Chapter 1

"Murid Baru yang Misterius"

*** Yuuma's pov ***

"Selamat pagi, Isogai-kun!" sapa seorang siswi.

"Pagi." balasku singkat.

Lalu aku menuju kelasku dan membuka pintunya, mendapati hanya ada seorang murid: (Surname)-san. Dia sedang membaca sebuah buku sambil mendengarkan lagu lewat earphone. Mejanya sangat berantakan: pensil, pulpen, stabilo, penggaris, penghapus dll berserakan dimana-mana. Aku mendekati (Surname) lalu menepuk pundaknya. (Surname) langsung tersentak kaget dan dia hampir melempar bukunya. Dengan cepat dia menoleh ke arahku dan dia menjadi sedikit rileks.

"O-ooh, Isogai-kun. Selamat pagi." sapanya sambil menutup bukunya lalu mengemaskan mejanya.

"Selamat pagi. Kau datang pagi sekali, (Surname)-san." balasku duduk di bangkuku.

Aku dapat merasakan (Surname) mengalihkan pandangannya dariku "Aku tidak terlalu suka datang ke sekolah yang mulai dipenuhi murid, itu saja."

Anehnya, walaupun dilindungi oleh lensa kacamata yang sangat tebal, aku dapat merasakan pergerakan mata (Surname). Apa itu aneh?

"Ne, (Surname)-san." panggilku.

"Ada apa, Isogai-kun?" balasnya menoleh padaku.

"Kenapa kau---!!"

"Pagi semua---!! Lho? Ternyata baru Isogai dan (Surname)-chan ya?" sapa Maehara membuka pintu kelas.

"Selamat pagi, Maehara-kun." balas (Surname) mengangguk pelan lalu kembali menoleh padaku "Apa yang ingin kau tanyakan, Isogai-kun?" tanyanya kemudian.

"Kenapa kemarin kau berbohong?" Maehara langsung tau apa yang kupikirkan dan mulai duduk di bangku yang berada di depan bangku (Surname) dan mendengarkan dengan serius.

"A-apa maksudmu, Isogai-kun?" yup, dia berbohong kemarin.

"Asal kau tau, (Surname)-chan. Aku dan Isogai adalah murid pertama yang datang ke sekolah kemarin. Dan selama itu, kami berkeliling sekolah dan tidak pernah bertemu denganmu." jelas Maehara.

(Surname) hanya menundukkan kepalanya. Kami berdua saling pandang dengan heran dan saat kami ingin bertanya, pintu kelas terbuka dengan tiba-tiba (lagi).

"Selamat pagi." sapa Gakushuu dan Karma.

"Pagi." balas kami berdua.

"Selamat pagi." bisik (Surname) menoleh pada mereka berdua.

"Ne, (Name)-chan~ Ayo bolos sekolah!" ajak Karma berdiri di sebelah bangku (Surname).

"BAKAbane, jangan mengajak hal yang aneh pada (Name)-san." komentar Gakushuu.

"Yang Gakushuu-kun katakan itu benar, jadi maaf aku tidak bisa Karma-kun." sahut (Surname).

"Heeee~? Kok begitu~?" ucap Karma.

Saat (Surname) ingin menjawab itu, tiba-tiba tanda pengumuman berbunyi (seperti yang ada di bandara gitu ( ゚ヮ゚) ).

|| Panggilan kepada (Full Name) untuk menemui kepala sekolah sekarang. Sekali lagi, panggilan kepada (Full Name) untuk menemui kepala sekolah sekarang. Terima kasih ||

"Waw, masih pagi buta begini kepala sekolah sudah datang dan ingin menemui salah satu muridnya~?" kagum Karma.

"Kalau begitu, aku permisi dulu." gumam (Surname) berdiri lalu keluar kelas, menuju ruang kepala sekolah.

Tak lama setelah (Surname) menutup pintu, aku dan Maehara menoleh pada Karma dan Gakushuu yang masih menatap pintu dimana (Surname) keluar barusan.

