Chapter 3 - Jalan Kaki
Pov Lila
Kami turun dari halte berjalan di trotoar berdampingan.
"Ayse tapi kita 'kan tadi tidak membawa sepeda," ucapku mengingatkan Ayse.
"Oh, iya yah aku lupa." Ayse menepuk dahinya pelan.
"Lalu kita bagaimana pulang ke rumah?" tanyaku menatapnya.
"Sepertinya kita harus jalan kaki deh," ujar Ayse.
"Eh, itu ada bus," ucapku begitu melihat bus lumayan besar stop di halte seberang jalan. Bus itu berwarna merah bercampur kuning. Di halte ada beberapa orang yang menunggu, mereka segera masuk ke dalam bus.
"Iya."
Aku memeriksa kantong saku di celanaku mencari uang yang tersisa dan harapanku pupus ternyata sepeser pun tidak ada. Apa kami harus jalan kaki?
"Aku hanya membawa sedikit uang tadi, setelah pembayaran yang tadi uangku habis, sekeping pun tak ada," ucapku lesu.
"Aku juga, tak apalah kita 'kan masih bisa pulang dengan jalan kaki," balas Ayse tetap semangat.
"Apa boleh buat," ujarku pasrah.
"Ayse uang tabunganmu sudah berapa kira-kira?" tanyaku.
"Mungkin sekitar 100 busto, kalau kamu?" tanya Ayse.
"150 busto."
"Banyak juga uang tabunganmu," kata Ayse.
"Aku menabung untuk biaya kuliah nanti," jawabku.
"Kita sama."
Tiang-tiang lampu berbentuk bulat menerangi jalan. Pohon-pohon dan rumput liar setinggi empat cm tumbuh subur di pinggir jalan.
Terlihat ada beberapa orang yang berlalu lalang. Ada yang sendirian adapula yang bersama pasangannya.
Ada juga para laki-laki yang mampir di warung makan. Mereka makan sambil bercerita.
Oh, ya Nahiria adalah kota terbesar kedua setelah Mastow di benua Damirian.
Suara jangkrik menemani kami berjalan. Angin malam terus saja berhembus. Aku merapikan rambutku yang berantakan karena tiupan angin. Kami melanjutkan perjalanan dengan keheningan yang meraja.
🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺
See you next chapter 💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top