3
Assalamu'alaikum, selamat malam semuanya.
Duh, udah lama banget ya sejak terakhir kali post chapter di versi ini.
Wkwkwk... Tapi jgn khawatir ya, ini cerita ttp lanjut kok, cuma emng jarang di update, karna harus di sinkronkan sma versi Jimin dan Taehyung, jadi rada susah ngerjainnya kalau dua versi itu belum selesai.
Tp insyallah tahun ini seri ini juga selesai, dan akan di bukukan juga setelah versi Jimin ya. Mungkin sekitar september atau oktober deh.
Ya udah langsung baca aja yaa.
Seperti biasa, voment ny ya sebagai jejak kalian.
See u, and ai lop yu....💜
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Big Hit University, Kampus besar dan salah satu universitas ternama di ibu kota kali ini terlihat ramai dengan upacara pembukaan penerimaan mahasiswa baru yang digelar hari itu. Banyak mahasiswa hilir mudik kesana-kemari.
Dengungan suara dari berbagai arah memenuhi hampir di seluruh area, dimana pun gerombolan pemuda-pemudi yang tampak bercanda ria dan berbicara satu sama lain.
Para Senior yang bertugas sebagai panitia terlihat sibuk mengarahkan para mahasiswa baru itu untuk mengorganisir mereka, agar mengikuti semua instruksi yang diberikan dengan jelas dan tidak salah memasuki jurusan masing-masing.
Sebentar lagi, upacara pembukaan akan segera dimulai. Para mahasiswa yang baru berdatangan tampak bergegas menuju ke auditorium, tak ingin terlambat dan berakhir dihukum nantinya.
"Ayo cepat! Upacara akan segera dimulai, para mahasiswa baru diharapkan segera memasuki auditorium!" teriak salah satu senior yang tampaknya adalah panitia acara ospek kali ini.
Para mahasiswa baru yang mendengarnya tak ingin mendapat masalah dihari pertama mereka, tentu saja dengan segera berbondong-bondong bergerak, meskipun langkah mereka tak bisa cepat karena saling berdesakan.
Ditengah-tengah kehobohan tersebut, tiba-tiba saja sebuah mobil hitam mengkilat melewati gerbang Big Hit University dan berhenti tepat di dekat kerumunan para mahasiswa baru tersebut.
Sontak hal itu menjadi pusat perhatian semua orang disana. Dalam benak, mereka bertanya-tanya siapa gerangan sosok yang menaiki didalam kendaraan besi dihadapan mereka ini.
Tentu saja mereka tidak bodoh, untuk mengetahui jika mobil tadi adalah mobil mewah yang harganya jelas tak main-main. Lambang kuda jingkrak jelas bukan murahan dan obralan, bukan?
Suasana tiba-tiba saja hening, semua orang seakan menahan nafas untuk melihat sosok manusia didalam mobil tersebut keluar dan menunjukan dirinya.
Sang sopir, tampak keluar pertama dan langsung membukakan pintu belakang, mempersilahkan sang Tuan untuk keluar.
Tap!
Suara pelan tapakan sepatu pertama dari sosok tersebut terdengar jelas orang hampir semua orang disana. Mereka semakin penasaran dengan orang itu. Dan Tak menunggu lebih lama lagi, sosok tadi dengan segera menunjukan wujud secara keseluruhan.
Ratusan mata disana menatap penuh kagum dan terpesona!
Terutama para kaum hawa yang melihatnya.
Tampan dan mempesona! ucap orang-orang itu dalam hati.
Pemuda yang baru saja keluar dari mobil tadi benar-benar sempurna, pikir mereka. Paras rupawan dan auranya bagaikan sosok pangeran-pangeran dalam dongeng.
Rambutnya berwarna coklat gelap, matanya besar dan bersinar, tubuh tinggi dan tegap dengan kulit putih yang tampak halus. Terbalut dalam pakaian pas tubuh, sosok itu seakan tak memiliki cela untuk ketidak sempurnaan!
Masih dalam ketertegunan, semua orang seakan tak sadar mata mereka terus mengikuti gerakan si pemuda yang kini tampak melangkah santai memasuki auditorium dengan senyum simpul dan sesekali menundukan kepala untuk menyapa beberapa orang yang ia lewati sebagai bentuk sopan santun.
Tampan dan ramah! sempurna!
Ya, sepertinya para penghuni Big Hit University telah menemukan sosok pangeran mereka sekarang!
