5
Taeyong sudah memakai baju lengkap dengan lencana yang entah memiliki arti apa? Ia masih membatu ditempat awal dirinya terbangun. Menatap kosong pantulan dirinya pada cermin soligram yang terpancar pada cincin yang menyala ditangannya.
"Kau sudah siap?" Taeyong masih tetap diam, ia cukup familiar dengan suara lembut ini untuk akhir-akhir ini.
Seorang wanita dengan tubuh terbalut mantal putih, aroma cerry yang menguar masuk kedalam rongga hidung Taeyong membuat pria itu harus menahan nafas saat jarak diantara mereka semakin merapat.
Prof. Myoui sedang berusaha merapikan pakaian Taeyong dan tentunya sedikit menggoda pria ini.
"Apa semalam kau tidur dengan nyenyak?" Bisik Prof. Myoui membuat Taehyong merasa pergolakan dalam dirinya.
"Hm..." Jawab Taeyong, melihat tak ada reaksi berarti dari Taeyong. Tangan Myoui kini menjelajah pada setiap lekuk wajah Taeyong yang sempurna itu, anehnya Taeyong tak dapat menghentikannya.
"Ini akan luar biasa jika tidak terbuat dari sibertik." Tangan Myoui berhenti dibibir seksi Taeyong, ibu jari mungil itu merabanya.
"Pasti bibir ini, juga akan lebih nikmat." Gumannya yang kini sedikit menjijing agar bibirnya dapat menempel tepat pada bibir Taeyong.
Chu~
Pendaratan bibir itu tepat, membuat Taeyong lagi-lagi membatu. Diawali dengan lumatan lembut dan semakin menuntut oleh Myoui membuat Taeyong tak bisa lagi bertindak pasif. Akhirnya Taeyong membalas setiap lumatan Myoui membawa mereka pada suasana panas yang menggairahkan.
"Emmmhhhh..." Guman Myoui saat lidahnya mulai bergerilya masuk kedalam mulut Taeyong, berusaha menari bersama lidah Taeyong. Bahkan kali ini tangan kiri Taeyong sudah berhasil menggapai pinggang ramping Myoui sementara tangan kanannya memegang tengkuk wanita ini.
"Ehmm, k-au me-nik-ma-tinya." Guman Myoui sembari tangannya yang masih menjelajah dada dibalik baju Taeyong yang entah semenjak kapan terbuka.
Taeyong tak bergeming, bahkan kali ini ia mengangkat tubuh Myoui, mendudukkannya pada tempat ia berbaring beberapa hari ini. Membuka kasar mantal putih itu dan terlihatlah lekuk tubuh indah dibalik kemeja putih yang Myoui pakai membuat pandangan Taeyong semakin memanas.
Krek
Ditariknya secara kasar kancing kemeja Myoui membuatnya terlepas dan berhamburan, menyisakan kulit putih dengan tonjolan yang tertutup oleh bra warna hitam membuat nafas Taeyong semakin memburu.
Myoui tersenyum saat berhasil membuat libido pria dihadapannya ini mulai naik. Myoui tak ingin membuat Taeyong menunggu lebih lama, ia segera melepaskan kemejanya dan kaitan branya, membuat dirinya setengah naket.
"Kemarilah!" Pinta Myoui, mengintruksikan Taeyong untuk mendekat dan pria itu mulai mendekat, mencumbu Myoui dengan ganas, kedua tangannya mulai meraub dua tonjolan kenyal itu, meremas dan memilinnya membuat Myoui tak bisa menahan lagi desahannya.
"Ahhh...Lakukan, apa yang kau mau!" Kata Myoui membuat Taeyong semakin gencar meremas dan memilinnya, sementara bibirnya sudah menjelajah pada leher Myoui, menjilati, mengigit meninggalkan beberapa jejak disana. Tidak hanya itu, bahkan tangan Taeyong mulai meraba paha Myoui membuat wanita itu sedikit geli.
