Maid
Happy reading
So eun berjalan lunglai dengan wajah yang sembab, kata-kata eoma kim bum terus terngiang dalam pikirannya sejak tadi.
'Kim bum mengalami koma setelah kecelakaan itu, saat kim bum sadar dokter mengatakan jika ia kehilangan ingatan dan perlahan ia juga kehilangan pengelihatannya. Sejak itu ia berubah menjadi orang yang keras kepala dan lebih pendiam. So eun bisakah kau membantu eoma? Bantu kami mengembalikan ingatan kim Bum.'
Menapa bisa seperti ini, takdir seolah ingin menjauhkan mereka. Apa belum cukup penantiannya selama lebih dari 2 tahun? Tidak. Jika saja bukan Kim Bum yang mengalami kecelakaan itu mungkin dia lah yang berada diposisi kim bum saat ini. Apa so eun harus senang dengan keadaan seperti itu.
'Lebih baik aku yang berada di posisimu bum~ah .Aku bahkan hampir gila karenanya . Maafkan aku jika aku membuatmu menderita. Rasa sakit ini tidak lebih parah dari luka mu' gumam so eun lirih. Air matanya tidak bisa ia kontrol lagi, biarlah hari ini ia menangis sepuasnya, melepas segala beban yang terus ia rasakan selama ini.
###
Minho mengusap wajahnya yang penuh keringat dengan handuk, sampai sebuah benda dingin menempel di pipinya berhasil mengalihkan fokusnya. "Terimakasih hyung" Minho meneguk minuman dingin yang Onew berikan.
"Kau berlatih begitu keras, aku rasa porsi latihanmu terus bertambah" Minho hanya tersenyum.
"Aku harus bisa menjadi pasukan khusus, jika aku bisa menguasai tehnik bela diri dengan cepat maka semakin cepat aku mencapainya. Aku ingin mengalahkanmu" Onew menatap Minho seolah ia merasa terancam.
"Kenapa akhir-akhir ini aku memiliki banyak musuh. Dulu Park Bo Geum sekarang dirimu ckckck" ujar Onew dengan tersenyum, andai minho adik kandungnya pasti sangat menyenangkan.
"Kau masih sangat muda, well itu bagus lagi pula aku juga butuh pengganti" lanjut Onew menatap lurus dengan senyuman, berbeda dengan Minho yang menatapnya heran.
"Kau ingin berhenti?" Onew menatap Minho santai.
"Ayah membutuhkanku, lagi pula aku sudah berjanji jika aku bisa memecahkan kasus besar maka aku akan kembali pada ayahku. Yah meski menjadi seorang pebisnis bukan keinginanku" Minho yang mendengarnya hanya menunduk lesu, ia sangat berharap bisa bekerja sama lagi dengan onew seperti dulu.
"Hey ada apa dengan wajahmu itu? Lagi pula ayah tidak akan membiarkan ku cepat pulang sebelum membawa So Eun bersamaku hahaha" Minho ikut tersenyum lebar mendengar bualan onew.
"Coba saja jika hyung bisa, palingan bokongmu ditendang lagi seperti dulu" mereka tertawa lepas mengenang masa lalu yang menurut mereka konyol dan memalukan menurut Onew.
###
Kim bum masih terlelap pagi ini meski matahari mencoba mengganggu tidur nyenyaknya dengan sinar hangat. So eun berjalan perlahan menuju ranjang Kim Bum, mulai hari ini So eun yang akan membantu segala kebutuhan kim bum. Tidak masalah jika ia harus menjadi maid untuk kim bum asalkan ia bisa dekat dan melindunginya. Setelah kemarin sore pertemuannya dengan Sena-ibu kim bum- di sebuah restaurant so eun menyanggupi usulan untuk menjadi maid Kim Bum. Bukan tanpa alasan jika Sena merencanakan ini ,semua ia lakukan agar Kim Bum dan So Eun bisa dekat lagi seperti dulu.
Lama so eun menatap wajah polos Kim Bum yang tertidur, sangat damai. Sudah sangat lama so eun menunggu saat-saat seperti ini dimana ia bisa sepuasnya menatap wajah tampan Kim Bum.
"Apa kau sudah puas memandangi wajahku?" So eun tersentak saat mendengar suara kim bum. Perlahan mata itu terbuka meski sama saja keadaan tidak berubah masih tetap gelap.
