04

Sudah lebih dari 15 menit lebih jam latihan basket berakhir,namun Sasuke masih asik memainkan bola basket. Ditemani Shikamaru dan Kiba dan tentu saja Naruto. Fyi, Naruto menolak menjadi ketua tim basket karena dia merasa sasuke mengalah pada pertandingan waktu itu. Tapi hukuman sebagai pembantunya tetap berlaku.

"Ah Sasuke aku lupa sesuatu, aku pulang duluan ya,kau tidak perlu mengantarku. Hari ini dan besok kau bebas tugas. Dah semua aku duluan." Ucap Naruto tergesa-gesa pergi. Namun sebelum dia sempat melangkah Sasuke meraih tanganya.

"Kau melupakan sesuatu,"

"Apa?"

"Cipika cipikinya belum," ucap Sasuke menggoda Naruto.  Naruto yang merasa dipermainkan menghempas tangan Sasuke dan berteriak kesal," teme mati saja kau siluman pantat ayam!!" Naruto lari tanpa menoleh kebelakang,ish ish Naruto bilang saja kau malu >\\\<

"Sepertinya ada yang sudah jadian,asikk kapan kita makan-makan?" Kiba berucap semangat. Dia melirik Sasuke yang masih diam memandang kepergian Naruto.

"Oi Sasuke jangan-jangan kalian belum jadian?"

"......"

"Kau belum mengatakannya pada Naruto?"lagi-lagi Kiba bertanya tanpa ada jawaban dari Sasuke.

"Ish kau ini menyebalkan sekali, Hinata bahkan lebih berani daripada kau. "Kali ini Kiba mendapatkan death glare sebagai jawaban Sasuke.

"Diamlah Kiba kalau kau masih ingin hidup," Shikamaru berujar.

"Diamlah saja terus sampai Naruto diambil orang lain." Ucapan Kiba sukses membuat Sasuke meradang dan mencengkeram kaos depan Kiba yang masih basah oleh keringat.

"Kau tidak tau apa-apa,diamlah atau kurobek mulutmu!"

"Seharusnya aku tidak perlu membujuk Naruto pulang kesini. Kau pengecut yang bersembunyi dibalik sifat sok dinginmu." Bagus Kiba ucapanmu sukses menguras kesabaran Sasuke. Dengan sebelah tangannya Sasuke mengarahkan kepalan tinjunya kepipi Kiba,namun sebelum tangannya sampai dipipi Kiba tangannya tertahan seseorang.

"Berani menyentuhnya kau berhadapan denganku,"Shikamaru berkata dingin dan menghempaskan tangan Sasuke "Kiba, sudah kubilang untuk diamkan. Kau tidak tahu apa-apa jadi diamlah!"

Kiba melotot kearah Shikamaru,meminta penjelasan atas ucapannya barusan yang tidak tahu apa-apa,yang berarti Shikamaru mengetahui sesuatu. Sedangkan Shikamaru hanya acuh dan memandang kearah Sasuke yang terlihat kacau.

"Apa ada yang kalian sembunyikan dariku?"ucap Kiba menyelidik " Shikamaru kau berutang penjelasan padaku." Shikamaru melirik Sasuke meminta persetujuan dan dijawab dengan anggukan.

"Naruto sepertinya masih belum menerima kesalahan yang diperbuat Sasuke dulu "

"Dia...masih takut padaku,"Tutur Sasuke sendu.

"Cih seperti bukan Sasuke Uchiha saja,memangnya kenapa kalau dia takut,suka ya bilang saja suka. Kau bisa gunakan kekuasaanmu untuk membuatnya menerimamu,"sebenarnya Kiba masih ingin meneruskan kata-katanya,namun langsung kicep melihat aura membunuh Sasuke.