"Masuk lebih dalam." Pinta Myoui yang kini meraih tangan Taeyong dan memasukkannya kedalam rok mini miliknya, meminta pria ini untuk menyentuh bagian ujung dirinya.
Taeyong menurutinya dengan meraba bagian itu membuat Myoui mendesah lagi. Bahkan kali ini Taeyong berhasil meraih celana dalam Myoui dan merobeknya.
Krak
Membuat tangan sibertik miliknya mudah mengakses bagian pangkal Myoui.
"Ahhhh...Masukkan! Masukkan milikmu!" Rancau Myoui yang membuat Taeyong nampak terkejut, namun ia segera membuka resleting celananya dan menurunkan boxernya, nampaklah tonjolan panjang itu dan ia segera memasukkannya kedalam milik Myoui.
"Arrgghhh...." Myoui sedikit berteriak. Ia tidak menyangka bahwa junior Taeyong lebih besar dari dugaannya.
Seolah tak memperdulikan rintihan Myoui, Taeyong semakin membenamkan juniornya di dalam Myoui membuat wanita itu mencengkram kuat baju Taeyong membuatnya terdiam sesaat, menunggu Myoui memandangnya.
"Hah...hah...Apa yang kau tunggu! Lakukan!" Perintah Myoui dan Taeyong pun mulai menggerak-gerakkan juniornya, keluar dan masuk dalam diri Myoui.
Cepat, semakin cepat.
"Ahhh...emmm...aakkk..." Myoui terus berteriak, merasakan sensasi kesakitan dan nikmat yang menggairahkan dalam bersamaan. Tangan Myoui mulai menggapai leher Taeyong dan bibirnya mulai melumat ganas bibir Taeyong lagi, sementara tangan Taeyong tidak berhenti memainkan tonjolan kenyal di dada Myoui hingga...
"Astaga! Apa yang kalian lakukan?" Prof. Moon masuk dengan mata melotot dan mulut menganganya. Ia sangat terkejut mendapati pemandangan tidak senonoh dihadapannya ini, putri angkatnya telanjang dan bercinta dengan cybrog buatannya, ini sangat tidak masuk akal.
Prof. Moon marah, ia segera meraih sesuatu dari sakunya dan menembakkannya ke arah Taeyong.
"Prof tidak!" Myoui memekik.
DUAARR
Peluruh menghancur sibertik telah bersarang di tubuh Taeyong, membuat Taeyong jatuh menindihi Myoui.
"ANDWAE!" Teriak Myoui yang membuat Taeyong membuka matanya.
Ternyata semua hanya mimpi pikir Taeyong saat ia menyadari masih terlelap diatas tempat tidurnya, ia menggeleng merasa cukup rendah dengan memimpikan adegan tidak senonoh seperti itu. Ia berganti posisi, menghadap arah jendela yang tertembus sinar matahari pagi dan ia sangat terkejut saat sosok yang ia mimpikan barusan wajahnya begitu dekat denganya.
"Pagi..." Sapa Myoui membuat Taeyong membatu. Wanita itu tidur disamping Taeyong, entah semenjak kapan? Bahkan Myoui memeluk tubuh Taeyong membuat pria itu merasakan sesuatu, tonjolan kenyal dan kulit mereka bersentuhan.
"Kita..." Ucapan Taeyong mengambang saat Myoui mulai menempelkan bibirnya pada bibir Taeyong, melumatnya dengan sensual membuat Taeyong tergoda untuk membalasnya tapi ia tiba-tiba tersedar dan melepaskan ciumannya, mendorong tubuh Myoui sedikit jauh, ia tidak bisa menggunakan tubuhnya secara normal karena itu bisa membuat Myoui terluka.
"Apa yang kita lakukan?" Taeyong sadar, ia telanjang bahkan wanita dihadapannya ini juga. Saat Myoui berdiri dan memperlihatkan tubuh telanjangnya, Taeyong berusaha mengalihkan pandangannya yang membuat Myoui semakin ingin menggodanya.
