8

Menurutmu sebagai manusia dan makhluk penghuni bumi dengan kecanggihan dalam semua aspek di tahun 3000 adalah sebuah pencapaian yang sempurna? Jelas semua orang akan mengatakan YA! Tapi, nyatanya apa yang telah dicapai oleh bumi saat ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan beberapa planet serta penguninya.

Venus adalah planet kedua dalam tata surya setelah merkurius. Dulu, saat polusi tak separah sekarang mungkin manusia sering kali bisa melihat planet ini seperti hiasan di langit saat fajar dan senja, para manusia sering kali menyebutnya dengan nama bintang Kejora. Tapi mereka tidak pernah tau di dalam planet yang menurut para peneliti tak berpenghuni itu, ada sebuah klan besar dengan peradaban yang begitu maju, lebih maju beberapa kali dari pada bumi. Bahkan mereka memiliki kekuatan yang dapat mereka keluarkan dalam diri mereka. Namun karena konflik bangsa yang berkepanjangan membuat mereka harus memerangi satu sama lain.

Seperti sirkulasi dalam sebuah kehidupan, yang menang akan bertahan dan yang kalah akan menghilang. Sebuah klan telah memenangkan konflik ini dan bagi yang kalah, mereka harus segera meninggalkan tempat itu, bahkan harus keluar dari planet. Menimbulkan sebuah infasi menuju planet lain dan beberapa memilih untuk datang kebumi. Mereka berusaha hidup layaknya seperti manusia dan mulai membentuk peradaban untuk menjayakan keturunan klan yang tersisa. Mereka sering kali menamai diri mereka sebagai Klan Venius.

---***---

The Phantom secara resmi telah menempati asrama sampai batas yang tak dapat ditentukan.

Bahkan kini komandan Shin sudah berada ditempat ini, ia tidak sendiri tapi ditemani Prof. Moon Taeil yang terlihat begitu akrab.

Mereka membentuk formasi seperti biasa didalam ruangan yang dipenuhi beberapa soligram dan alat-alat canggih lainnya.

"Mungkin beberapa waktu lalu, kalian bekerja hanya dengan beberapa aspek yang masih belum benar-benar bisa menjadi bukti. Aku akan membahas beberapa hal tentang musuh yang perlu kita hadapi sekarang dan Kapten Lee sedikit banyak tau." Ucap Komandan Shin.

"Aku hanya tau tentang bagaimana mereka menyandra ratusan orang untuk mengerjakan beberapa proyek dan satu hal lagi yang perlu kalian tau disetiap orang yang menjaga mereka, memiliki sebuah tato hampir mirip dengan naga. Aku dan Haechan sudah berusaha untuk melacaknya tapi sayangnya cukup sulit. Aku tidak tau bagaimana cara mereka bekerja, yang pasti mereka memiliki koneksi ke blue house. Kalau tidak? Mana mungkin mereka bisa menghilang bersama dengan bukti-bukti itu?" Duga Taeyong membuat semuanya mengangguk.

"Baiklah anak-anak. Coba lihat ini." Prof. Taeil menyentuh layar soligram dan muncul lah sebuah tato yang Taeyong sebut itu.

"Apa tato ini maksudmu kapten?" Tanya Mark dan Taeyong mengangguk.

"Kenapa aku merasa itu bukan tato?" Doyoung berusaha menduga.

Prof. Taeil tersenyum. "Itu bukan tato tapi ibarat sebuah tanda kepemilikan. Seseorang yang mendapatkan tanda semacam itu akan patuh secara mutlak." Terang Prof. Taeil membuat semuanya terdiam karena terkejut.

"Apa mereka memberikan sebuah serum?" Lucas bertanya.

"Bukan, ini bukan sebuah serum." Jawab Komandan Shin.

"Aku juga tidak percaya kalau itu serum. Kalau seandainya mereka memakai Serum, bukankan mereka bisa juga memberikan serum itu untuk para sandra?" Pemikiran brilian dari Jaehyun.

"Dugaanmu tak buruk juga nak." Puji Prof. Taeil untuk Jaehyun dan pria beruban ini seketika menghela nafas dalam. "Aku tidak tau bagaimana mengatakan ini? Kalian mungkin akan merasa semua yang ku katakan tak masuk akal." Lanjut Prof. Taeil.

"Prof anda tidak perlu mencemaskan itu. Masuk akal atau tidak? Petunjuk sekecil apapun itu, kami sangat membutuhkannya." Ucapan optimisis yang selalu keluar dari mulut Jungwoo. Taeyong pun tersenyum saat melihat betapa semangatnya teamnya ini.

"Bagaimana dengan mu kapten Lee?" Kali ini Prof. Lee melemparkan pertanyaan kepada Taeyong.

