3. Cowo Bernama William

Hari ini, aku membawa sebuah papan gabus yang sudah ditempeli macam – macam. Karena, ini saatnya presentasi buat pelajaran Biologi.

Yah, seperti yang biasa dialami oleh anak SMA, kali ini kelasku mendapat tugas presentasi soal sel di pelajaran Biologi. Sayangnya, aku dan kedua temanku terpisah kelompoknya kali ini. Jadi, yah, aku sedikit terjebak dengan orang – orang yang nggak begitu kukenal. Tapi gak masalah sih, kan cuma kelompok.

Kulihat, Vani sedang mengobrol dengan seorang cowo bertubuh jangkung, dengan ekspresinya yang datar dan agak misterius. Tapi, bisa dibilang mereka lumayan dekat saat berinteraksi.

Aku nggak tau banyak soal cowo yang diajak bicara oleh Vani itu, selain aku tau bahwa namanya adalah William Wellington, dan biasanya dia dipanggil Liam

Hal lain yang aku tau adalah, dia berasal dari kelas 10.1 dan merupakan anak yang nggak banyak omong. Dan dia juga sepertinya sangat menyukai dunia teknologi dan gadget, terlihat dari antusiasme – nya saat mengikuti pelajaran Pak Wendy aka guru Teknologi kami...

Tapi hanya itu yang aku tau. Karena dia memang orangnya sangat tertutup, dan dia cuma dekat dengan teman – teman sekelasnya saat kelas 10 lalu.

Aku sih nggak heran. Karena apa yang terlihat darinya mungkin mirip denganku. Aku juga nggak banyak bergaul dan aku juga tertutup.

Tapi kalau diamati baik – baik, Liam adalah orang yang menarik. Dia punya tubuh tinggi dan wajah tampan, cocok sekali jika dijadikan idola satu sekolah. Belum lagi suaranya yang berat. Coba saja dia nggak tertutup, pasti bakalan banyak fansnya. Dan akupun nggak heran kalau saat ini ada beberapa cewe yang diam – diam menyukainya.

Bukan berarti aku suka dengannya loh. Itu kan hanya penilaian jujur dari seorang cewe. Yah... Aku sih kurang berminat lah sama dia. Soalnya aku lebih suka cowo yang rese. Karena mereka lebih mudah diajak ngobrol. Dan yah... Untuk saat ini sih, aku sudah bahagia dengan semua cowo yang jadi idolaku, yah dengan kata lain, aku sudah cukup bahagia dengan menjadi fangirl. Alasannya simpel. Aku menyukai idolaku, dan idolaku itu banyak yang bilang kalau ‘aku menyukai setiap fansku’ dan itu sudah cukup bagiku, walau kami nggak pernah bertemu apalagi kenal di dunia nyata.

Seperti kata orang : bahagia itu sederhana.

Tapi dari kedekatan yang kulihat diantara mereka berdua, sepertinya mereka cukup nyaman satu sama lain. Dan yah... Aku pastinya nggak akan kaget kalau mereka akan semakin dekat dalam artian positif disini...

Aku jadi teringat akan sahabat cowo – ku saat di SMP. Aku juga mengalami hal yang sama seperti antara Vani dan Liam. Temanku itu pendiam, dan di satu kesempatan akupun mulai ngobrol dengannya. Akhirnya kami menemukan kalau kami sama – sama cocok, dan akhirnya kami jadi sahabat. Sampai sekarang, walau kami terpisah sekolah.

Yah, hal buruknya sih hanya satu : aku sering dibilang pacaran sama dia. Padahal sih enggak..

Tapi... Kita lihat aja hubungan antara Vani dan Liam ini. Pasti akan seru, mengingat kalau Vani itu kelewatan rese dan Liam kelewatan pendiamnya...

Sepertinya, kini aku punya objek pengamatan yang seru nih...

~~~~~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top