15
*Dirumah Para Cogan*
"Apa kita gak disuruh bonus tes ya dari Lord? " Tanya Marvin.
"Nanti mungkin dikabari. " Kata Zein.
Triring! Triring!
"Halo, Kalian ada di rumah?" Tanya orang diseberang.
"Iya." Kata Zein.
"Kami boleh ke rumah kalian? " Tanya ragu orang di seberang.
Zein melirik teman-temannya. Mereka mengangguk kepada Zein menandakan boleh.
"Iya."
"Yey!!!Gomawo."Terdengar banyak suara perempuan diseberang.
"Kenapa bilang makasih?"Heran Zein.
"Gwaenchana."
"Hmmm."
Orang diseberang telpon memutus sambungan.Zein bergabung lagi dengan yang lain.Sepertinya saat Zein sedang berbicang di telpon, teman-temannya sedang mendiskusikan sesuatu.
"Ngomong nih yaaaa. "
TingTong!TingTong!
"Cepet amat nyampe."Gumam Zein.
"Bukain gih."Kata Val.
Zein beranjak dari duduknya dan pergi membuka pintu.
Terlihat lima remaja cantik tengah menunggu dengan anggun didepan pintu.Zein mundur kepinggir pintu mempersilahkan mereka masuk.
"Hai!!!"Sahut mereka ketika sudah masuk ke dalam rumah.
" Ada apa kalian kesini? "Marvin To the point.
" Cuma mau main aja. "Jawab cewek cantik berambut coklat tua sepunggung.
" Apa kalian ada tugas bonus kenaikan level dari Lord? "Tanya cewek paling cantik berambut hitam.
" Sejauh ini tidak ada. Memang kenapa? "Ujar Zein.
" Kalian taukan kalau rumah kami melewati sekolah? Tadi saat kami mau kesini, ada dua orang perempuan berbeda masuk sekolah sembunyi-sembunyi. "Jelas cewek cantik berambut pirang lurus.
" Masa yang kalian masuk itu LG. "Kata Nathan.
" Sepertinya memang mereka. "Ucap cewek cantik berambut pirang bergelombang.
" Untuk apa mereka kesekolah. "Tanya Kelvin.
" Molla..... Kalian tambah memperhatikan mereka. "Kata cewek berambut coklat terang sepinggang.
" Cemburu ya? "Canda Val.
Lima cewek cantik itu menunduk tapi masih terlihat ada semburat berwarna merah mengelilingi pipi mulus mereka. Membuat mereka semakin menggemaskan.
Para cogan tertawa melihat cewek-cewek dihadapan mereka tengah malu.
" Oh iya! Kalian belum kenalan kan sama LG? " Ujar Val.
"Ah iya!!! "
"Tapi apa mereka tidak sibuk? "Lanjutnya.
Para cogan menelpon LG masing-masing.
Setelah merasa diperbolehkan, mereka bergegas pergi kerumah LG. Sepanjang perjalanan banyak mata melihat mereka kagum. Karena ketampanan dan kecantikan mereka semua.
" Wah! Mereka semua cocok. "Bisik salah satu orang yang lewat.
Para cogan sebenarnya risih dibilang cocok begitu. Entahlah hanya saja tak pantas. Mereka hanya Teman Tak lebih. Teman yang membuat mereka keluar dari gelapnya kota Seoul.
Ding dong!
Para cogan menarik napas sebelum mengetuk pintu didepan mereka. Cewek-cewek disamping mereka heran melihat betapa gugupnya laki-laki ini.
" Assalamu'alaikum. "Salam para cogan.
" Hai!!!! "Sorak cewek-cewek itu.
" Wa'alaikumussalam. "Jawab LG.
" Silahkan masuk. "
LG terkejut melihat para cewek yang mereka bawa begitu cantik dan ramah. Tak heran jika mereka bisa akrab dengan para cogan.
Nara memberikan isyarat pada Ayla untuk memberikan suguhan pada tamu-tamu mereka.
"Kami kesini mau ngenalin mereka. " Ujar Val.
"Yuri." Senyum cewek berambut coklat terang.
"Dyana." Ujar cewek berambut pirang bergelombang.
"Nyana." Cewek rambut pirang lurus melambai.
"Wendy." Senyum hangat cewek berambut hitam.
"Euna." Senyum manis cewek berambut coklat tua dikuncir dua.
"Grup kami namanya Wendy. Sahabat mereka. Ketuanya aku. " Ucap Wendy.
"Gelak!! Cantik banget sumpah dah! Apalah aku ini hanya setongkong manusia. " Batin LG.
"Kami grup LG. Tepatnya Little Gangster. " Nara ragu saat mengatakan nama panjang grup mereka.