"Ba...ba..bagaimana kau bisa tau aku disini?" Wajah so eun memerah ia malu sekali, bagaiman ia bisa tertangkap basah memandangi wajah kim bum?
"Sepertinya kau tidak pandai dalam hal menguntit ya. Hembusan nafasmu bisa ku rasakan" kim bum mulai mendudukan dirinya, so eun ingin membantu kim bum duduk tapi pria itu menolak bantuannya. "Untuk apa kau ada di kamarku? Apa kau ingin menodaiku?" So eun yang mendengarnya hanya mendelikkan matanya andai kim bum bisa melihat ekspresi so eun sekarang mungkin saja ia tidak bisa menahan diri tidak mencubit pipi so eun.
"Yaakk untuk apa aku mau menodai dirimu. Sepertinya aku kurang kerjaan saja" ujar so eun dengan bibir yang dimajukan.
"Jadi memandangi diam-diam wajah seseorang yang tertidur itu sebuah pekerjaan?" So eun hanya mendengus kesal, ternyata benar kim bum yang sekarang berbeda dengan dulu. Sekarang ia lebih menyebalkan 2 kali lipat.
"Sudahlah jangan membahas itu lagi" Kim bum hanya tersenyum miring. "Apa yang kau lakukan disini. Kita tidak memiliki hubungan apa pun. Jadi kau bisa keluar sekarang" usir Kim Bum. So eun menghela nafas pelan , perlu kesabaran ekstra untuk menangani kim bum yang sekarang.
"Baiklah perkenalkan namaku Kim So Eun, Aku yang akan mengurus semua keperluanmu mulai detik ini, lebih singkatnya aku adalah maid pribadimu" tidak ada reaksi dari kim bum setelah perkenalan dari so eun. Hanya nafas panjang yang ia keluarkan.
"Aku bisa melakukannya sendiri, aku tidak memerlukan bantuanmu. Jadi kau bisa pergi dari sini" "tidak bisa seperti itu. Aku baru bekerja beberapa menit saja, ini tidak adil" rengek so eun manja. Jika kim bum mulai menyebalkan maka so eun bisa lebih menyebalkan dari yang pria itu kira.
"Kalau begitu sekarang juga aku memecatmu. Jadi kau bisa pergi" so eun mendelikkan matanya, pria ini memang keras kepala rupanya. "Silahkan saja kau memecat ku, aku sudah menanda tangani surat perjanjian dengan ibumu. Jika aku di pecat sebelum waktunya maka aku akan tinggal disini bersama mu sampai batas waktu yang tak terhingga. Jadi percuma saja kau memecat ku aku akan tetap disini" so eun tersenyum lebar dengan kebohongan yang ia buat. Bagaimana pun kim bum mengusirnya ia akan selalu menempel pada pria itu sampai ingatannya pulih.
"Terserah kau saja? Aku ingin mandi." Kim Bum perlahan turun dari ranjangnya, dengan sigap so eun membantunya. Kali ini tidak ada penolakan dari kim bum seperti sebelumnya.
"Apa memandikanku juga bagian dari pekerjaanmu?" Pertanyaan kim bum membuat so eun sedikit gugup dan merona. Bagaimana juga mereka sudah dewasa, dengan memikirkannya saja membuat so eun malu. "Ti..tidak. maksudku aku akan mempersiapkan semua perlengkapan mandi mu, jadi kau mandi sendiri" Kim bum menaikkan sebelah alisnya.
"Jadi untuk apa kau bekerja jika tidak bisa membantu ku? Siapa yang akan menggosokkan punggungku saat mandi? Kau bilang kau adalah maid pribadiku" ujaran Kim Bum seolah memberikan kesan bahwa ia lah yang menginginkan so eun, bukan sebaliknya. 'Apa yang ia pikirkan? Dasar mesum, ternyata sifatnya yang satu ini tidak berubah meski kehilangan ingatan' batin so eu.
"Baiklah aku akan membantumu menggosok punggung, tidak lebih dari itu" So eun berlalu meninggalkan Kim bum ke kamar mandi, menyiapkan air hangat dan juga perlengkapan Kim Bum mandi. 'Kita lihat saja seberapa lama kau bertahan kim so eun' gumam kim bum.
Beberapa menit kemudian so eun keluar dari kamar mandi.
