamu mau kemana Rey?" tanya papa.

"Rey mau nginep di rumah teman Rey pa, sekalian mau cari Mya," jawabku pada papa.

"Yaudah tapi kamu Hati-hati ya Rey," pesan papa.

"Iya pa Rey pergi dulu ya," ucapku lalu salam kepada papa dan mama, lalu mencium kening Nya.

Aku keluar dari rumah dan naik ke mobil dan menuju ke apartemen Mya. Setelah sampai di basement, aku menelfon Mya dan menyuruhnya untuk datang ke lobi.

"Hallo,"

"Kenapa kak?"

"Kakak udah sampai, cepat datang ke lobi,"

"Oke,"

Aku melihat Mya berjalan ke arah ku.

"KAKAK" teriak Mya pada ku dan langsung memeluk ku. Adikku Mya ini memang sangat manja pada ku dan aku pun bersedia untuk memanjakan adik kesayangan ku ini.


Aku pun membalas pelukan Mya dan kemudian melepaskan nya.

"Ini udah kakak bawain keperluan kamu," ucapku sambil memberikan tas pada Mya.

Tadi di mobil aku sudah memisahkan barang- barang ku dan barang- barang Mya

"Kakak kok nyuruh aku ke lobi sih,  kenapa gak langsung ke apartemen aku aja? " tanya Mya

"Kakak gak lama dek, kakak mau langsung pergi ke rumah teman kakak" Jelas ku pada Mya.

"Kok gitu sih, kenapa kakak gak nginep aja? " tanya Mya dengan muka sedihnya, sebenarnya aku emang mau menemani Mya, tapi tugasku sudah mendekati deadline.

"Kakak mau ngerjain tugas sama temen kakak dek, makanya kakak gak bisa nginep, kamu Hati-hati ya, kakak pergi dulu, Assalamu'alaikum," jawab ku

"Walaikumsalam,"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top