Myoui, segera membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh Taeyong.
"Yak! Apa yang kau lakukan?" Kata Taeyong yang kali ini telah duduk dan Myoui segera duduk dipangkuan Taeyong yang jelas membuat Taeyong menegang.
"Kau lupa? Aku sedikit memberikan alkohol dalam minumanmu, ternyata itu cukup berefek. Aku tidak menyangka, akan sesempurna ini." Kata Myoui sembari memainkan tangannya di dada Taeyong membuat Taeyong mulai terangsang lagi.
"Berhenti terus menggodaku!" Kesal Taeyong yang kini tangannya menahan tangan Myoui membuat wanita itu menatapnya, seolah menunggu kelanjutan dari tindakan Taeyong.
Brug
Taeyong menindihi tubuh Myoui, bahkan kini wajah mereka saling berdekatan. "Kau...Apa kau suka bermain-main dengan benda eksperimenmu?" Tanya Taeyong yang entah membuat Myoui tersenyum senang.
"Untuk beberapa hal mungkin..." Jawab Myoui membuat dahi Taeyong mengkirut.
"Termasuk telanjang dan bercinta?" Tanyanya dengan polos.
"Tidak, itu pengecualiannya." Jawab Myoui membuat Taeyong merasa lega tanpa Myoui ketahui.
"Mulai sekarang, jangan menggoda pria lain, menciumnya atau pun telanjang. Aku akan menghajarnya dan menghukummu!" Ancam Taeyong yang membuat Myoui terkekeh, kemudia wanita itu mengalungkan kedua tangannya pada leher Taeyong.
"Itu tergantung, bagaimana kau menyenangkanku." Jawab Myoui seolah berusaha bermain-main dengan Taeyong dan reaksi apa yang ditunjukkan oleh Taeyong, ia menyeringai entah apa yang di pikirkannya.
"Apa dengan seperti ini?"
"Arrrggghhh..." Rintih Myoui saat ia merasa sesuatu besar masuk dalam lubangnya.
"Kau brengsek!" Pekiknya sambil tersenyum senang.
"Benarkah? Maka kau harus menikmatinya sampai akhir." Kata Taeyong sembari mempercepat gerakannya membuat Myoui mulai merancaui.
"Ahhh...Yong." Pertama kalinya Myoui memanggil nama Taeyong saat pria itu dengan rakusnya melahap dua tonjolan kenyal milik Myoui secara bergantian, menjilat, menghisap dan mengigit sementara tubuh mereka masih bergerak berirama.
"Aku memuaskanmu sampai kau yang mengatakan sendiri untuk berhenti." Lanjut Taeyong yang kini menarik juniornya, kepalanya sudah berada ditengah paha Myoui, mendekat dan menjilati bagian terdalam wanita.
"Ahhh Yong...Hentikan! Kita lanjutkan nanti, kau harus menemui mereka." Kata Myoui dengan terengah tapi Taeyong tak mempedulikannya, lidahnya semakin cepat menyesap dan menjilati bagian dalam Myoui membuat wanita itu harus duduk dan meraih kepala Taeyong, kemudian menariknya sambil menggeleng.
"Bersihkan dirimu, Prof. Moon akan datang dan komandan Shin bersama rekanmu akan kemari." Terang Myoui dengan masih berusaha mengatur nafasnya yang memburu. Taeyong terdiam, nampak berfikir kemudian ia segera berdiri menuju kamar mandi meninggalkan Myoui yang terlihat berantakan.
"Aku akan mengalah untuk hari ini, tapi besok dan seterusnya dia adalah milikku!" Guman Myoui sembari menatap alat yang seperti jam tangan itu, disana tertulis sebuah pesan dan Prof. Moon untuk membuat Taeyong siap dalam beberapa menit.
