012 ¤ dengung
Ah...
Siapa yang bisa mempercayai seekor burung? Pemilik Manik pertama adalah manusia biasa. Bahkan tak tahu memiliki barang yang sebegitu berharganya. Entah di mana dia menaruh Manik tersebut sekarang. Tapi ya, aku tahu dia. Sebelum menjadi seorang Penangkap Mimpi, dia adalah seorang ... teman ... tidak, lebih tepatnya seorang "kenalan". Kami bergelung dalam percakapan sengit beberapa kali. Saat mulutku berbentuk mulut, saat suaraku keluar sebagai suara murni. Kali ini berbeda.
Pembenci binatang adalah dia. Pembenci burung adalah dia. Walau bukan keduanya, sosok ini tak mendukung untuk mengukir komunikasi terendah dengan manusia normal manapun. Seperti kualunkan tadi, siapa yang bisa mempercayai seekor burung?
Namanya Howlber. Wajah sekaku beton. Tubuh menggelembung dengan ulasan otot. Dia sangat percaya diri. Kemakluman yang kupahami.
Tangan laksana gunungnya mengibas, melemparkanku tanpa ampun. Pandangannya menggetarkan udara. Dia jijik. Aku seekor burung hina di matanya.
Serasa retak, sayapku membuka. Aku harus mencoba.
Lagi dan lagi.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top