- Prologue -

"Hajimemashite..Namaku Sashitsukae (Name). Dōzo yoroshiku onegai shimasu."

Sebuah senyum cerah terbit di bibir tipisnya. Surai baby blue yang semula tertata rapi kini tampak menjadi cukup berantakan akibat dirinya yang terlalu bersemangat.

(Name), seorang gadis blasteran yang energinya tampak tak pernah habis tersebut duduk di bangku yang telah diberitahu oleh sang guru.

Sebelum melanjutkannya, izinkan aku untuk membagi beberapa informasi tentangnya.

Sashitsukae (Name), merupakan anak dari mantan atlet karate dan angkat besi. Akibatnya, darah seorang atlet mengalir di tubuhnya. (Name) sejujurnya kurang mengetahui tentang sang kedua orang tuanya sendiri. Karena suatu hal, yang ia tak ketahui sama sekali. Aneh bukan? Tapi itulah kenyataannya.

Ia memiliki fisik yang kuat layaknya baja akibat sudah dilatih keras sejak kecil. Ia juga dilatih untuk memiliki pendiriannya sejak kecil. Ia memiliki energi yang sangat banyak serta tak habis habis. Untuk seorang gadis seumurannya, ia tergolong kuat.

Sungguh luar biasa. Memiliki paras yang elok, kemampuan yang luar biasa, energi dan kekuatan yang tak bisa dianggap remeh. Namun, tentunya sebagai manusia. Ia masih memiliki kekurangan bukan?

Contohnya saja seperti-

"Sashitsukae-san, apa yang sedang kau lihat? Fokuslah pada penjelasan materi yang saya berikan."

"M-MAAF!"

Aku tak perlu memberitahumu apa kekurangannya bukan? Sudah terlihat dengan jelas.

▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬໋

▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬໋

"Permisi!"

Seorang gadis asing, yang (Name) tak ketahui namanya tampak di hadapannya. Yang dipanggil membalikkan badannya untuk menatap orang yang memanggilnya. Ia menatap gadis di hadapannya dengan bingung dan gugup. Padahal ia baru saja berhasil lolos dari keroyokan murid di kelasnya.

Ia memasang senyum kecil, terlihat lucu. "Ada apa?"

"Mau berkeliling? Maksudku! Apakah, kamu mau mengantarkan ku berkeliling?" tanya (Name) dengan senyum dan tatapan berharap.

Gadis bersurai pirang tersebut tampak semakin gugup dan mulai berkeringat dingin. "I-iya ...."

"Baiklah! Kau pimpin jalannya!" (Name) langsung menarik tangan si gadis tanpa lembut lembutnya sama sekali.

Aku rasa (Name) harus menyadari bagaimana kencangnya ia menarik orang.

"Nama?"

"E-eh?!"

"Iya, nama! Kau pasti sudah tahu namaku bukan?" (Name) memberhentikan langkahnya sejenak sembari menatap lawan bicaranya.

"A-aku ... namaku ..." jedanya sembari menyatukan kedua jarinya. Tak berani menatap lawan bicaranya balik. "Aku ... aku ... Yac-"

"HEI! Ayo kita ke sana! Tampaknya ada yang membagikan biskuit gratis!"

Mari doakan agar ia bisa tabah dengan segala kelakukan setan (Name).

"Ini untukmu." (Name) memberikan sekantung biskuit yang ia dapat, tidak tidak. Maksudnya ia palak dari para anggota klub memasak tadi pada si surai pirang. Bagus sekali kelakuanmu (Name).

"Terim-"

"Hei, siapa namamu? Kenapa pertanyaanku saat awal tadi tak kau jawab?"

Izinkan saya untuk menghajar (Name) sekarang juga.

▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬໋

▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬໋

"Yachi-san! Tak ku sangka kita duduk samping sampingan!"

Kini (Name) dan si gadis dengan surai pirang-Yachi Hitoka, berada di ruangan kesehatan sekolah. Oh, haruskah kita kembali ke beberapa saat yang lalu?

Setelah aku pikir pikir kembali sebaiknya tak usah. Karena tingkah lakunya yang terlalu memalukan.

SRAAAK

Suara pintu yang di buka dengan cukup kencang mengalihkan perhatian. Seorang guru dengan dengan paras indah masuk ke dalam ruang kesehatan dengan terburu buru. Lebih tepatnya, tampak penuh dengan amarah.

"BAJINGAN! WANITA ITU! TCK! SIALAN SIALAN SIALAN!"