Memang siapa yang bisa menolak pesona seorang Jeon Jungkook?!
Mereka?
Kalian?
atau Aku?
Jawabannya, tentu saja tak ada!
*****
Dunia itu berjalan dengan hukum keseimbangan. Dimana semua yang ada didalam dunia saling menyeimbangkan satu dan yang lainnya.
Seperti kepercayaan akan Yin dan Yang, begitu jugalah dunia bekerja.
Seperti halnya, Baik dan buruk, gelap dan terang, Positif dan negatif! Kata-kata tadi mungkin saling bertolak belaka namun mereka saling melengkapi dan menyeimbangkan satu sama lain.
Begitu juga dengan situasi ada di Big Hit University kali ini.
Jika pagi tadi mereka seperti mendapat jackpot dengan sosok tampan dengan aura pangerannya yang sempurna.
Siang ini, mereka seperti mendapatkan kesialan dengan munculnya sosok berandalan dengan aura iblisnya yang tak kalah sempura dalam artian yang berbanding terbalik dari sang pangeran.
Kim Taehyung namanya.
Rambut merah, telinga penuh tindik dan terpasang earing, pakaian compang-camping seperti preman pasar, Belum lagi aksesoris yang ia gunakan di jaket denim dan pergelangan tangannya.
Sungguh sangat bertolak belakang dengan sang pangeran pujaan! pikir semua orang.
Mari bandingkan!
Jeon Jungkook yang sopan, Kim Taehyung yang tak tahu sopan satun
Jeon Jungkook yang tersenyum ramah, Kim Taehyung yang datar dan cuek
Jeon Jungkook dengan tatapan lembutnya, Kim Taehyung dengan tatapan jahil dan usil
Bukankah mereka bagaikan dua kutub yang berseberangan?
Lalu, bagaimana jika keduanya sling bertemu?
Menurut teori fisika, kutub magnet yang sama akan saling tolak menolak, sedangkan kutub yang berbeda akan saling tarik menarik!
Mari kita buktikan teori tersebut!
Upacara pembukaan telah usai, semua mahasiswa baru telah digiring menuju gedung fakultasnya masing-masing oleh para senior. Tamaknya yang paling bahagia dalam ospek kali ini adalah mahasiswa dari fakultas seni.
Sosok pemuda yang pagi tadi telah mereka nobatkan sebagai pangeran secara tak resmi tersebut ternyata adalah mahasiswa baru jurusan seni music.
Jelas saja, mereka yang bukan di jurusan seni mau tak mau harus menelan kekecewaan.
Pasalnya, gedung fakultas seni cukup jauh dari gedung fakultas-fakultas lain. Jadi sudah dapat dipastikan mereka tak akan dapat sering-sering melihat sang pangeran.
Sungguh entah harus kecewa atau harus merasa bersyukur!
Bersyukur?
Ya, mereka tentu tak akan lupa! Selain memiliki sosok pangeran di jurusannya, jurusan seni juga memiliki sosok brandalan bernama Kim Taehyung, yang kabarnya bukan orang sembarangan karena ia sempat terlihat bersama Kim Seokjin sang cucu pertama dari keluarga Konglomerat Kim.
Entah itu benar atau tidak, yang jelas berita sempat ramai dibicarakan saat ucapara pembukaan berlangsung.
Selain berita tentang hubungannya dengan seorang Kim Seokjin, Kim Taehyung juga ramai dibicarakan karena kejadian tepat sebelum acara pembukaan dimulai. Pemuda Kim itu dengan memukul dengan keras salah seorang senior yang merupakan panitia acara ospek mereka.
Tentu saja hal itu menjadi keributan dan menimbulkan kegemparan!
Senior itu sampai harus dilarikan kerumah sakit karena mengalami patah tulang di lengan akibat dihajar oleh si Kim tersebut.
Sementara Taehyung sendiri diamankan oleh para senior yang lain dan dibawah menghadap rektor.
Kabarnya, ia hanya dijatuhi hukuman untuk membersihkan toilet selama masa ospek berlangsung. Mungkin rector takut karena nama keluarga Kim yang dikaitkan dengan anak itu.
Hari demi hari berlalu, kini para mahasiswa baru telah resmi memulai perkuliahan sebagaimana mestinya.
