The end
Happy reading😘😘
"Nona apa kau yakin dengan semua rencana ini?"
"Aku sudah menunggu saat ini bertahun-tahun dan sekarang aku tidak mau menyianyiakan kesempatan"
"Baik kami akan laksanakan perintah nona"
Braakkkk
Suara pintu terbuka dengan kasar. Lee yeong jae berdiri diambang pintu dengan wajah kecewanya. Tiba-tiba pasukan alfa dan delta menyerbu tempat itu. "Jangan bergerak kalian kami tangkap" semua penjahat itu hanya pasrah saat para polisi memborgol tangan mereka. Han ji eun hanya tersenyum lebar tanpa masalah saat tangannya terikat seolah ia tidak pernah melakukan kejahatan.
Onew dan minho masuk ke ruangan itu dengan wajah panik. "Dimana kau menyekap mereka?" Bentak onew dengan geram.
Ji eun yang mendengarnya hanya tersenyum sinis.
"Cepat katakan!!" Minho terbawa emosi saat gadis di depannya tak berbicara sedikit pun.
"Percuma saja kalian mencari mereka. Mungkin sekarang mereka sudah bahagia di alam sana"
"Kau membunuh mereka?" Onew ingin mendekati wanita itu tapi minho mencegahnya.
"Tidak, bukan aku yang membunuh mereka. Tapi salah mereka sendiri yang menghirup gas beracun terlalu banyak. Beberapa menit lagi mungkin mereka tidak akan bernafas lagi"
"Dasar wanita iblis, cepat katakan dimana mereka"
"Ruangan bawah tanah"
Minho dan Onew segera berlari ke keluar menuju sebuah pintu besi yang terkunci.
"Kalian berdua cepat ambilkan alat khusus pernafasana, dan yang lainnya kalian bantu hancurkan pintu ini" onew memberikan perintahnya dengan cepat.
"Noona kau mendengarku? Apa kau baik-baik saja? Jawab aku noona" teriak minho histeris. Tanpa menunggu banyak waktu pintu itu akhirnya terbuka, tercium bau menyengat dari dalam ruangan. Gas beracun.
Dengan cekatan minho dan onew masuk kedalam setelah memakai peralatan khusus. Dilihatnya so eun dan kim bum terlentang dengan mata yang tertutup.
"SO EUN"
###
Seoul Hospital
Isak tangis terdengar sangat nyaring di depan sebuah ruangan. Tidak ada kegembiraan maupun kelegaan di raut wajah mereka. Pintu itu terbuka perlahan memperlihatkan seorang dokter cantik di balik pintu itu.
"Bagaimana dokter, apa mereka baik-baik saja?"
"Saya tidak bisa mengatakan hal yang lebih jauh. Kita akan tunggu perkembangannya selama 2-3 hari kedepan"
"Apa maksudnya dokter? Apa mereka koma?"
"Itu vonis yang terlalu buruk untuk keadaan mereka saat ini. Gas yang mereka hirup masih dalam kandungan yang tidak berbahaya. Untung saja mereka cepat diselamatkan"
"Yakk Lee Hyorin kau membuat kami ketakutan setengah mati, jangan bercanda disaat yang seperti ini"
"Mwo? Bercanda? Aku bahkan belum memberi vonis pada keadaan mereka. Oppa saja yang selalu berpikiran buruk. Selalu saja aku yang disalahkan" Hyori menekuk wajahny kesal.
Key yang mendengar pembelaan Hyori hanya menghela nafaz panjang. Ia terlalu mengkhawatirkan so eun membuat dia tidak bisa berpikir jernih.
"Kalian bisa menjenguk mereka setelah siuman, untuk sekarang biarkan mereka beristirahat dulu" Hyori akhirnya berpamitan pada mereka semua kecuali Key yang membuat moodnya jadi rusak.
####
So eun memandang halaman rumah sakit dengan tatapan kosong. Banyak kejadian yang ia alami selama ini, mejadian yang tidak masuk akal menurutnya.
"So eun kenapa kau sudah berada di luar nak? Kau baru saja sadar beberapa jam yang lalu seharusnya kau beristirahat di kamarmu"
"Eoma bagaimana kau tau aku ada disini?"
