ENAM BELAS

Di jalan hanya ada keheningan, aku dan kenzi sama-sama diam

Tiba-tiba kenzi berhenti di depan tempat makan

"Kita makan dulu ya" Ajak kenzi

"Iya" Ucapku tak bersemangat

"Kamu udah makan? " Tanya kenzi

"Belum" Jawabku

"Kenapa kamu kayak gak semankonsepytu? " Tanya kenzi

"Gpp ken" Jawabku

Seperti nya kenzi bingung dengan sikapku

"Yaudah ayo" Ajak kenzi

"Iya" Ucapku

Kami keluar dari mobil dan masuk ke dalam cafe

Kenzi sedang bicara dengan pelayan cafe itu

Ntah apa yang di bicarain oleh kenzi, tapi setelah itu dia menghampiri ku

"Ayo Mya" Ajak kenzi

"Kemana? " Tanyaku

"Udah ikut aja, yuk" Ucap kenzi lagi

"Iya"

Kemudian aku mengikuti kenzi ke arah belakang cafe.

Aku terkejut, karena tidak menyangka jika disini ada banyak rumah pohon yang indah, dihiasi oleh lampion- lampion yang terbang disekitar rumah pohon.

Disitu juga ada lampu tumbler dengan warna senada dengan lampion.

Disitu juga banyak tempat foto yang disediakan

Disini juga ramai oleh pengunjung yang rata-rata remaja seusia mereka

"Kenapa Mya? " Tanya kenzi

"Gpp" Jawabku

Dan aku kembali mengikuti kenzi dan berhenti didepan salah satu rumah pohon.

"Ayo naik" Ajak kenzi

"Iya" Jawabku

"Kamu deluan"

"Ok"

Aku memanjat tangga rumah pohon tersebut diikuti kenzi

Setelah sampai diatas, pemandangan nya jauh lebih indah

Didalam rumah pohon tersebut, terdapat meja, buku menu, lampu tumbler, lilin,dan lampu LED pun ada.

Kami mencatat pesanan di kertas yang disediakan dan menurunkan nya menggunakan katrol.

Kemudian pelayan mengambil pesanan, kami menunggu pesanan dengan diam, tidak tau kenapa suasana menjadi canggung.

"Kamu suka My? " Tanya kenzi memecah keheningan.

"Suka" Jawabku

"Syukurlah kalau kamu suka" Ucap kenzi sambil tersenyum

"Kamu tau ini darimana ken? " Tanyaku

"Ini cafe aku" Ucap kenzi

"O punya kamu" Ucapku

Kenzi hanya tersenyum

"Kamu dapat ide darimana bikin konsep kayak gini? " Tanyaku

"Dulu saat aku kecil, aku suka main dirumah pohon, aku bahkan gak mau pulang, dan sampai malam aku tetap mau dirumah pohon, hingga papa dan mama marahin aku dan bilang,kalau aku gak mau pulang, aku gak boleh kerumah pohon lagi dan akhirnya aku nurut, mulai saat itu aku ingin punya rumah pohon sendiri, gak akan ada yang larang aku kerumah pohon bahkan sampai malam, makanya aku bikin konsep rumah pohon supaya orang-orang bisa menikmati keindahan malam dari atas" Ucap kenzi

Aku mengangguk

"Dan kalau lampion itu, mendiang mama aku suka banget sama lampion terbang dan aku buat konsep lampion itu sebagai penerangan rumah ini" Lanjut kenzi

Aku tersenyum

Kemudian ada suara lonceng dari  rumah pohon ini.

Ternyata pesanan kami sudah datang, dan kenzi menarik nya keatas.

Setelah itu kami makan dengan tenang, setelah makan kenzi mengantarkan aku pulang.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top