Tentang Diriku
Quest 2 : Ceritakan all about tokoh utama dan jika ingin diberi gambar sebagai ilustrasi diperbolehkan.
***
Aku tidak pernah tahu apa sihir dan bakat yang kumiliki sampai aku memutuskan untuk tinggal sendiri di rumah pohon dalam hutan milik keluarga kerajaan.
Mereka bilang, keluarga ibuku adalah gen tabib, pembuat ramuan andal, atau penyihir alam. Itu benar, terbukti dari kakak ibuku yang merupakan seorang tabib kerajaan bersama suami dan anaknya. Tetapi aku tidak mewarisi semua itu, kecuali rambut kelabu muda yang diwariskan dari ibuku.
Tinggal di dalam hutan sendirian membuatku belajar tentang kemandirian. Aku tidak bekerja—karena belum cukup umur waktu itu. Jadi, aku lebih memilih menjelajah hutan untuk mencari tanaman atau pun berburu hewan. Namun karena kemampuan berburuku yang buruk, aku sering kesulitan dan berakhir kelaparan.
Awalnya karena terdesak, aku mencoba meminta sedikit makanan dari para pedagang di pasar. Tapi mereka begitu pelit padahal mereka memiliki banyak harta. Mereka mengusirku dengan hina, bahkan memukuliku hanya karena aku meminta sedikit 'kebaikan hati'-nya. Sejak saat itulah, kuputuskan untuk membalas dendam dengan mencuri dagangan mereka. Tanpa kuduga, cara kotor ini masih terus kulakukan hingga sekarang. Tetapi intensitasnya sudah tidak sesering dulu, karena aku sering ketahuan dan berakhir dipukuli.
Tidak perlu bertanya mengapa aku menceritakan ini pada kalian. Aku hanya berusaha jujur.
Hidup sendiri sejak 10 tahun dan selama enam tahun bukanlah hal mudah. Tetapi ada masa-masa di mana aku sangat mensyukuri hidupku, dan itu adalah ketika aku tak sengaja mengaktifkan sihirku.
Aku baru sadar bahwa aku memiliki keterikatan dengan bunga dan kupu-kupu. Tidak perlu kuceritakan bagaimana awalnya. Yang perlu kalian tahu hanyalah bahwa kedua mahkluk hidup ini berperan besar dalam hidupku kemudian. Kalian pasti sulit percaya jika kubilang kalau para bunga-lah yang memberitahuku cara membuat ramuan tertentu. Atau para kupu-kupu yang mengajariku bagaimana cara untuk memanggil kaum mereka. Dan sejak itulah, hidupku tidak pernah betul-betul 'sendirian'.
Dan ada satu lagi makhluk yang mengubah sebagian hidupku. Bedanya, yang satu ini manusia, jantan (aku tidak sudi menyebutnya cowok), dan sangat-sangat menyebalkan. Sok tahu, dan sok kenal. Bodoh juga, naif, dan terlalu baik serta terlalu percaya pada orang asing sepertiku. Padahal aku bisa saja mencuri banyak benda mewah darinya sejak awal pertama kita bertemu karena ia merupakan anak seorang Duke yang cukup terkenal. Tetapi entah karena dia terlalu baik atau terlalu bodoh, aku jadi kasihan padanya.
Rupanya, kita berteman untuk waktu yang lama. Dan belakangan, ia kembali menyebalkan karena dengan seenak udelnya ia mendaftarkanku di salah satu akademi terkenal di wilayah sebelah. Katanya, setidaknya aku harus punya sedikit bekal pendidikan di dunia ini.
Aku sampai menolak bicara dengannya untuk beberapa hari. Tetapi masuk akademi adalah hal yang tak bisa dibatalkan. Pada akhirnya, aku ikut saja dengan sangat terpaksa. Bahkan aku sempat menangis karena sungguhan tidak mau.
Namun pada akhirnya, masuk akademi bukanlah hal yang cukup buruk. Aku belajar banyak; sihir dan bakatku meningkat. Aku bahkan baru tahu kalau iris amethyst-ku bisa berubah emas ketika aku berinteraksi dengan bunga maupun kupu-kupu. Dari sanalah aku tahu bahwa gelar penyihirku termasuk Penyihir Kebun.
Maka sekembalinya aku dari asrama akademi, kugantung Theron di pohon taman belakang kediamannya dengan sulur-sulur tanaman. Sebetulnya itu hanya sedikit dari kekesalanku yang masih tersisa. Karena tentunya aku banyak berhutang budi dan berterima kasih pada anak itu (Jangan bilang-bilang. Nanti dia besar kepala).
Aku tidak suka bercerita, apalagi sampai dikasihani orang banyak. Jadi, cukup sampai di sini saja kisah hidupku yang menyedihkan. Aku harus menyimpan banyak tenaga untuk menulis bab selanjutnya.
***
559 words
Nichole_A
wga_academy
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top