2

"Bagaimana? Apa kau sudah menemukannya?" Suara berat Taeyong terdengar begitu nyaring diantara ribuan camera cctv yang mengelilingi seluruh penjuru ruangan yang bernama Cube. Inilah istana Taeyong, tempat ia tertidur dengan posisi seperti apapun tanpa merasa risih, tempat makan, mandi dan melakukan kegiatan lainnya, yang terpenting tempat ini adalah tempatnya untuk mencari won mata uang korea yang sangat berharga dan bertanggung jawab penuh untuk biaya kehidupannya. Pekerjaan dibalik layar dunia maya, mengandalkan insting dan kecakapannya dalam menemukan sesuatu.

"Hoh, ia berada di sebuah atap gedung distrik dobong-gu, sebuah perusahaan gamer terkenal. Tapi hyung, sebuah Claptor sedang mendarat disana juga." Satu dari ribuan layar dengan ukuran sebesar pintu, terhubung dengan sosok yang tengah berbicara dengan Taeyong. Kirut di dahi Taeyong nampak saat pandangannya lurus seorang menerawang dengan serbuan berjuta pertanyaan di dalam otaknya, membuatnya berusaha menduga dan berfikir keras.

"Kau yakin? Apa kau melihat sebuah pasukan disana?"

Claptor biasanya di pakai khusus pasukan militer untuk bertempur maupun mengawal para pejabat jika  dalam keadaan darurat. Karena hal itulah membuat Taeyong memiliki banyak pertanyaan. Dengan pemahaman tentang fungsi Claptor tersebut menimbulkan pertanyaan besar dalam benak Taeyong. Kenapa dan untuk apa Claptor itu ada disana?

"Tidak, belum ada yang keluar dari sana dan aku hanya bisa melihatnya dari sudut samping karena beberapa camera cctv sudah tidak berfungsi. Ku rasa mereka tidak berniat untuk turun tapi hanya mengamati saja." Terangnya membuat Taeyong nampak menimbang.

"Haechan...Aku butuh lokasinya!" Sorot mata nan serius itu seketika berubah, pupil matanya melebar seolah memperlihatkan keterkejutannya. Dalam hitungan detik jarum jam yang berdenting di atas Cube, Taeyong bergegas lebih cepat--secepat seorang pelariannya yang tengah di kejar oleh ribuan pasukan Android. Taeyong memasuki Mobino yang merupakan kendaraan pribadi yang memiliki dua fungsi. Kendaraan ini dapat berjalan di atas tanah maupun melayang-layang di udara. Saat masuk kedalam, sebuah bangku kemudi lengkap dengan layar dan beberapa alat untuk mengemudi untuk menerbangkan Mobino ini. Taeyong dengan cepat dan lihai menyalakan mesinnya agar segera beroperasi dan pertama yang nampak saat Layar itu terbuka adalah sosok Haechan.

"Hyung, kau yakin?" Pria kecil itu membuka percakapannya.

Haechan adalah salah satu patner terbaik Taeyong, ia adalah salah satu hacker terbaik di korea bahkan dunia. Pria kecil ini bahkan mampu mengacaukan dan melumpuhkan sistem kota jika ia mau. Semua orang menduga? Seorang hacker selalu identik dengan anti sosial tetapi Haenchan tidak? Ia adalah pemimpin di perusahaan software ternama. Mungkin dulu--dulu sekali, saat ia belum bertemu dengan Taeyong, Haechan adalah salah satu korban dari penculikan dan perbudakan secara paksa. Ia diperbudak oleh sebuah organisasi yang ikut andil dalam terjadinya perang saudara yang berkepanjangan maupun segala bentuk kekacauan di Asia yang sesungguhnya hal itu adalah sebuah skema besar yang terencana dengan terperinci. Organisasi tersebut menculik orang-orang genius yang menjadi kriteria mereka kemudian menjadikannya budak dan mengeksplor secara paksa segala bentuk ide dan pemikiran mereka untuk mempermudah melanjutkan skema besar yang telah mereka rencanakan. Haechan adalah salah satunya dan memiliki misi untuk mengawasi dan berusaha untuk menembus benteng sistem pertahanan dalam sebuah perusahaan atau organisasi resmi maupun pemerintah, membuka cela untuk masuk kedalam bang data. Selama 5 tahun lamanya, Haechan dan beberapa orang yang senasib dengannya terisolasi dalam sebuah ruangan tertutup dengan ribuan layar, menempati kapsul-kapsul, terjaga sepanjang waktu karena meminum sebuah serum yang bisa membuat mereka tetap terjaga. Haenchan mengalami anemia parah dengan tubuh kurus dan kelelahan berkepanjangan, saat itu ia hanya tergantung pada pil merah yang entah terbuat dari apa? Yang pasti pil itu dapat mengurangi kelelahan atau rasa sakit yang Haechan alami. Hal itu terus terjadi berulang kali sampai keberadaan camp itu diketahui oleh pasukan khusus Korea Selatan yang berhasil melacak keberadaan camp bawah tanah ini. Mereka saling bertempur dengan kekalahan yang dialami pihak Korsel tapi dengan itu ada banyak budak yang bisa melarikan diri salah satunya adalah Haechan yang saat itu dengan tubuh lemas dan gontai berusaha untuk pergi sejauh mungkin sampai seseorang berhasil menemukannya. Saat itu Haechan merasa berada diambang batas antara hidup dan mati, namun luar biasanya di luar dugaan Taeyong datang seperti tokoh Marvel.

