sebuah Rahasia 1 !!


Di tempat makan masih terlihat tiga orang yang tadi berdebat tentang hal yang berbau mesum, siapa lagi kalau bukan Aksara dengan onee-channya juga Sora yang sedang menunggu kekasihnya. Di depan mereka masih ada beberapa lauk juga makanan. Ehm, lebih tepat kalau dibilang sisa dari sarapan para penghuni panti.

"Mana Aya-chan, Sora? Kenapa belum selesai juga mandinya?" Tanya Ayama kepada Sora untuk memecah keheningan, karena setelah mereka bertiga berkumpul, dia akan membicarakan pembagian tugas dari panti.

"Mana ku tahu Ayama-san, kan dia yang menyuruhku untuk duluan, jadi kutinggal dia untuk segera sarapan disini, lagi pula aku memang sudah lapar dari tadi" ucapnya lalu mengambil sebuah piring dan mengisinya dengan berbagai makanan yang tersisa di depannya.

Melihat mereka berdebat, Aksara hanya dapat berdecak lidah karena tak tahu apa yang harus dia perbuat. Dia lalu mengambil dua potong roti, lalu mengoleskan mentega kesalah satunya, setelah itu dia mengambil beberapa sayuran dan menyatukan semua itu kedalam himpitan roti tadi. Tak membutuhkan waktu lama untuknya menghabiskan makanan tadi. Aksara memang tidak terlalu suka makan makanan berat untuk sarapan, berkebalikan dengan Aksara, Sora memang suka makan, segala makanan yang dia anggap enak akan langsung di masukkannya kedalam mulutnya. Tak berapa lama kemudian, Aya tiba-tiba sudah berada disamping Sora yang masih berdebat dengan Ayama.

"Selamat pagi Aya-chan, tidak seperti biasanya kau mandi lama seperti tadi. Dan dandanan macam apa itu, memangnya kau mau pergi kemana?" kata Aksara menyapa Aya yang tiba-tiba sudah ada. Aya saat ini memakai dress sederhana warna putih polos yang memberi kesan anggun dan manis pada wajah oriental miliknya. Rambutnya yang bisanya tergerai atau ponytale kini dikepang rapi kebelakang. Meskipun samar-samar, Aksara dapat melihat bedak yang dipakai olehnya. Tampilan Aya saat ini bagai dewi yang datang ke panti asuhan, setidaknya itulah yang ada dipikiran Aksara.

"Maaf Aksara-kun, tadi aku setelah mandi langsung menata diri sampai seperti ini, memangnya tampilanku saat ini aneh ya Aksara-kun?" Tanya Aya setelah memberikan alasan kenapa mandinya lama.

"Tidak, saat ini kamu tampak manis." Sebenarnya dia bukan bermaksud menggoda, tapi ungkapan Aksara berasal dari hatinya, jadi dia sebenarnya hanya jujur, tetapi setelah mengatakan itu, entah mengapa dia merasakan aura gelap yang berada disampingnya. Tampaknya dia lupa kalau kekasih gadis yang tadi dia puji sedang ada disampingnya.

"Dasar tukang tikung" ucap Sora dingin, kemudian dia menarik tangan Aksara kebelakang sampai mereka terhalang dinding. Setelah itu, terdengar suara seperti benda jatuh dari ketinggian yang tinggi. Lalu Sora muncul dengan senyum menghias dibibirnya. Tapi kali ini tidak dengan Aksara yang tadi ditariknya. Ayama dan Aya tak cukup bodoh untuk tidak mengetahui apa yang terjadi.

"Sekarang dia akan tidur dalam jangka waktu yang cukup lama kukuku..." ucap Sora sambil memasang seringai aneh di wajahnya.

"Dasar anak muda..." ucap Ayama dengan nada datar, dan entah kenapa diberi anggukan oleh Aya.

"Jangan berbicara seolah kau telah tua onee-chan" kata Aksara yang sudah ada disamping Sora. Dan membuatnya hampir terjatuh dari kursi karena saking kagetnya.

"Huh, SEJAK KAPAN KAU ADA DISINI!" teriak Sora spontan.

"Perlu seratus tahun lagi kalau kau mau menidurkan ku dengan cara membanting, Sora" ucap Aksara dengan nada datar juga dingin.

"Kesampingkan tentang itu Aksara-kun, sejak kapan kamu memanggil Ayama-san dengan panggilan onee-chan?" Tanya Aya antusias. Yah, selama ini Aksara selalu memanggil Ayama dengan namanya, belum pernah Aya mendengar Aksara memanggil Ayama dengan panggilan 'onee-chan'.

"Sejak tadi pagi Aksa-kun memanggilku dengan sebutan onee-chan, uhh manisnya adikku ini." yang menjawab tadi bukanlah Aksara melainkan Ayama yang tadi dipanggil onee-chan oleh Aksara. Dia menjawab sambil mencubit pipi Aksara lagi, sehingga membuat wajah Aksara memerah, entah karena malu atau karena cubitan Ayama yang membekas. (saga: oh ya, posisi duduk mereka sekarang sejajar menghadap arah yang sama, karena ini panti asuhan, mereka punya banyak kursi untuk diduduki. Dari yang paling ujung ada Ayumi, lalu Aksara, kemudian Sora, yang terakhir ada Aya.)

"Berhubung semua sudah disini, kita mulai pembagian kelompoknya, Aya dengan Sora, tugas kalian mencari sayuran yang dapat dimakan disekitar hutan, tapi kalian jangan masuk terlalu jauh. Sedang yang akan mencari daging adalah Aksara, maaf Aksara-kun, kali ini kamu akan sendirian karena aku ada urusan dikota. Semua penghuni panti sudah memperoleh tugas masing-masing, jadi tinggal kita yang ada di sini. Apa semua sudah jelas?, kalau sudah jelas aku akan segera pergi. -_-"

"Baik onee-chan, hati-hati dijalan J"

"yosh, okey Ayama-san, kita akan pesta makanan nanti malam hehehehe, akan kubawakan kubis yang banyak untuk kita semua HAHHAHAHAHA"

"Sora-kun, yang akan kita ambil bukan Cuma kubis, jadi jangan terlalu bersemangat untuk mencari banyak."

" iya-iya Aya-chan aku tau kok L"

"Okey semua, aku berangkat duluan ya". Ayama sudah siap dengan tas jinjing yang entah sejak kapan ada ditangannya.

"""iya......"""

Setelah itu, Ayama mulai berjalan keluar melewati pintu depan. Lalu disusul oleh pasangan mesra yang bergandengan tagan, entah mengapa itu membuat Aksara menjadi iri. Setelah semua keluar, hanya tinggal Aksara sendiri di bangunan itu. Semenjak Ayama keluar pintu, Aksara merasa ada yang aneh dengan Ayama. Sejak tadi, setelah mereka membicarakan tugas kelompok mereka, Ayama tidak tersenyum, bahkan tidak menggodanya setelah dia memanggilnya onee-chan. Ada yang aneh dengan Ayama. Berbagai pemikiran berkecamuk di pikirannya. Itu semua membuktikan bahwa dia mencemaskannya.

------------------------------------------------

Maaf semua, lama tak update. Giliran update ceritanya malah pendek. hehehhee, yosh semangat, kalo boleh, tolong beri komentar and vote ya, agar tambah semangat. 

salam semangat dariku

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: