Dua Puluh Lima
Dion merasakan bahwa ranting itu menolaknya. Dion menduga, karena tidak ada hubungan darah dengan pemilik ranting itu. Rasa kagum terhadap gurunya semakin bertambah. Beliau mampu menaklukkan ranting itu meski tidak memiliki hubungan darah dengan Linda.
Dion kemudian menyampaikan maksud kedatangannya ke rumah Linda selain untuk melihat ranting itu. Pak Warno dan Dion bersepakat untuk menangkap Pulung Gantung yang semakin meresahkan.
Semenjak kematian bunuh diri di tower, warga sekitar desa Ponjong, memiliki keinginan bunuh diri lebih besar. Hari itu sudah 2 warga ditemukan bunuh diri. Salah satunya adalah kerabat dekat Dion. Oleh karena itu, Dion bertekad untuk menangkap sosok itu.
Pak Warno bilang kuncinya adalah Linda harus menggunakan cuthik itu untuk memusnahkan sosok penyebab bunuh diri di desa Ponjong dan sekitarnya.
Ada konsekuensinya tentu saja. Semakin Linda menggunakan cuthik itu maka kemampuan Linda semakin kuat. Padahal, Linda tidak ingin memiliki kemampuan ini.
.
Pak Warno dan Dion bekerja sama untuk membuka 'pagar' di lingkungan sekitar desa. Mereka berencana untuk memancing Pulung Gantung menggunakan aura Linda yang mampu menarik makhluk astral di sekitarnya.
Linda yang berada di dekat Dion, mau tak mau bergidik saat 'pagar' itu terbuka. Pemandangan yang terpampang dihadapnnya sudah mirip lorong rumah hantu. Berbagai wujud berhambur di dekatnya.
Ada beberapa makhluk yang mendekat padanya. Tangan Linda secara langsung melibas mereka dengan cuthik kelor yang dia genggam erat.
.
Linda mengarahkan pandangannya ke arah Barat, di mana gapura desa berdiri dengan cat yang masih baru. Di atas gapura itu, melayang bola api yang menyala. Ekornya memanjang selebar gapura. Warna apinya berubah dari jingga menjadi merah. Aura yang memancar dari makhluk itu juga lain dari yang sebelumnya Linda rasakan. Mau tak mau, bulu kuduknya merinding.
Secepat kilat, makhluk itu melesat ke arah Utara, tempat Dion berada. Bola api itu berada tepat di atas kepala Dion dan ekornya membelit tubuh. Dion tidak bisa bergerak.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top