"Tentu saja eoma tau dimana puteri cantik eoma berada," Sena memeluk So Eun erat, ia sudah menganggap So Eun sebagai anaknya sendiri.
"Eoma bagaimana kabar Kim Bum? Apa dia sudah sadar?"
"Nde, dia baru sadar"
"Benarkah, aku akan kesana sekarng,"
So eun ingin beranjak dari tempatnya namun Sena mencegahnya.
"Ada yang ingin eoma bicarakan padamu So Eun, ini tentang Kim Bum"
So eun kembali duduk di tempatnya, ditatapnya wajah Sena yang berubah serius.
"Ada apa eoma? Apa ada yang salah dengan im Bum?"
"Maafkan eoma nak, eoma merahasiakan ini darimu. Kim bum selama ini dia menderita penyakit Alzehimer."
"Apa?" So eun membulatkan kedua matanya tak percaya.
"Maafkan eoma,"
"Eoma sejak kapan?"
"Saat ia siuman dari kecelakaan beberapa tahun lalu, maka dari itu ia tidak mengingatmu dalam waktu yang cepat. Ia berpura-pura buta untuk menutupi penyakit itu. Ia tidak ingin orang disekitarnya merasa kecewa saat ia melupakannya"
So eun terdiam tak tau apa yang harus ia lakukan saat ini. Ia berjalan lunglai meninggalkan Sena sendiri di taman. Pikirannya kacau entah apa yang akan ia lakukan sekarang.
So eun perlahan membuka pintu ruang rawat kim Bum, dilihatnya kim Bum duduk di atas ranjang dengan pandangan lurus.
"Pergilah. Carilah kebahagiaanmu yang lain, kau hanya akan menderita bersamaku. Cukup sampai disini saja hubungan ini. Kita hanya bisa berteman," kim Bum mengatakannya tanpa memandang So Eun sedikit pun.
"Kim bum" lirih So Eun
"Aku sudah tau kim So Eun, eoma pasti sudah memberitahu semuanya padamu tentang penyakitku. Pergilah, tinggalkan aku cari kebahagianmu tanpa dirimu," kim bum mengusap air matanya kasar.
"AKU BILANG PERGI KIM SO EUN!"
bentak kim bum keras.
So Eun mencoba meredam isak tangisnya dan pergi dari ruang Kim Bum.
Inikah akhirnya? Sebuah penantian yang harus ia akhiri sampai disini.
"Kim So Eun?"
"Lee Jong Hyun"
"Kau baik-baik saja kan? Maafkan aku yang baru mengetahui kejadiannya. Maaf aku tidak bisa melindungimu."
"Kau tidak perlu merasa bersalah, semua sudah berakhir," So Eun mengusap air matanya pelan.
"Ada apa? Kau memiliki masalah?"
"Tidak!"
Jonghyun tau jika So Eun tengah berbohong padanya. Dipeluknya tubuh mungil So Eun dengan erat.
"Aku akan menghilangkan semua rasa sedihmu, menikahlah denganku. Aku berjanji akan menjagamu dengan baik"
"Jonghyun...aku.."
"Tidak usah menjawabnya sekarang, meski aku harus menunggu 1 tahun lagi itu tidak masalah. Percayalah padaku kim So Eun, bukan sebagai teman atau pun sahabat tapi sebagai seorang lelaki yang mencintaimu"
So eun hanya terdiam tanpa menjawabnya, apa ini jawaban dari semuanya? Apa inilah cara agar ia bisa bahagia? Seperti yang kim bum katakan?
###
1 Tahun kemudian
"Hiks hiks hiks, noona bisakah kau tunda saja pernikahan ini. Aku akan sangat kesepian tanpamu"
"Noona aku akan merindukanmu, siapa yang akan membersihkan rumah lagi? Siapa yang akan memberikan kami makan gratis? Hiks hiks"
"Yakk apa-apaan kalian ini. Kenapa kalian menangis? Aisshh key kau bukan anak kecil lagi dan kau Taemin jangan kekanak-kanakan"
"Noona kau tahukan aku selalu di tindas, noona mereka akan memperlakukan aku tidak adil jika kau tidak ada."
