Dua Puluh Tujuh

Linda melakukan kontak mata dengan Pak Warno. Linda paham apa yang akan dilakukan oleh Pak Warno. Dalam hati ia berharap rencana mereka berhasil.

Pak Warno mencoba menggerakkan tangannya ke bawah dengan perlahan. Seperti terkena magnet, makhluk itu bergerak turun.

Linda kemudian memposisikan dirinya tepat di bawah bola api itu. Dengan cepat ia menghunuskan cuthiknya ke arah makhluk itu.
Linda bisa melihat secara lambat, makhluk tadi terbelah jadi dua. Api di sekitarnya padam seketika. Beberapa detik kemudian bola api itu  menghilang.

.

Linda segera menghampiri Dion yang terjatuh di tanah. Ia meletakkan jarinya ke arah hidung Dion. Ia merasakan embusan napas Dion. Dirinya merasa lega. Pulung Gantung itu tidak mengambil korban lagi.

Pak Warno mendekat. Raut wajahnya nampak lega melihat kelegaan yang terpancar dari wajah Linda. Keduanya kemudian membawa Dion menuju rumah.

Tidak ada yang melihat kejadian itu semua. Hanya ada padi perawatan dan pohon perindang jalan di tempat itu.

.

Dion mengerjapkan matanya. Mencoba menghilangkan kegelapan yang tadi menyelingkupinya. Ia memandang langit-langit kamar yang seingatnya bukan tempat terakhir ia berada sebelum semuanya gelap.

Dion mencoba mengingat apa yang terjadi kepadanya. Tadi dia membuka pagar yang ia pasang, tiba-tiba semuanya berat. Napasnya tercekat. Makhluk mengerikan itu ternyata dendam terhadapnya. Terlambat sedikit, dirinya sudah menyeberang ke alam sana. Dion merasa bersyukur dirinya masih diberi kesempatan untuk hidup.

Pak Warno yang sadar Dion sudah siuman, segera mendekat. Dia menepuk pundak muridnya. Tanda ia bangga pada Dion.

.

Linda merasa beban di hatinya terangkat. Kengerian dan keengganan yang dirasakannya dengan kemampuannya itu sudah sedikit menghilang. Ada ranting kelor peninggalan kakeknya yang sejauh ini mampu melindunginya, harapnya semoga hingga selamanya.

.
"Gunakan kemampuan itu untuk kebaikan. Kamu termasuk orang yang terpilih." Pak Warno berpesan pada Linda.
Saat Linda menanyakan tentang ranting kelor, Pak Warno berpesan, "Kamu cukup menyimpannya dengan baik, jangan sampai jatuh ke tangan yang salah."

.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top