Taeyong pun mengangguk. "Tentu itu tidak masalah. Dari sesuatu yang tak masuk akal, akan menciptakan banyak dugaan dan pemikiran, pada akhirnya sebuah petunjuk akan tercipta." Opini yang selalu optimistik dari Taeyong. Entah, semenjak kapan? Ia sudah berubah menjadi sedikit lebih berani menghadapi banyak hal.

"Baiklah, aku akan mengurai tentang hal ini." Kata Prof. Taeil. Mereka pun mulai memusatkan perhatian mereka pada sosok pria yang seluruh rambutnya hampir memutih ini, dengan kacamata tebal yang melekat, menutupi mata tuanya.

"Kalian pernah mendengar Alien? Atau ETI Extra Terrestrial Inteligence, yaitu makhluk cerdas dari luar bumi." Ucap Prof. Taeil.

"Tunggu, kenapa kita tiba-tiba membahas tentang Alien?" Lucas sama sekali tak memahami ini.

"Dengarkan ceritaku ini sampai selesai, baru setelah itu kalian boleh mengajukan pertanyaan." Ucap Prof. Taeil dan lagi-lagi mereka mengangguk dengan ekspresi penasarannya.

"Semenjak ribuan tahun yang lalu, penelitian tentang Alien sudah dilakukan dan beberapa percobaan untuk mencapai planet dalam tata surya selalu menemui sebuah asumsi tanpa data yang akurat. Selain planet itu dipenuhi dengan awan asam sulfat yang tak membuatnya tak terlihat dari ruang angkasa dan beberapa hal yang cukup ekstrim, kami menemukan seolah planet-planet itu diselimuti sebuah perisai. Karena kegagalan dan keputusasaan, akhirnya para ilmuan tak jarang memberhentikan penelitiannya terutama saat bencana hujan meteor beberapa ratus tahun lalu yang melumpuhkan dunia dan dari situlah titik balik dimana kami para manusia lebih memilih untuk memfokuskan diri untuk memperbaiki peradapan yang telah porak-poranda karena hujan meteor." Prof. Taeil berhenti dan mengambil nafas.

"Kami hanya berfikir itu adalah sebuah batu meteor yang hanya akan masuk dalam sejarah. Tidak pernah berfikir jika itu adalah invasi sebuah makhluk luar angkasa sampai kami menemukan sesuatu. Doraya, bisakah kau tunjukkan kami bukti-bukti makhluk itu?" Pinta Prof. Taeil

Layar soligram yang membentuk sosok anak kecil pun muncul. Doraya, adalah salah satu sistem informan yang memiliki wujud.

Tentu saja profesor

Ini adalah sebuah foto yang diambil saat tahun 2890 saat beberapa benda aneh melayang-layang didataran korea, tepatnya diarea hutan.

Setelah dideteksi, benda itu terbuat dari sebuah zat sejenis baja tapi lebih kuat darinya dan bisa dikemudikan lebih cepat 10 kali lipat dari kendaraan tercepat di dunia saat itu.

Bahkan setelah itu beberapa orang berhasil mengambil foto beberapa makhluk yang berbujud berbeda dengan makhluk bumi. Memiliki satu warna kulit yaitu merah dengan kedua atena di atas dahinya dan mata yang hitam.

Beberapa peneliti mengatakan unsur yang terkandung dalam benda itu berasal dari awan Venus. Jadi semenjak itu mereka mulai menyebut spesies dari Planet Venus adalah Venius.

"Lalu apa hubungan antara makhluk ini dan tato itu?" Jungwoo terlihat sekali tak sabaran.

"Apakah itu dari mereka?" Winwin yang semenjak tadi diam, mencoba untuk bertanya.

"Doraya, bisakah kau menjawabnya?" Pinta Prof. Taeil.

Menurut dugaan beberapa dari mereka yang memiliki tato beraroma sama persis seperti Venius.

Setelah diteliti lebih dalam, itu bukan sebuah serum atau zat yang mereka keluarkan seperti layaknya makhluk pada umumnya tapi bangsa Venius memiliki sebuah kelebihan, lebih tepatnya kekuatan mereka tak sama dengan makhluk bumi.

Mereka memiliki energi yang kuat dan bisa melakukan apapun yang mereka mau.

"Jangan katakan itu kekuatan seperti syihir? Yang benar saja." Komentar Lucas.

Kami tidak memiliki akses untuk mendapatkan data tersebut.

"Dan semuanya berakhir disini. Hanya itu yang mampu ku berikan untuk kalian." Ucap Prof. Taeil sambil menghela nafas.

Taeyong masih diam, mencoba memikirkannya dan ia mengingat akan satu hal sebelum ia kehilangan kesadaran saat perang dan menyelamatkan Haechan.