"Kalian berdua sudah dekat dengan (Surname)-chan ya? Sampai memanggil nama depan begitu." komentar Maehara dan aku hanya mengangguk setuju.

"Ooh, Yuuma-kun dan Hiroto-kun tidak tau ya?" ucap Kaede memasuki kelas "Ohayou!"

"Ohayou..." balas kami.

Kaede hanya menyimpan tasnya di bangkunya dan mendekati kami yang sedang mengelilingi bangku (Surname).

"Tidak tau apa, Kaede-chan?" tanya Maehara membuat wajah Kaede menjadi ceria, sepertinya dia sangat ingin menceritakannya pada kami.

"Kemarin...!"

~ Flashback!~

"Baiklah! Kita hanya akan ke ruang musik~" ucap Kaede menarik tangan (Name) agar dia berdiri.

Lalu Karma dan Gakushuu berjalan duluan, tanda kalau mereka yang memimpin dan disusul oleh Kaede dan (Name). Mereka berempat pun berjalan menuju ruang musik.

"Ne, (Surname)-san..." panggil Kaede.

"Ya, Kayano-san?" balas (Name).

"Apa kau keberatan kalau aku memanggilmu (Name)-chan?" tanya Kaede.

"...sebenarnya ya, aku keberatan." gumam (Name) membuat Gakushuu dan Karma menoleh ke belakang dengan terkejut.

'Tak pernah ada yang keberatan dengan itu.' pikir mereka berdua.

"Kalau boleh tau, apa alasannya?" tanya Kaede memasang ekspresi penasarannya.

(Name) hanya menatap lama Kaede melalui kacamatanya lalu menghela nafas.

"Aku tidak bisa memberitahu kalian. Tapi karena kalian sudah berbaik hati membantuku mencari dimana ruang musik, maka kalian bertiga boleh memanggilku dengan nama pertamaku." ucap (Y/n).

'Tidak ingin memberitahu alasannya, huh?' pikir Kaede, Karma dan Gakushuu.

"Benarkah? Kalau begitu aku akan memanggilmu (Name)-chan dan kau boleh memanggilku Kaede! Tunggu, kau harus memanggilku Kaede!" ucap Kaede dengan cepat memperbaiki diri.

"Baiklah... Kaede-chan." gumam (Name) memasang garis datar di mulutnya, sama seperti Gakushuu dan Karma "Bagaimana dengan kalian?" tanyanya pada Karma dan Gakushuu.

"Akan kupikirkan." ucap mereka serempak lalu saling menatap tajam satu sama lain dan Kaede hanya tertawa melihat pemandangan yang ada di depannya.

'Kenapa (Name) tidak ingin memberitahu kami ya?' pikir Kaede sambil tertawa lalu memasang ekspresi heran.

Sesampainya di ruang musik, (Name) langsung masuk dan memeriksa semua instrumen yang tersedia dan bisa dibilang instrumennya sangat lengkap.

"Waw... ini pertama kalinya aku melihat sekolah memiliki alat instrumen yang sangat lengkap." komentar (Name) lalu mengambil biola "Dan sekolah pertama dengan instrumen yang sangat terawat."

"Tentu saja. Kita adalah salah satu sekolah terbaik di Jepang. Yang terbaik harus punya yang terbaik juga, kan?" ucap Gakushuu mantap, membuat (Name) sedikit tersenyum.

"Kyaaa! Kau manis sekali saat tersenyum, (Name)-chan!" puji Kaede ingin memeluk (Name) tapi karena dia memegang biola sekolah, Kaede membatalkan niatnya itu.

"Kenapa kau sangat ingin ke ruang musik?" tanya Karma pada (Name).

"Karena aku suka musik dan suka bermain instrumennya." jawab (Name) datar.

"Kalau begitu, bermainlah untuk kami!" pinta Kaede.

"Bermain? Bermain apa!?" panik (Name).

"Apapun." jawab Karma "Kami ingin mendengar penampilanmu."