"Kami sudah tau dari mereka. " Tunjuk Euna pada para cogan. Cielah nyengir tu cogan.
"Berarti kalian tahu nama kami? " Tanya Alicia. Cewek-cewek cantik itu mengangguk.
Mereka beralih melihat makanan yang dibawa Ayla. Ekspresi terkejut terlihat di wajah grup Wendy itu. Sementara para cogan sibuk main game tanpa melirik sedikit pun apa yang Ayla bawa. Dasar maniak game!
"Ini bakpao?! " Tanya Euna.
Nathan terkejut lantas melihat makanan dimeja. Setelahnya dia mencari sosok Alicia. Dan setelahnya menemukan cewek itu, ternyata Alicia sudah menatap Nathan duluan. Sambil melipat tangan didepan dadanya, Alicia seakan mengatakan "makanlah sepuasmu"
Nathan pun mengambil bakpao itu dengan semangat.
"Lho, saking enaknya terharu? " Tanya syok Kelvin dibalas anggukan dari Nathan.
Setelahnya pembicaraan mereka semua terpusat pada grup Wendy. Dari Dyana dan Nyna yang keturunan Eropa dan Korea, Yuri yang campuran Jepang dan Korea. Entah kenapa para cogan tidak tertarik mendengar pembicaraannya.
"Apa kalyan itu pacar mereka? " Tanya Fila polos setelahnya sahabat-sahabatnya meliriknya tajam.
"A- Apa??!!! " Kaget cewek-cewek cantik itu.
Para cogan yang sebelumnya hanya memakan makanan yang disuguhkan ikut kaget.
Marvin menatap tak suka pada Fila tetapi bukannya bertemu dengan sosok Shafila,matanya malah bertemu dengan Alicia dan Nara. Mereka membalas tatapan Marvin dengan lebih tajam dan dingin.
"Tunggu!! Apa mereka tadi bales tatapan gue? Baru pertama kali ada orang yang bisa ngelakuin itu ke gue. "
"E- Emmm bukannya kita sudah terlalu lama ditempat mereka. " Ucap Val.
"Iya! "
"Pulanglah... Pulanglah... " Batin LG.
Dan mereka bangkit berdiri, berpamitan ingin undur diri dari asrama LG. LG masih bingung kenapa mereka tidak pacaran saja. Cantik-cantik lohh... Gak mungkin gak nyimpen perasaan kan? Begitulah yang mereka pikirkan.
"Akhh!!! Kenapa gak pacaran aja coba??? " Geram Aqila.
"Iya ituuh."
"Tapi kalo mereka pacaran kita gimana? " Tanya Fila.
"Ya gak gimana-mana, toh kita cuma suka atau kagum. Gak sampe cinta. " Ujar Nara.
"Gak mungkin juga kita bakal galau lama. Bahkan kalo mereka suka di antara kita. Gak mungkin juga kita bakal bertengkar gara-gara cowok kan? " Jelas Ayla.
Yang lainnya menjawab dengan anggukan.
"Ayo kita pergi ke tempat belajar kita!! " Semangat Alicia.
"Ayo!!! " Balas lainnya.
Mereka berlima diam-diam turun ke bawah melewati tangga. Karena kalau memakai lift mungkin mereka akan berpapasan tamu-tamu mereka tadi.
Dan karena itulah mereka menghabiskan 20 menit menuruni tangga yang banyak itu. Mereka baru menyadari bahwa asrama luas bisa jadi gak guna juga disaat seperti ini.
"Kalian ini manusia apa siput? Punya kaki gak berguna apa??" Kesal seorang laki-laki yang bersandar didepan pintu lift rahasia. Siapa lagi kalau bukan Sang Lord.
Bukannya kesal atas omongan pedas kepsek, mereka malah tersenyum bahagia. Bahagia... Karena Lord membuat rasa lelah mereka hilang
...
"Tsundere... I like it. " Kata Aqila.
Lord pun berjalan dengan angkuh menuju anak-anak muridnya itu, membalas senyuman mereka. Dan setelahnya...
"Ngapain lagi kalian? Mau saya tinggal? " Ketus Lord berbalik menuju lift.
Akhirnya dengan masih senang mereka berlima memasuki lift itu.
"Lord, sepertinya kami gak bisa ngerjakan tugas diruangan itu dehh. " Ucap Fila.
"Kenapa? " Tanya Lord.
"Ada banyak tamu yang berkunjung." Kata Aqila.
"Hahaha... " Tawa canggung yang lain.
"Baiklah."
Dan akhir sore itu dihabiskan dengan pengangkutan barang dari ruang bawah tanah pribadi Lord.
Tbc
Follow author ͡° ͜ʖ ͡ -
Jangan lupa vote!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top