Umpatan umpatan demi umpatan keluar dari mulutnya, tak ada henti-hentinya. Terkadang ia memukuli meja dengan penuh emosi. Entah kenapa sebuah kurva penuh arti terbit di bibir tipis (Name).

GUBRAK

"WADUH YACHI-SAN! KOTAK OBATNYA JATUH! AYO KABUR! SEBELUM HANTUNYA SEMAKIN MENGGILA!"

"Se-sebentar ...."

(Name) tanpa wajah bersalahnya menarik Yachi yang sedang enak enaknya tiduran untuk berdiri. Berjalan cepat menuju pintu keluar ruang kesehatan dan mendorong Yachi keluar duluan. Sebelum benar benar keluar, (Name) memberikan senyum dan tatapan penuh arti. Seolah olah mengatakan,

"Rahasiamu aman padaku. Sebagai gantinya, kau harus membantuku lain kali."

"Bocah sinting, seharusnya kau ku suntik mati."

Dasar murid baru tanpa akhlak yang cukup.

Hari demi hari telah berlalu, sudah 2 minggu sejak kedatangannya. Dari luar, sekolah tampak seperti biasanya. Ada murid yang bersenda gurau, menyendiri, guru yang mengomeli muridnya, dan lain sejenisnya.
Satu satunya yang berbeda adalah ...

Murid baru kesayangan sekolah, Sashitsukae (Name).

Oh! Apa kau penasaran kenapa (Name) masih disebut murid baru?

Di sekolah ini, terdapat sebuah peraturan yang membuat murid baru mendapat masa percobaan 2 bulan. Dimana selama 2 bulan tersebut si murid baru akan diawasi tingkah laku, serta prestasinya. Dari situlah ia akan dinilai, layak atau tidaknya menjadi murid di sini.

Selama 2 bulan tersebut pula, murid bebas melakukan apapun. Bukan berarti, semua hal bebas ia lakukan. Ada peraturan wajib yang harus diikuti pula.

"Ohayō, (Na-name)-san."

"Ya ampun, bukannya udah ku bilang ga usah pake 'san' segala?" (Name) menatap gadis di hadapannya ini dengan lelah. Ia masih saja gugup ketika memanggil namanya.

"H-ha'i ...."

Kehidupan (Name) untuk sekarang pun dibilang baik baik saja. Layaknya dalam drama dan novel, karakter antagonisnya pasti selalu ada.

Perundung dan yang di rundung.

2 karakter yang pasti ada di sebuah lingkungan bernama sekolah.

Apa kau sedang menduga (Name) yang dirundung? Layaknya dalam novel dan drama?

Bila iya ... jawabanmu tak salah, hanya kurang pas sedikit saja.

(Name) memang nyaris dirundung, ku tegaskan. HANYA NYARIS.

Penggemar (Name) ada banyak, tak sedikit yang membelanya. Alhasil, murid yang merundung tersebut dikeluarkan dari sekolah. (Name) saat itu sangat berterimakasih pada kakak kelas perempuannya. Yang kini menjadi temannya.

Kiyoko Shimizu, saksi mata pertama pada saat kejadian (Name) mulai dirundung.

Mari kita beralih pada (Name) sekarang. Ia menatap tangga di depannya dengan malas. Ia ingin sekali melayang agar tak perlu membuat kakinya lelah. Ia mulai berjalan, karena sekolah mulai sepi suara langkah kakinya terdengar jelas.

Namun ...














"Eh?"











(Name) terpeleset dan terjatuh dari anak tangga ke 3 dari tempat awalnya tadi. Jantungnya berdegup kencang, waktu seolah olah melambat. Bola matanya yang indah mengecil panik. Teriakan melayang dari bibirnya. Sebelum terdorong ia sempat mendengar suara tawa yang didominasi oleh laki-laki dan perempuan. Suara tawa kesenangan.

Lalu ....

Semuanya menggelap ....

Dan sunyi ....

Apakah aku bilang kehidupan (Name) baik-baik saja di sekolah?

HAHA!

Aku hanya bercanda bung!

Kehidupannya yang sebenarnya, akan mulai terungkap sekarang.













LIGHT

(Haikyuu Chara X Reader)

"Kini hanya ada satu harapanku. Yakni, aku dapat melihat siapa yang selalu memberikanku cahaya di dalam lorong kegelapan tanpa ujung ini." - (Name).

▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬໋

▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬゙໋̤▭໋̤▬໋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top