011 ¤ setapak demi setapak

Untuk sebuah ketidaksamaan ini terasa merindukan. Aku seolah mendapat pencerahan. Atas apa-apa yang bisa kulakukan dan apa-apa yang akhirnya menjadi batasan.

Otak ini berpikir secara sempurna. Seperti jelaga yang tersikat tanpa sisa. Ide-ide meluncur tanpa batasan berarti. Aku memulainya dari sini.

Penuntunan raga membawaku pada sebuah rumah di daerah terpencil. Diselimuti asap yang mengambang berwarna serona jingga. Seolah telah mengetahui kedatanganku sejak berabad-abad lamanya, orang itu berdiri di teras rumahnya dengan senyum pualam terkenalnya.

Carbo.

Dia adalah mantan penangkap mimpi. Namun atas alasan baik. Atas alasan yang dirahasiakan para tetua. Jadi kami tak tahu 'sebaik apa alasan kebaikan itu'.

Carbo menelusupkan jari jemarinya di lipatan kain berwarna tosca. Menggelembung, berlarian, memecah, bergetar dan anehnya bersenandung. Lipatan kain tersebut menyelubungiku dalam kehangatan. Menyampaikan benak terdalam Carbo.

Ya, Ergo, aku bisa membantumu. Kumpulkan semua Manik Penangkap Mimpi. Kita akan bicara setelah kau berjaya.

Kukepakkan sayapku. Berbalik arah. Aku tahu letak Manik Penangkap Mimpi pertama. Akan kudapatkan semuanya. Kau lihat saja.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #limit