Saat semua orang memilih untuk bersembunyi dimana pun dan menjadi egois untuk menyelamatkan dirinya sendiri? Tidak dengan Taeyong, ia tanpa ragu menyelamatkan Haechan meskipun kakinya terluka parah dan memberikan Haechan kesempatakn kedua untuk hidup.

Haechan pun bangkit dari keterpurukannya karena seorang Taeyong. Bukan hanya untuk sebuah materi Haechan mau menjadi patner Taeyong tapi karena sebuah janji yang ia buat sendiri, bahwa ia akan membalas kebaikan Taeyong bagaimana pun caranya.

"Tentu saja! Kenapa kau bertanya?" Wajah datar dengan dahi mengkirut adalah salah satu bentuk ekspresi Taeyong yang tak pernah berubah meskipun dalam kondisi apapun. Sepertinya pria ini butuh belajar bagaimana cara berekspresi dengan benar.

"Entah aku merasa mereka mengincar 501." Mata kecil Haenchan terfokus pada sosok Taeyong yang berada di luar layar, seolah ia berusaha memberikan sugestinya agar Taeyong mempercayai ucapannya.

Mereka akan memberikan urutan pada setiap target operasi mereka dan yang ini adalah target nomer 501.

"Aku tidak bisa mempercayai dugaanmu, jadi ku putuskan untuk melihatnya sendiri. Kirim lokasinya sekarang!" Perintah Taeyong dan terdengar dengusan kecil dari balik layar.

"Aish, kau ini! Hari ini masih liburan Chuseok dan kau menyuruh ku untuk bekerja? Kau sangat tidak manusiawi hyung!" Haechan berdecak yang hampir mirip seperti keluhan anak kecil, sosok Haechan yang kebanyakan orang tahu memang kekanakan meskipun usianya telah berkepala dua. Sering kali Mereka tidak akan mengira bahwa sosok kekanakan ini adalah sosok yang jenius yang mampu membobol sistem pertahanan jenis apapun.

"Aku sudah berada beberapa kilo meter dari target." Entah seberapa cepat Mobino milik Taeyong? Yang pasti type Mobino miliknya ini bukanlah series orginalnya, Mobino ini bisa dikatakan 5 kali lipat lebih canggih dengan beberapa kali modifikasi.

"501 keluar!" Ucap Taeyong saat mata elangnya menemukan sesosok target pencariannya.

"Hyung, tebarkan Micram sekarang!" Perintah Haechan yang segera dituruti oleh Taeyong.

Micram adalah micro camera yang merupakan alat untuk mengetahui segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh sebuah object. Karena tidak semua camera cctv berfungsi, mereka menebarkan Micram sebagai penggantinya.

"BANGSAT!" Mulut kecil Haechan mengumpat.

"Wae?" Seru Taeyong  yang masih memfokuskan dirinya untuk mengemudi Mobino miliknya.

"Pergi dari sana hyung, palli!" Haechan berteriak membuat Taeyong sedikit kaget.

"Waeyo? Kau harus memberikan alasan!" Bentak Taeyong yang masih setia menunjukkan ekspresi datarnya.

"Kenapa kau tidak mau mendengarkan ucapan ku hyung!" Haechan berteriak frustasi.

"Tidak! Sebelum kau menjelaskannya!" Taeyong memiliki syndrom keras kepala yang tak mau menyerah atau mudah untuk percaya pada sesuatu tanpa ada alasan yang jelas atau akurat.

"Jika Micram itu menyentuh kerangka Cleptor maka akan mengirim sebuah peringatan yang secara otomatis Cleptor akan mendeteksi keberadaan musuh dalam radius beberapa meter dan pengaktifkan rudal secara otomatis. Dalam hitungan detik di mulai dari sekarang rudal itu akan lepas. HYUNG PERGI!" Bentak Haechan yang kali ini lebih keras.

Taeyong tersentak dan bergegas membalikkan Mobinonya tapi...

BLEEEDDDAAARRRR

"HYUNG!!!" Kali ini suara Haechan tersengar seperti jeritan.

-Tbc-

Suka? Pen terus?
Vote ya ✔
Komen juga dunk ✔
Sekian terima Taeyong 😍😍😍

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top