Terlihat (Name) berpikir sejenak lalu mengangguk pelan "Baiklah, aku akan bermain biola. Dan aku akan memainkan lagu Master of Tides oleh Lindsey Stirling." ucap (Name) lalu mulai menggesek biola itu (musik di media).

~Flashback!~

"Setelah mendengar penampilan biola (Name)-chan, Karma dan Gakushuu jadi memanggilnya dengan nama depan juga." jelas Kaede sedikit heran.

"Begitu ya?" tanya Maehara.

"Tapi aku sedikit bingung, awalnya dia tidak ingin kalian memanggilnya dengan nama depan tapi setelahnya dia memberi kalian izin untuk memanggil nama depannya?" heranku.

"Karena dia tidak ingin memberitahu kami alasan sebenarnya kenapa dia tidak ingin kami memanggil nama depannya dengan memberikan alasan lain." jawab Gakushuu.

Kami semua hanya menatap Gakushuu.

"Pemilihan kata AHOno memang aneh, jadi maklumi." komentar Karma datar, membuat Gakushuu kesal.

Saat perperangan akan pecah sebentar lagi (dimana perperangan itu adalah adu mulut duo devil), pintu kelas kembali terbuka dan kali ini yang masuk adalah teman-teman sekelas. Setelah semua teman-teman masuk, sensei memasuki kelas. (Surname)-san tidak ada di kelas dan sepertinya teman-teman menyadarinya tapi anehnya adalah sensei sama sekali terlihat mencari (Surname) seperti (Surname) tidak pernah masuk kelas ini.

***

Bel baru saja berbunyi, tanda istirahat dan banyak teman-teman yang pergi ke kantin. Di kelas hanya tersisa aku, Maehara, Kaede, Nagisa, Karma dan Gakushuu. Kami semua melakukan kegiatan kami masing-masing sampai...

(Cklek!)

Pintu kelas terbuka dan masuklah (Surname) ke kelas. Kedatangannya membuat kami semua terkejut.

"(Name)-chan!!" ucap Kaede langsung memeluk (Surname) "Kau kemana saja?"

"Bukannya tadi ada pengumuman kalau aku dipanggil kepala sekolah?" tanya (Surname).

"Tapi kenapa lama sekali sampai bel makan siang??" tanya Kaede.

"Urusannya sangat lama." jawab (Surname).

"(Name)-chan bolos pelajaran~" ucap Karma merangkul (Surname).

"Oh, iya. Apa kalian tidak makan siang?" tanya (Surname) pada kami dan kami semua menggeleng "Kalau begitu, apa kalian mau bekalku?" tanyanya lalu mengeluarkan sebuah kotak bekal yang besar.

"Whoa! Besar sekali!!" ucap Kaede melihat (Surname) yang meletakkan bekalnya di atas meja.

"Ya, tadi ada keluargaku yang memberikan ini padaku saat aku masih ada urusan dengan kepala sekolah." jelas (Name) sambil membuka kotak bekalnya.

Dan langsung muncul di hadapan kami hidangan kelas atas.

"Waw, (Name)-chan itu keluarga kaya ya?" komentar Karma langsung mengambil sumpit lalu memakan bekal bersama (Surname).

"Eh? Hanya keluarga biasa kok." sahut (Surname).

'Tidak, dilihat dari manapun ini adalah hidangan kelas atas!!' pikir kami.

"Hei, kenapa melamun? Ayo makan." ajak (Surname) melempar sumpit ke arah kami dan kami tangkap dengan mudah "Shiota-kun juga" ucap (Surname).

Akhirnya kami semua mengelilingi meja (Surname).

"Kenapa kau bisa punya banyak sumpit, (Surname)-chan?" tanya Maehara.

"Keluargaku bertanya apa aku sudah punya teman, aku jawab ya dan mereka langsung memberiku banyak sumpit dan mengatakan bahwa aku harus membagi bekal ini dengan kalian" jelas (Surname).