"Mwo yakk kau fikir aku sejahat itu? Aish dasar adik durhaka," Key berlari kearah Taemin tapi dengan cepat Taemin berlindung di belakang So Eun.
"Aishh kalian ini apa yang kalian lakukan? Sebentar lagi acara akan di mulai. Noona ayo kita ketempat acara, jangan hiraukan makhluk tak jelas seperti mereka" Minho menggandeng tangan So Eun dan berjalan keluar ruangan tanpa menghiraukan Taemin dan Key yang protes.
So eun berjalan perlahan menuju atlar, disisinya sudah ada sang ayah yang berjalan beriringan dengannya. Ditatapnya punggung tegap lelaki yang akan menjadi suaminya beberapa menit lagi. Pria itu perlahan membalikkan badannya dan memandang So Eun dengan bahagia.
"Tolong jaga anakku" tangan So Eun berpindah pada lelaki itu, dengan senyum merekah sang calon suami menerimanya.
"Aku berjanji akan menjaga mereka"
So eun meneteskan air matanya haru,tak pernah terbayangkan bahwa kebahagiaan ini akan terjadi. Janji suci telah terucap semua hadirin berbahagia menyambutnya. Kim So Eun memandang semuanya dengan haru, semua orang yang ia cintai datang di tempat ini, dihari yang berbahagia ini.
Diliriknya sang suami yang juga tersenyum bahagia, lelaki yang sama setahun yang lalu bersamanya. Lelaki yang selalu memiliki hatinya sampai saat ini.
"So eun apa kau lelah? Lebih baik kita istirahat dulu"
"Aku baik-baik saja oppa"
"Tapi kalian tidak boleh lelah, ingat itu"
Nada khawatir dan poseseif yang sering So Eun dengar akhir-akhir ini.
Setahun yang lalu bukan hal yang mudah untuk mereka jalani. Memulai segala sesuatu dari awal, belajar saling memahami dan mengisi satu sama lain. Perselisihan dan pertentangan selalu hadir menghiasi hari mereka. Sampai suatu ketika dia hadir memberikan keyakinan untuk merajut kisah yang lebih serius, memantapkan hati untuk berkomitmen.
"Apa baby kim membuatmu susah makan tadi pagi?"
"Tidak, hari ini baby kim menurut dan tidak rewel. Mungkin ia juga bahagia melihat appa dan eomanya bersama"
"Anak appa jangan buat mama susah makan ya sayang, baik-baik di dalam sana. Kau harus kuat. Kenapa dia tidak menendang?"
"Yakk kim Sang Bum, ia baru berusia 1 bulan mana mungkin bisa menendang. Tunggulah beberapa bulann lagi. Kau ini tidak sabaran."
"Kau tau kim so eun, hari ini aku sangat sangat sangat bahagia. Kau adalah penyempurna hidupku, kau segalanya bagiku. Kau matahari dan bulan dalam hidupku, kau istri tercintaku," Kim Bum menatap So Eun penuh kasih, gadis yang selalu ia tolak sekarang bersanding disisinya.
Tetaplah bersamaku sampai nanti kita menua, tetaplah berdiri disampingku sampai kita tak tau lagi cara untuk berdiri. Tetaplah berada di dekatku sampai aku lupa akan rasanya rindu.
Cintai aku dengan caramu, berikan cintamu padaku seutuhnya.
Aku mencintaimu istriku. Kim So Eun.
The end
Akhirnya tamat jg😁😁
Maaf mungkin endingnya kurang bisa dimengerti hehe,,tapi tolong dimengertikan sendiri..
Oke guys
Untuk ff selanjutnya aku kasi judul
"Hot Nerd Boys" dimana kim bum yang sangat tampan merubah penampilannya menjadi orang yang kutu buku alias cupu.
Dan di cerita ini kim so eun menjadi anak yanv manja dan cantik sedikit agresif dengan pikiran dewasanha😂😂
Ff ini hanya mengangkat cerita ringan saja,,hanya percintaan di masa sma,, jadi gx kyk ff ini yang alurnya sangat berat,,
Nnti di ff "Hot Nerd Boys" akan lebih rileks dan gak tegang2,,
Ada yang mau menunggu,?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top