Pov Lila

Kami sampai di rumah tepat pukul sembilan malam. Rumah kami berdekatan bisa dibilang tetangga. Lampu putih teras rumah telah menyala terang. Terdengar bunyi hewan-hewan malam seperti jangkrik.

"Lila aku masuk ke rumah ya," pamit Ayse. Aku mengangguk.

Tok tok tok

"Kak Intan tolong buka pintunya," ucapku.

Kak Intan membuka pintunya tidak terlalu lebar. Aku masuk ke rumah menutup pintu dengan rapat. Tak lupa menguncinya. Aku meletakkan sendal yang aku pakai tadi di rak sepatu yang terletak di dekat jendela sebelah kiri.

"Tadi kakak ketiduran, kamu kenapa malam sekali pulangnya?" tanya Kak Intan menatapku khawatir.

"Itu kak kami tadi mau pulang naik bis, tapi uang kami habis jadinya kami jalan kaki deh," sahutku duduk di kursi. Kak Intan ikut duduk di sebelahku.

"Ya ampun kasihan adikku ini. Pasti jauh ya?" tanya Kak Intan.

Aku mengangguk mengiyakan.

"Sini kakak pijitin kakinya," sahut Kak Intan memijiti kakiku yang terasa pegal.

Aku meletakkan ikan pemberian tadi di atas meja kayu berbentuk persegi panjang berwarna cokelat tua. Di atasnya atas vas bunga kecil.

"Terima kasih Kak, Kakak tau banget kalau kaki aku pegal gara-gara jalan kaki tadi," ujarku tersenyum.

"Sama-sama adik," tukas Kak Intan mengusap kepalaku lembut. Kak Intan ikut tersenyum.

Setelah kurasa kakiku agak mendingan. "Sudah Kak."

"Apa sudah lebih baik kakinya?" tanya Kak Intan.

"Iya kak, aku tadi dikasih ikan oleh pemilik ikan," kataku senang.

"Ikannya bagus, Lila kamu mandilah sudah itu tidur. Kakak yang akan memasukkan ikan ini ke dalam akuarium," ujar Kak Intan mengamati ikanku yang berenang dengan lincah.

"Iya, kak," jawabku.

"Lila lain kali jangan pulang terlalu malam ya, karena baru-baru ini kakak dengar ada anak SD yang diculik saat malam hari," ucap Kak Intan.

"Iya Kak aku tidak akan mengulanginya lagi."

🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰

See you next chapter!

Terim kasih atas dukungannya 😊