***

Setelah makan siang, bel masuk berbunyi dan kami belajar seperti biasa, kali ini (Surname) sudah ada dan dia langsung dihujani banyak pertanyaan, terutama kemana (Surname) pergi saat awal pelajaran tadi?

"Hei, ayo pulang Isogai!" ajak Maehara "Sudah sepi nih" dan aku hanya mengangguk.

Beginilah kami berdua sejak masuk SMA sebagai murid kelas 2. Datang ke sekolah saat murid masih belum banyak dan pulang ke rumah saat murid sudah pulang semua. Entah kenapa alasannya tapi kami suka begitu, mungkin kami ingin mencoba melupakan dia...

"Hei, Isogai. Sepertinya masih ada murid lain" ucap Maehara menyadarkanku.

"Huh? Dimana?" tanyaku.

"Di ruang musik, aku dapat mendengar seseorang bermain gitar dari sini" jawab Maehara.

Kami berhenti dan diam, terdengar samar-samar suara gitar. Kami berdua pun mendekati ruang musik yang menjadi tempat asal suara itu. Saat kami sampai disana, pintu ruang musik terbuka lebar dan saat kami mengintip ke dalam, hanya ada 1 murid disana tapi kami sangat mengenal siapa dia...

(Full Name)...

Dia bermain dengan begitu tenang sambil menutup mata, kacamata tebal (f/c)nya sudah dilepas dan diletakkan di meja yang berada di dekatnya. Lagu yang ia mainkan begitu indah... tapi terdengar begitu sedih. Anehnya, aku seperti sudah mengenal lagu ini.

"Apa yang sedang dia pikirkan sampai memainkan lagu sesedih ini, ya?" komentar Maehara pelan.

Tapi (Surname) dapat mendengarnya dengan jelas karena dia langsung membuka matanya, tersentak kaget lalu dengan panik mengambil kacamatanya untuk memakainya. Aku sempat heran melihat sekilas warna lensanya.

Warna (e/c)... sepertinya aku pernah melihatnya sebelumnya...

"O-oh, Isogai-kun, Maehara-kun. Ada apa?" tanya (Surname) meletakkan gitar di sebelahnya lalu mendekati kami berdua.

"Kami mendengar suara gitar lalu kami mendekatiya dan ternyata asalnya darimu, (Surname)-chan" jawab Maehara "Kau sendiri sedang apa? Sekolah sudah sepi lho!"

"E-eeh? Oh, aku hanya ingin bermain gitar"

"Sebaiknya kau pulang, (Surname)-san. Tidak baik seorang perempuan berkeliaran di malam hari" ucapku.

"Tapi ini kan masih---"

"Ini sudah menjelang malam, (Surname)-chan. Apa kau tidak melihat jam?" tanya Maehara menunjuk jam dinding ruang musik...

...yang sudah menunjukkan pukul 05.35 p.m

"Oh, gawat" ucap (Surname) langsung bergegas mengambil tasnya yang berada di gantungan, sudut ruang musik "Kupikir masih jam 3..." gumamnya.

"Apa mau kami antar?"

Sekilas kulihat wajah (Surname) berubah menjadi takut, tapi berubah menjadi normal kembali.

"Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri kok...ungh!" tiba-tiba (Surname) tersandung tapi dengan refleks aku dapat menangkapnya sebelum (Surname) terjatuh ke lantai.

"(Surname)-san!?" kagetku "Kau tidak apa-apa?"

Dia hanya mengangguk lalu berusaha berdiri. Saat dia berhasil berdiri, dia mencoba untuk berjalan tapi tiba-tiba dia terjatuh.

(Bruuk!)

"(Surname)!!"

***

Chapter 1!!

Bagaimana? Jelek? Ga bagus? Ga jelas? Tidak menarik--//dor Σ(・ω・ノ)ノ

Maaf kalau reader-chan bingung dengan cara mereka memanggil satu sama lain. Ada yang manggil pake nama depan, nama belakang dll 🙇

Kritik dan saran yang membangun akan sangat diterima~

-Rain

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top