"Aku ingin Naruto datang padaku,"

"Arrrggg Sasuke Uchiha pantat ayam enyahlah kau dan harga dirimu,semoga Naruto cepat jadian dengan orang lain,sjdhsmmmppp," Shikamaru membekap mulut Kiba sebelum Sasuke benar-benar membunuh Kiba. Meski meronta-ronta Shikamaru tidak melepaskan tangannya dari mulut Kiba. Jangan salahkan Kiba yang gemas dengan Sasuke yang selalu menggoda Naruto tapi tak kunjung mengatakan perasaannya. Tiba-tiba saja Kiba berhenti meronta dan Shikamaru juga terbengong mendapati Sasuke yang tiba-tiba tertawa sendiri. Awalnya hanya senyuman samar namun berubah menjadi tawa renyah. Otomatis Kiba dan Shikamaru beradu pandang keheranan.

"Puppy boy,dengar! Cepat atau lambat Naruto akan menjadi milikku,kau cukup lihat saja. Sekarang aku hanya perlu membuat Naruto nyaman di dekatku,minimal dia tidak takut padaku lagi,"

"Setakut apasih Naruto? Lagipula kenapa juga dia harus takut padamu?" Ujar Kiba mulai kepo lagi.

"Kau tidak akan percaya Kiba, Sasuke pernah menyeret Naruto dan bilang akan mengurungnya di menara dan merantai kakinya,"Shikamaru menjelaskan dengan mimik muka datar.

"Hahahaha Naruto tidak sebodoh itu untuk percaya dengan lelucon Sasuke kan? Tunggu Naruto sedikit idiot mungkin saja dia menganggap serius ucapan Sasuke,"Kiba melirik Sasuke yang menatapnya tajam.

"Siapa bilang itu lelucon?"

"Kau serius?"

"Menurutmu?"

"He...he... tiba-tiba saja aku merasa sangat beruntung bukan aku orang yang kau sukai ha..ha..ha..."Kiba tertawa hambar dan wajah yang agak memucat membayangkan nasib Naruto kelak,"aw sakit" Shikamaru menjewer telinga Kiba gemas.

"Jadi kau berharap Sasuke menyukaimu huh?"

"Aw aw aw shika lepas sakit! Harapan bodoh macam apa itu? Lebih baik aku berharap tidak pernah jatuh cinta,aku tidak mau jadi konyol seperti Sasuke."

"Masuk akal,seandainya bisa begitu," Shikamaru tersenyum masam.

"Naruto saja yang kelewat idiot sampai tidak menyadari perasaan Sasuke,"ucap Kiba lagi.

"Cih,tidak sadar diri" ucap Sasuke yang tidak terima Narutonya dihina.

"Mungkin para uke ditakdirkan tidak memiliki rasa peka," Shikamaru menimpali. Kode itu Kiba,kode alus. Sasuke dan Shikamaru tersenyum getir sedangkan Kiba bingung dengan kedua orang didepanya. Para uke sepertinya harus dirape dahulu biar tahu kegalauan para seme. Oops 😏

Ketiga orang itu ngobrol begitu santai sampai tidak menyadari seseorang yang berdiri kaku dibelakang mereka. Naruto tidak berniat menguping,tapi dia mendengar semuanya. Ok ini terlalu drama. Naruto menjatuhkan tas yang dibawanya. Shika,kiba dan Sasuke kompak menengok ke arah Naruto.

"Dobe..."
"Naruto kau belum pulang?"

Naruto memicingkan matanya,menarik nafas dan bersiap mengeluarkan serbuan pertanyaan dengan sekali tarikan nafas. Tanganya menunjuk kearah Sasuke,"kau!!! Jelaskan padaku apa maksudnya aku takut padamu,huh? Selama kau mem-bully ku apa pernah keluar kata takut dariku. Jelaskan apa maksudnya mengurung dan merantai! Kau pikir aku ini apa? Jadi selama ini kau berpikir aku pergi melanjutkan sekolah diluar kota karena aku takut padamu,huh? Kenapa menduga-duga? Kenapa tidak tanya saja padaku? Kenapa juga tidak mencariku? Kenapa hanya melihatku dari jauh? Kau!!! Kenapa tidak bilang saja kalau kau mencintaiku? Atau benar kata Kiba harga dirimu terlalu tinggi yang menghalangi mulutmu untuk jujur? Kau!!!" Naruto terengah-engah,matanya berkaca-kaca. Sasuke mematung ditempatnya. Shikamaru menyeret Kiba dan menutup mulut Kiba yang hendak berkomentar.

