Siapa bilang sisi buruk itu selalu datang dalam balutan kenistaan?

Buktinya dia, Sang Pembujuk yang mengambil sosok seorang gadis dengan kecemerlangan air tanpa noda. Jika kau menatap matanya yang syahdu niscaya kau akan tenggelam tanpa sempat kau sadari. Ataukah sekedar mendengar seuntai kata bujukan yang mengikat sehalus kepakan ujung gaun putihnya yang menari bersama angin. Mereka selalu datang dalam sosok yang mampu membuatmu bertekuk lutut.

Aku terjebak. Dengan mudahnya aku menelan semua rangkulan bujukannya. Mengatasnamakan niat baik dan rasa kasihanku pada si anak.

Dia tidak perlu menderita. Dia tidak semestinya menanggung beban seberat itu.

Dan bodohnya aku menelan segala bujukan tersebut. Menolak saringan logika dan menyerahkan segalanya pada naluri.

Tak perlulah Sang Pembujuk bersusah payah melontarkan rayuan penuh tipu muslihatnya. Aku kalah begitu mudah.

Ya, aku memutuskan dan memastikan akan menolong anak itu. Dengan cara... Mempercepat kematiannya.