Delapan

Linda mengutuk ketidakmampuannya dalam menolak permintaan orang lain. Terutama permintaan gadis kecil. Mereka cukup menampilkan mata berair, viola... Semua keinginan terkabul.

Linda sudah merasa dirinya menjadi seorang intelejen yang sedang mengincar terduga teroris. Dirinya mencoba mengamati Aryo--ayah Ana--dari balik halte busway. Aryo yang sibuk mengamati air sungai tidak menyadari dirinya diamati spy-wannabe.

Setelah Linda menyelamatkan Aryo dari rencananya menabrakkan diri di kereta api, Linda terus mengikuti pria beranak satu itu. Dirinya sampai rela meninggalkan sawah dan para buruhnya di desa hanya untuk menunaikan janjinya pada Ana. Sebagai balasannya, dirinya terbebas dari gangguan makhluk aneh.

.

Aryo merasa memiliki penguntit. Saat di jembatan tadi, dirinya merasa diamati. Hm, mungkin mereka mengamati betapa tampan dirinya. Pikirnya ngawur.

Ia melihat tangan yang terluka akibat terjatuh di aspal kemarin. Seketika itu juga ia teringat pada wanita yang menariknya dari usahanya bunuh diri. Apakah dirinya terlalu jahat sehingga tidak boleh lari dari kehidupan yang menyiksa ini begitu saja? Benar! Dirinya tidak boleh mati dengan mudah. Dia harus menembus kesalahan terhadap Ana.

Wajah yang tadinya sumringah itu kembali meredup. Ia bingung bagaimana caranya menghukum dirinya sendiri.

Dahi yang lebar itu mengerut, bagaimana jika dirinya melakukan hal yang tidak disukai? Bukankah hukuman juga seperti itu?

Dirinya mencoba menggali ingatan lagi, Kira-kira kegiatan apa yang tidak disukainya.

Ah, dia tau! Dirinya sangat tidak suka membaca. Jadi sebagai hukuman dirinya harus membaca. Membaca apapun, selagi dirinya belum memiliki uang untuk membeli buku. Ya. Dirinya harus mencari kerja dan membaca.

Ana, Ayah menghukum diri dengan membaca, Nak. Semoga hukuman ini bisa membuatku berhak untuk bertemu denganmu di sana.

.

Linda merasa lega, setelah seminggu pengamatan, Aryo tidak menampakkan gejala untuk bunuh diri. Malah Aryo giat mencari uang dengan bekerja apapun yang dapat ia kerjakan. Jika ada waktu luang, Aryo membaca apapun yang ada tulisannya.

.

Saatnya Linda untuk pulang.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top