Prolog
"Apa yang kau lakukan?" tanya gadis itu berurai air mata.
"Menyelamat-kan orang yang a-ku sayangi," jawabnya sangat pelan hampir tak terdengar.
Dengan darah yang terus mengalir dari tusukan itu gadis itu tetap tersenyum menatap adiknya.
"Tunggu di sini aku akan memanggil bantuan." Lila beranjak melangkah untuk mencari bantuan tetapi tangannya ditahan oleh tangan lemah kakaknya. Lila menatap kakaknya sendu.
"Ti-dak jangan pergi."
"Tapi.." Lila tak bisa berkata apa-apa lagi ketika kakaknya mengatakan "Kakak sebentar lagi akan pergi. Jadi kakak ingin di detik akhir, kakak ingin lihat wajah Lila tersenyum."
Isak tangis Lila semakin menjadi. Intan yang berada di pangkuannya mengusap wajah adiknya lembut.
"Kakak minta padamu untuk tersenyum bukan menangis."
Lila berusaha untuk tersenyum. Walau hatinya terpecah belah. Hatinya sakit.
"Kan can-tik kalau se-nyum." Seusai berkata begitu napas, detak jantungnya berhenti. Ia pergi dengan tersenyum tenang tanpa beban.
"Kakak!!!" Jerit Lila menggema. Berusaha membangunkan sang kakak.
"Bangun kak," ucapnya parau.
Tetapi apalah semua itu tak mungkin terjadi. Jika pun terjadi itu adalah sebuah keajaiban. Kini hanya kenangan yang dapat diingat kembali.
#Tbc#
🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢
178 kata
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top