10 menit kemudian...
Seperti dalam mimpinya, kostum yang sama lengkap dengan lencana. Taeyong sudah memakainya bahkan Myoui membantu Taeyong memakaikannya.
"Apa kau sedikit tegang?" Tanya Myoui saat melihat ekspresi Taeyong yang datar.
"Hoh..." Jawabnya sembari meraih tubuh Myoui, mengakungkan tangannya pada pinggang Myoui sementara kepalanya bersandar pada dada Myoui.
"Apa yang kau cemaskan?" Tanya Myoui, membelai lembut kepala Taeyong.
"Sesuatu yang harus ku lakukan, kewajiban untuk melakukannya dan semuanya." Jawabnya membuat Myoui mengerti.
"Kau tau, dari semua eksperimen kami...Kau lah yang hampir mendekati sempurna. Ada banyak potensi dalam tubuhmu ini yang perlu kau kembangkan, kau hanya perlu membiasakan diri dan terus mempelajarinya." Nasehat Myoui membuat Taeyong segera beranjak memandang Myoui dengan senyum.
"Kau yeoja aneh, penggoda dan nakal tapi kau juga seseorang yang bisa membuatku nyaman dan kedewasaanmu itu...Membuatku tak ingin melepaskanmu!" Kata Taeyong yang kini mencium kening Myoui membuat gadis itu memejamkan matanya.
"Kau hanya boleh menjadi milikku! Aku tidak peduli jika kau berfikir bahwa diriku konyol. Bagaimana bisa hasil eksperimen seperti ku mengklaim pembuatnya adalah miliknya? Tapi aku tidak peduli, kau hanya menjadi milikku!" Kukuh Taeyong membuat Myoui terkekeh. Wanita itu mencium Taeyong singkat.
"Pergi sana! Mereka sudah menunggumu di select 5." Kata Myoui dan Taeyong pun membalikan tubuhnya dan mulai berjalan menjauh seketika senyum Myoui lenyap berganti dengan ekspresi dinginnya.
---***---
Select 5 ruangan yang dipenuhi benda-benda bergerak yang berasal dari soligram di setiap sisi ruangan, ditengah terdapat sebuah meja panjang dengan soligram yang memproyeksikan beberapa strategi penyerangan dan beberapa profile seseorang. Beberapa orang sudah duduk bersejajar dengan pusat Komandan Shin.
Taeyong datang saat pertemuan akan dimulai, membuat semua memperhatikannya termasuk Komandan Shin.
"Ini dia, ia adalah Lee Taeyong yang akan menjadi Kapten Tim Phantom. Kuharap kalian bisa bekerjasama." Terang Komandan Shin.
"Hallo kapten, perkenalkan nama ku Lucas, bertanggung jawab untuk penyamaran." Kata Lucas membuat Taeyong mengangguk.
"Aku Kim Doyoung, informan." Kata Doyoung sambil membungkuk.
"Aku Jung Jaehyun, bagian penyamaran." Katanya sambil membungkuk.
"Aku Jungwoo, aku yang akan memastikan markas tetap aman."
"Aku WinWin, anda bisa mengandalkan ku untuk segala jenis pertarungan." Kata Winwin sambil membungkuk.
"Dan saya adalah Mark, si jenius yang bisa melakukan apapun." Terang Mark membuat Taeyong mengangguk.
"Baiklah, perkenalan sudah berakhir. Kalian mulai sekarang akan menjadi satu team yaitu Phantom. Menjalankan tugas ganda, untuk pemerintah dan satu tugas khusus. Apa kalian siap melakukannya?"
"Ya komandan!" Jawab mereka serempak.
Sepertinya perjalanan akan segera di mulai.
-Tbc-
Kira-kira ada nggak ya yang nunggu FF gaje ini 😂
Kalau ada jangan lupa Vote + Komen ya
Biar aku lanjutin gitu 😉
THANKS
🙏🙏🙏
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top