Aku percaya pada cahaya yang menyilaukan itu.

Ini tragedi yang menyenangkan, pikirku. Siapa yang menyangka aku yang terpilih. Tidak keluargaku. Tidak teman-temanku. Tidak pula botol kosong berwarna jingga lembut di tanganku.

Betapa mengagumkannya ketika sepasang sayap kecil tumbuh di kedua kakiku. Putih. Murni. Dan mengayun lembut sesuai desiran angin. Kekagumanku memuncak seiring ringannya tubuhku melompat, tidak, aku lebih suka menyebutnya 'melayang' dari satu tempat ke tempat lain.

Malam bukanlah batasan. Bintang dan bulan dengan setia menemani langkah kami ke cahaya-cahaya baru. Cahaya yang muncul karena dalam lelapnya tidur semua orang bermimpi.

Khayalanku adalah botol kosongku bisa penuh secepat mungkin. Agar aku bisa bertemu kembali dengan orang itu. Orang yang memilihku sebagai Sang Penangkap Mimpi.

Jadi ke manakah aku harus melangkah malam ini? Pada sang bayi yang memimpikan belaian kasih orangtuanya? Pada gadis kasmaran yang terbuai dalam romansa kasat matanya? Atau pada kakek yang mengulang semua memori indahnya?

Aku yakin perjalanan hidupku akan sebegitu menariknya. Ini mimpi. Kami menangkap semua mimpi indah itu. Mengambil intisarinya untuk memenuhi botol sihir yang menjadi nyawa kedua kami.

Jadi jangan salahkan aku yang selalu tersenyum. Lekukan tersebut adalah bukti nyata kebahagiaanku.

Lari, terbang dan menangkap. Inilah aku. Sang Penangkap Mimpi baru.