Chapter 20
Keesokan harinya
Saat ini Kenzie dan Lila berada di dekat daratan.
"Hati-hati, Lila saat kamu jauh dariku," pesan Kenzie sambil menatap wajah matenya dengan tatapan sendu. Setelah ini, dia tidak bisa melihat Lila lagi untuk beberapa hari ke depan.
"Aku pasti akan menjaga diriku dengan baik, Kenzie. Kamu juga jaga dirimu, ya!" pesan Lila tersenyum, namun di dalam hatinya juga sedih harus pisah dengan Kenzie karena berbeda alam.
"Jangan lupa untuk memakannya selagi masih hangat." Kenzie memberikan kantong yang berisi kue bulan.
"Aku akan akan memakannya," jawab Lila.
"Kenzie, sampai jumpa!" Lila menyempatkan untuk berbalik sebentar dan tersenyum sebelum dia berenang naik ke daratan.
Secara otomatis kaki Lila yang awalnya berbentuk sirip berubah menjadi sepasang kaki saat dia menginjakkan kaki di tanah daratan.
"Akhirnya, aku bisa kembali ke rumah," ujar Lila dengan riang.
Lila bergegas pulang ke rumahnya. Namun dia sangat terkejut, saat mendapati rumahnya yang sepi tidak ada orang. Lampu di dalam rumahnya pun gelap.
Ke mana kakakku saat ini? pikirnya kebingungan.
Apa kakaknya sedang bekerja? Ah, mungkin saja, batin Lila.
Lila pun memutuskan untuk berjalan menuju ke tempat kerja kakaknya yaitu di toko roti Nexa.
Setiba di sana, dia langsung bertanya dengan karyawan yang ada di sana.
"Kamu, adiknya Intan 'kan?" tanya salah seorang rekan kerja Intan.
Lila mengangguk. "Iya, benar, Kak. Kak, kakak tahu dimana kakakku?" tanyanya dengan mata berbinar tidak sabar ingin bertemu dengan Intan.
"Intan sudah beberapa hari tidak masuk kerja. Dan kata Intan beberapa hari yang lalu, kalau kamu hilang," jelas Rika, salah satu teman dekat Intan.
"Hah? Apa? Kakakku tidak masuk kerja?" Perasaan Lila menjadi tidak enak. Seolah telah terjadi sesuatu dengan kakaknya itu.
"Kakak kamu dirawat di rumah sakit permata, aku baru kemarin menjenguknya. Mungkin, karena dia terlalu mikirin kamu."
Hati Lila menjadi gelisah mendengar kabar buruk itu. "Terima kasih, Kak informasinya. Aku akan langsung ke rumah sakit," ujarnya.
"Tunggu dulu, Lila!" Lila menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah Rika.
"Ada apa, Kak?" tanya Lila bingung.
"Aku akan mengantarmu biar lebih cepat sampai. Lagipula lokasi rumah sakitnya cukup jauh, kalau jalan kaki pasti lama sampainya."
"Oh, ya, kakak benar. Terima kasih, Kak," balas Lila.
***
Happy reading pembaca setia Lila is My Mate🥰.
Sampai jumpa di chapter selanjutnya 🥰
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top