Para mahasiswi yang paling bersemangat kali ini, pasalnya pagi tadi berita jika sang pangeran Big Hit Jeon Jungkook terlihat datang ke kampus, setelah absen mengikuti ospek sejak hari kedua hingga penutupan saat itu.
Jungkook sendiri masih sama seperti saat perama kali ia datang saat upacara pembukaan. Ramah dan sopan, sehingga banyak disukai oleh semua orang, tidak hanya para mahasiswa!
Para Profesor pun juga sangat menyukai pemuda Jeon tersebut karena bakat dan kepintarannya. Mereka terpesona akan kemampuan vocal yang dimiliki pemuda itu.
Tidak diragukan lagi, Jeon Jungkook telah menjadi idola setiap orang di Big Hit University, berbanding terbalik dengan Kim Taehyung yang justru menjadi yang paling di hindari oleh hampir semua penghuni, karena takut dengan si brandal tersebut.
Siapa yang tahu, ternyata sang pangeran dan si brandal itu akan menjadi musuh bebuyutan! Bahkan sejak pertemuan pertama keduanya. Mereka saling mengibarkan bendera perang seolah tak mengenal perdamaian.
Siang itu kafetaria di fakultas seni tampak ramai penuh dengan manusia-manusia kelaparan setelah menghabiskan energy mereka untuk memutar otak mengikuti perkuliahan.
Begitu pun juga dengan Jungkook. Sang pengeran baru Big Hit itu tampak duduk tenang di mejanya, sembari memakan makan siang yang pesan tadi.
"Ck! Apa mata mereka tak bosan memandangi ku terus." gerutu pemuda itu sembari tetap memasang ekspresi ramahnya dan sesekali membalas sapaan dari mahasiswa yang baru ia kenal hari ini.
Rasanya bibirnya akan robek jika terus-menerus memasang senyum seperti sekarang. Ia mempercepat acara makan siangnya dan berencana pergi ke perpustakaan untuk mencari bahan tugasnya.
Tepat saat makanan itu habis, dan pemuda itu meletakan nampan kosongnya ditempat seharusnya terdengar suara denting keras dan berhasil menarik atensi si Jeon muda.
Jungkook berdiri diam diposisinya berada, berusaha mencari asal suara tadi dan mata bulatnya berhasil menemukan asal suara tersebut.
Disana, tak jauh dari pintu masuk ada beberapa orang yang tampak bergerombol. Jungkook dapat mendengar beberapa kata kasar dari orang-rang itu. Ia tak bodoh untuk dapat mengetahui jika hal itu adalah pembulian.
Demi pororo si penguin kecil kesukaannya!
Orang-orang itu hidup di abad berapa sebenarnya? abad pertengahan?
Oh Man! sekarang abad 21!
Orang bodoh mana yang masih bertindak bar-bar dan tak tahu aturan bagaikan hewan tak berakal itu?!
Katanya orang berpendidikan, tapi otak mereka tak singkron dengan kata pendidikan itu sendiri.
Jungkook masih terdiam ditempatnya dan mengamati apa yang terjadi disana. Ia melihat bagaimana sosok yang tengah dibully itu hanya berdiri diam menunduk dengan tubuh bergetar ketakutan.
Beberapa orang tampak mengolok-olok sosok itu dengan kata-kata yang mengesalkan sekali ditelinga Jungkook.
Cih!
Pemuda Jeon itu mendecih pelan sembari berujar dalam batin 'Sepertinya aku harus menjadi pahlawan kesiangan' sebelum kemudian kaki itu melangkah dengan tegas.
Sementara itu di tempat pembulian itu berlangsung, berberapa orang tampak masih merundung sosok yang menunduk penuh ketakutan itu tanpa rasa bersalah.
"Yaa! Kami menyuruh mu memesankan makanan paling mahal dan enak disini!"
"Ma-ma-maaf, Jihoon-ssi u-ua-ng ku tak cukup."
"Kau ini miskin sekali! Kami hanya minta ditraktir makan siang bukan meminta mu membelikan satu kantin!"
"Ta-ta-pi ak-aku memang tidak punya uang sebanyak itu, Mingyu-ssi!"
"Ck! Dasar miskin. Kau harus rajin belajar biar kau kaya seperti kami nanti, benarkan teman-teman?"
Mendengar kata-kata terakhir si pemuda yang bernama Mingyu itu, beberapa orang disana juga ikut mentertawai sosok yang tengah dibully tersebut dengan penuh ejekan.