"Aku ingat, saat ruang bawah tanah itu kacau. Pembantaian terjadi, aku menemukan sosok pria yang bisa mengubah-ngubah wujudnya." Ucap Taeyong dengan fikiran yang tiba-tiba sedikit cemerlang.

"Benarkah itu Kapten?" Tanya komandan Shin.

"Ku pikir, kau tidak bisa mengingat kejadian itu. Aku melihat kau melupakan beberapa ingatanmu karena trauma." Prof. Taeil merasa cukup terkejut dengan ingatan Taeyong yang berlahan terbuka.

Taeyong tersenyum. "Nampaknya kau perlu memberikan ku sebuah serum agar aku bisa mengingat semuanya." Pinta Taeyong.

"Aku rasa kau cukup tau, siapa yang bisa melakukan itu." Ucap Prof. Taeil sembari menaik turunkan alisnya.

Semua nampak keheranan melihat gelagat Prof. Taeil tapi Taeyong merasa wajahnya merah karena malu. Ia sangat tau siapa yang Prof. Taeil maksud dan Taeyong tak menyangka, jika Prof. Taeil tau hubungannya dengan Prof. Myoui.

Yang mengganggu fikiran Taeyong saat ini adalah seberapa jauh pria tua ini mengetahui hubungannya? Apakah Prof. Taeil pernah memergoki dirinya dan Myoui saat berhubungan intim?

DAMN! Itu akan sangat memalukan bagi Taeyong tentunya!

"Oh...Aku akan memintanya nanti." Ucap Taeyong dengan kikuk.

---***---

Myoui seperti biasa, beraa di dalam lab dengan banyak hal yang harus ia teliti.

"Prof. Myoui, Kapten Taeyong ingin menemui anda." Ucap seorang wanita dengan kostum putihnya.

Myoui membalikkan badannya sembari berfikir.

"Katanya ia sangat sibuk? Kenapa tiba-tiba datang kemari?" Guman Myoui sambil berjalan untuk menemui Taeyong.

Taeyong duduk disebuah kursi sembari memejamkan matanya dan melipat kedua tangannya. Ini adalah ruangan khusus Prof. Myoui.

Wanita itu masuk pelan dan tiba-tiba duduk dipangkuan Taeyong dan menciumnya dengan cepat.

Chup

"Bukannya kau sibuk? Kenapa tiba-tiba datang kemari?" Tanya Myoui, kali ini wanita ini mengalungkan tanganya pada leher Taeyong dan memandangnya dengan senyuman manis seperti biasanya.

Taeyong segera meraih rahang Myoui dan menariknya mendekat. "Aku membutuhkan asupan dirimu." Guman Taeyong pada telinga Myoui.

"Teruskan saja menggodaku seperti ini." Ucap Myoui dengan menunjukkan ekspresi kesal dibuat-buat.

Taeyong yang gemas segera menyerangnya dengan ciuman dan lumatan penuh gairah.

"Emhmmm..." Suara Myoui saat berusaha untuk melepaskan dirinya dari Taeyong.

"Youung..." Pinta Myoui untuk menghentikan aksi penuh nafsu seorang Taeyong yang kini sudah berhasil membuat jasnya berantakan dengan kulit putih dan dada tertutup bra merah marun nampak jelas.

Taeyong berhenti sesaat dan memandang Myoui. "Wae? Kau tak merindukanku?" Tanya Taeyong dengan wajah kesalnya dan Myoui pun tersenyum.

"Tidak, hanya sebelum itu aku ingin bertanya kepadamu. Apa yang membuatmu datang kemari?" Tanya Myoui, mata indah itu menyelusuri wajah bak anime milik Taeyong dan kedua tangannya sudah berhasil meraba-raba dada Taeyong. Seolah Myoui menunggu Taeyong menjawabnya dan setelah itu mereka akan melanjutkan aksi panas mereka ini.

Taeyong menghela nafas. "Aku butuh serum untuk membuatku mengingat semua kejadian yang menimpaku saat perang dulu." Ungkap Taeyong dan Myoui pun mengangguk.

"Sepertinya kau tak ingin mengingatnya?" Myoui mencoba menduga dan Taeyong mengangguk.

"Aku tidak mengerti, sepertinya hatiku menolaknya." Akui Taeyong dan Myoui pun memeluknya.

"Jangan lakukan jika kau tak ingin." Guman Myoui yang kini menyandarkan kepalanya di bahu Taeyong dan juga masih memeluknya.

"Tapi aku harus!" Taeyong harus melakukannya untk menemukan sebuah petunjuk.

"Hm...Nanti aku akan memberikannya." Kata Myoui.

-Tbc-

Entah ini ngefeel apa nggak? 😢

Aku harap kalian ngerti dengan beberapa bahasa asingnya 😂

Kalau ngak ngerti, tanya aja 😂

Vote x Komen
Biar cepet update 😉

T H A N K S
🙏🙏🙏

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top