Suasana hening,kini hanya menyisakan Naruto dan Sasuke yang terdiam.

"Apa aku harus memaksamu untuk mengatakannya?" Naruto bicara setengah berbisik,tenggorokanya seolah tercekat.

"Aku pergi karena ingin memantaskan diri untukmu."

"....."

"Seperti yang kau tau,dulu aku bodoh dan cengeng. Kau selalu mem-bully ku,"

"Aku tidak mem..."

"Aku tidak mau jadi benalu untukmu," Naruto berucap semakin lirih. Pikirannya melayang jauh pada moment empat tahun yang lalu. Saat itu Sasuke terlihat sangat marah,dia menarik tangan Naruto yang masih terisak. Dan kata-kata horor itu keluar," Dobe aku akan mengurungmu di menara tertinggi, kurantai kakimu hingga kau tidak bisa kemana-mana. Hanya aku yang akan melihatmu, hanya aku yang akan bermain denganmu,paham!!!"
Naruto menatap ngeri wajah Sasuke. Sasuke begitu murka saat melihat Naruto bercengkrama dengan Itachi,kakaknya sendiri sekali lagi kakaknya sendiri. Sejujurnya Naruto takut tapi sungguh bukan itu yang membuatnya pergi.

"Dobe..." Naruto tersadar dari lamunanya.

"Hm,apa ada yang ingin kau katakan?" Naruto menunggu, dia menatap mata onik didepanya yang menyiratkan ribuan perasaan namun bibir tipis itu masih tertutup rapat,tak ada sepatah katapun yang keluar. Naruto bukanya tidak peka,dia sadar betul keadaan Sasuke yang ingin menjaga perasaannya,tapi dia benar-benar ingin mendengar Sasuke mengatakannya.

Sasuke mengeratkan rahangnya, dia takut kelepasan dan membuat Narutonya takut. Naruto tidak sabar dengan Sasuke yang terus diam,dengan gagah berani dia mendekati Sasuke,memegang kedua pipinya dan sedikit berjinjit dia menghapus jarak dengan Sasuke.

Cup

Jedugjedugjedugjedugjedug. Ngingggggggg

"A-aa-ku mem-mp sssa-sa ," Naruto tidak tau harus berbuat apa. Padahal dia hanya menempelkan bibirnya pada bibir Sasuke sekilas,tapi sensasinya luar biasa sampai dia gemetaran. Naruto apa yang kau lakukan? Sekarang kau terlihat murahan.

Sasuke terdiam,jika Naruto merasa jantungnya berdetak dengan cepat,maka Sasuke sebaliknya,jantungnya seakan berhenti berdetak. Aliran darahnya berhenti mengalir,hingga pasokan udara serasa terhenti yang membuat wajahnya memerah sempurna dan seakan kehabisan nafas. Selama ini dia senang menggoda Naruto,tapi tak pernah ada kontak fisik. Dia hanya senang dengan reaksi Naruto yang menggemaskan, namun tak pernah lebih dari kata-kata. Ini adalah yang pertama baginya dan rasanya seperti ruhnya ditarik paksa dari raganya.

Sasuke masih belum tersadar dari apa yang baru saja terjadi sementara Naruto sudah kabur menyelamatkan jantungnya yang berdetak ganas seolah ingin keluar dari tubuhnya.

Sasuke masih terdiam,tanganya menyentuh bibirnya menikmati rasa yang tertinggal di sana. Bibir tipis itu melengkung,menyunggingkan senyum khas Uchiha.

Oo Naruto kau baru saja membangunkan macan yang tertidur.

😏😏😏😏😏😏😏

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top