Namun sayang, semua itu tak berlangsung lama saat suara lain justru menyahut dengan cara paling mengesalkan untuk dilihat.
"Lalu kenapa bukan kau saja yang membeli makan siang itu dan sekalian mentraktir teman-teman sampah mu itu?"
Semua orang menoleh pada sosok yang baru saja berbicara tersebut. Beberapa dari mereka terkejut saat sosok itu adalah Jeon Jungkook si pangeran pujaan baru para wanita dikampus ini.
Tak ada yang menyangka, jika Jungkook akan melakukan hal tersebut.
Pasalnya, selama ini hal seperti pembulian adalah hal biasa disana. Mereka tidak akan mau ikut campur.
"Wah.. wah! Lihat siapa ini? Jeon Jungkook, benar?" kata salah satu sosok yang tadi ikut membuli mahasiswa tadi.
"Sebaiknya, kau tak usah ikut campur dan berusaha menjadi pahlawan kesiangan Tuan Jeon!" sahut yang lain sembari mendekati Jungkook dan meyentuh bahu pemuda Jeon itu seolah ia membersihkan kotaran disana.
Jungkook benci disentuh sembarangan!
Bahkan para bodyguard yang ditugaskan sang kakekpun tak ada yang berani sembarang menyentuhnya, menatap tajam pada tangan Mingyu yang masih berada dibahunya itu. Tanpa peringatan, tangan Jungkook terangkat dan menepis tangan pemuda tersebut dengan kasar.
Hal tersebut tentu saja menghasilkan tatapan marah dari Mingyu serta teman-temannya, sementara para mahasiswa lain yang melihat jadi khawatir.
Mingyu dan teman-temannya itu berbahaya!
Mereka baru saja dinobatkan sebagai geng penguasa di Big Hit, bahkan hanya beberapa hari setelah menjadi mahasiswa baru dikampus ini.
"Aku tidak akan menjadi pahlawan kesiangan jika kalian tak berbuat ulah disiang bolong. Jika kalian berbuat ulah di pagi hari, tentu judulnya tak akan menjadi pahlawan kesiangan lagi!"
"Cih! kau berani juga rupanya. Ya, Taehyung-ah! Kita apakan sebaiknya si pangeran sok pahlawan ini?"
Merasa namanya tersebut, sosok pemuda berambut merah yang sejak tadi hanya diam dan sibuk dengan semangkuk ramen yang tadi dimakannya dengan lahap, tanpa memperdulikan kegiatan teman-teman segeng barunya tersebut, akhirnya mengangkat kepala dengan tatapan yang langsung menatap lurus pada manik bulat si Jeon muda.
Mata kelam dan tatapan tajam seorang Kim Taehyung terunci pada Jungkook dari jarak dua meter sebagai pemisah mereka berdua.
"Siapa dia?" Tanya pemuda Kim itu dengan pandangan heran. Ia tampak menyender penuh pada kursi tempat duduknya, dengan tangan yang tersampir di sandaran kursi tersebut.
"Jeon Jungkook yang itu." jawab temannya.
"Ah, Jeon Jungkook yang ramai dibicarakan sebagai pangeran Big Hit itu?" Tanya Taehyung lagi.
Selama seminggu menjadi mahasiswa baru, ia memang kerap mendengar nama tersebut dibicarakan terutama oleh kau hawa yang begitu menyanjung-nyanjung si pemuda Jeon.
Namun, ia tak pernah melihat pemuda bernama Jeon Jungkook itu selama ospek.
Ia menatap penuh penilaian pada sosok Jeon muda dihadapannya itu. Harus ia akui, Jeon Jungkook sangat tampan, walapun lebih tampan dirinya tentu saja.
Dia memiliki postur tubuh yang bagus dan bernyali.
Sangat jarang ada yang berani membalas tatapannya seperti sosok pemuda tersebut.
"Yaa, itu dia. Jadi kita apakan?" tanya Hongbin salah satu teman Taehyung yang lain.
Taehyung tampak memainkan lidahnya, dengan pose seolah mempertimbangkan, "Enaknya, diapakan?" ujarnya dengan pandangan lurus pada mata Jungkook yang juga tengah menatap padanya.
"Hajar saja!" celetuk Jihoon.
Sontak celetukan singkat itu berhasil membuat hampir semua orang tertegun dan menatap khawatir pada Jungkook yang masih diam dan biasa saja.
"TIDAK JANGAN!"
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top