🔸️ 11 |
Flashback On
Aileen dan sekeluarga liburan di Singapura, Ayah dan Bunda berjalan di depan anak-anak sembari berbicara, Alvin berjalan di sebelah Aileen yang sedang mendorong kursi roda Vanessa. "Senang dengan liburan kali ini, Dek?" tanya Aileen sambil mendekatkan wajahnya.
"Senang, Kak. Sudah lama kita tidak liburan." jawab Vanessa sebagai anak bungsu di keluarga tersebut.
"Adek harus paham kalau Ayah bekerja untuk kita. Jangan banyak menuntut." timpal Alvin lalu berhenti sebentar mengambil selfie atas dirinya, lalu kembali mengejar kedua adiknya di depan.
"Iya, Bang. Adek paham. Adek kan anak baik."
Alvin terkekeh pelan, dia mengusak rambut Vanessa, "Iya, Vanessa yang terbaik."
"Bang, Kak, Dek, ayo kemari. Kita ambil gambar di sini." kata Ayah sambil mengayunkan tangannya kepada mereka bertiga. Aileen segera mendorong kursi roda adiknya dengan semangat dan meletakkan di sampingnya. Lalu, foto keluarga di Singapura tertangkap dengan baik di hari terakhir sebelum mereka kembali ke Indonesia.
Malamnya, ketika mereka kembali ke hotel untuk beristirahat, Vanessa sekamar dengan Aileen, sedangkan Ayah Bunda satu kamar, Alvin berbeda sendiri.
Vanessa didorong sampai ke sebelah tempat tidur dengan pelan, lalu Aileen membantunya untuk duduk di ranjang. "Sebentar, ya, Dek. Kakak mandi dulu." kata Aileen yang segera ke koper untuk mengambil bajunya sendiri.
"setelah itu, giliran Adek." sambungnya sebelum masuk ke dalam kamar mandi. Vanessa mengangguk, ketika mendengar pintu kamar mandi ditutup oleh sang kakak, Vanessa menatap kedua kakinya dengan sendu.
Dua puluh menit kemudian, Aileen keluar dengan piyama dan baju kotor di tangannya. Aileen meletakkan baju kotor di plastik yang disediakan. Lalu, menuju ke tempat sang Adik.
"Kak, aku tidak berguna banget, ya." celetuk Vanessa tiba-tiba. Aileen memiringkan kepalanya, tidak mengerti dengan perkataan sang adik.
"Maksudnya, Dek?"
"Vanessa tidak bisa berjalan, kemana-mana selalu menggunakan kursi roda untuk berjalan, terkadang juga, Kak Aileen atau Bang Alvin membantuku untuk berjalan."
Aileen mengangguk paham, dia membalikkan badannya untuk menggendong sang Adik di punggung, "Jadi, sekarang Vanessa merasa tidak berguna?"
Vanessa berdehem, tangannya mengalung lemas di sekitar leher sang Kakak, lalu berkata lagi, "Pasti sangat menyenangkan jika bisa berjalan menggunakan sepasang kaki sendiri. Kenapa aku harus terlahir cacat?"
"Tuhan pasti selalu ada rencana baik untukmu, Dek. Jangan pesimis."
Aileen mendudukkan Vanessa di area kloset, "Sudah, Dek. Jangan dipikirin lagi, ya. Kita mandi, lalu, kita tidur, besok kita flight ke Indonesia."
"Tapi, Vanessa masih mau makan."
Aileen memasang pose berpikir, "Mungkin di kamar Bunda masih ada sisa stock mi instan. Nanti, Kakak masakin."
Vanessa tersenyum manis, "Oke, Kak."
Flashback Off
"Bang Alvin, keluar. Aileen tahu Abang ada di belakang." ucap Aileen tiba-tiba. Alvin keluar dari dinding belakang dengan wajah penuh pertanyaan di benaknya.
"Bang Alvin pasti kaget, ya? Pasti susah sekali untuk Abang berbohong kepada Aileen."
"Adek tahu semuanya?" tanya Alvin. Aileen mengangguk kepala tanpa melihat sang abang. Tatapannya masih sama mengarah ke lukisan wajah Vanessa di sana.
"Sejak kapan?"
"Dari awal, aku tidak pernah kehilangan ingatan apapun, Bang." kata Aileen dengan santai. Dia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah Alvin.
"Berarti selama ini kamu pura-pura?"
Aileen mengangguk.
"Kenapa?"
Aileen mengangkat bahunya, "Tidak ada alasan untuk itu."
Alvin membuka bibirnya, dia tidak tahu harus berkata apalagi, "Kenapa harus begini?" Alvin mengusap wajahnya, dihadapi dengan kenyataan yang membuat pikirannya jungkir balik.
"Tunggu, berarti Adek tahu siapa pelaku pembunuhan Vanessa?" tanya Alvin dengan perlahan. Dia masih ragu untuk bertanya tentang hal yang seharusnya telah ditutup dengan rapat.
"Tahu."
Alvin membulatkan matanya, kejutan yang cukup besar yang dia dapatkan walaupun, bukan di hari ulang tahunnya.
"Siapa?"
To Be Continue
Selamat tahun baru untuk kalian semua.
Semoga apapun yang kalian jadikan sebagai resolusi tahun ini akan terwujud kedepannya, ya.
See ya ^^
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top