"Lama sekali, aku bisa terlamabat ke kantor" So eun yang mendengar ocehan Kim Bum hanya menghela nafas panjang. "Kau tidak akan dipecat oleh bawahanmu jika bosnya terlambat' so eun menuntun kim bum ke kamar mandi dan membantu kim bum membuka bajunya.
"Nah sekarang kau bisa mandi" Kim bum tidak bergeming dari tempatnya. "Kau tidak ingin membuka celana tidurku? Apa aku harus mandi dengan celana panjang ini?" So eun kesal, apa maksud kim bum dengan berbicara seperti itu? Kenapa sekarang seolah-olah So Eun yang dipaksa bekerja untuknya. Keadaan sudah terbalik so eun harus bisa mengendalikannya.
"Kau bisa melakukannya sendiri" Kim Bum hanya tersenyum mendengarnya. "Untuk apa aku memiliki maid pribadi jika tidak bisa melakukan hal sepele seperti itu"
"Yakk dasar otak mesum aiishh" kim bum yang mendengar teriakan so eun hanya tersenyum geli. Entahlah mungkin mulai sekrang hidupnya akan lebih berwarna, tentu saja dengan menggoda so eun setiap hari. "Sudahlah aku hanya bercanda" ujar Kim Bum, so eun hanya membalikkan badanya memunggungi kim bum saat kim bum mulai merendamkan diri dalam badthub yang sudah so eun isi dengan air hangat.
"Kau bisa menggosok punggungku sekarang" so eun membuka matanya dilihatnya kim bum sudah berendam di dalam badthub so eun mulai menggosok punggung so eun pelan dan lembut. Dulu punggung ini yang ia peluk hampir setiap hari, punggung ini yang ia jadikan sandaran saat senang dan sedih. Sekarang ia hanya bisa melihatnya, andai keadaan ini seperti dulu mungkin So Eun tanpa ragu memeluknya sekarang.
"Apa kau ingin menggodaku?" So eun tersadar dari lamunannya saat kim bum membuka suara .
"Apa maksudmu?" Sekrang giliran kim bum yang membuang nafas panjang. "Kau menggosok punggungku pelan sekali seperti seorang wanita yang menggoda kekasihnya" ujar kim bum tanpa dosa. 'Kau memang kekasihku. Kekasih yang durhaka karena melupakan wanitanya' batin so eun.
"Aku sudah selesai" ujar Kim Bum. So eun dengan cekatan membawakan kim bum kimono mandi dan handuknya. " kau benar ingin ke kantor sekarang?" Ujar so eun saat memilih pakaian kantor kim bum. Sekarang bahkan so eun merasa dirinya seperti seorang istri yang sedang mempersiapkan pakaian kerja untuk suaminya.
"Apa urusannya dengan mu? Jangan ikut campur urusan ku lakukan saja tugas mu. Satu lagi kau harus lebih sopan saat memanggilku, panggil aku tuan muda." So eun cemberut mendengar perintah Kim Bum, lihat saja nanti kau yang akan menyuruhku memanggilmu 'oppa'.
"Selesai" ujar so eun setelah selesai memasangkan dasi untuk kim bum. so eun membantu kim bum ke luar untuk sarapan. "Aku makan di kantor saja" ujar kim bum berlalu dari meja makan. Sena dan So eun hanya bisa menggelengkan kepalanya, sifat menyebalkan kim bum mulai kambuh. "So eun saat dia mulai menyebalkan, kau harus bisa lebih menyebalkan lagi. Mengerti" ujar Sena dengan bersemangat. So eun yang mendengarnya hanya menganggukkan kepalanya antusias, mengerti apa yang di maksud ibu kim bum.
So eun mengikuti kim bum menuju mobil hitam yang terparkir di halaman rumah. Seorang sopir membukakan pintu untuk kim bum. Dengan perlahan Kim bum mendudukan dirinya di jok belakang dengan nyaman setelah melipat tongkatnya. Kim bum menekuk alisnya saat dirasanya ada seseorang yang ikut duduk di sampingnya.
"Kau juga ikut?" Ujar kim bum merasa terganggu. So eun memandang kim bum di sebelahnya dan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Jangan diam saja, jawab aku" astaga kenapa so eun lupa jika kim bum tidak bisa melihat. "Iya aku akan ikut ke kantor, aku rasa aku akan sangat membantumu" ujar so.
eun percaya diri, bukankah dulu so eun adalah sekertarisnya jadi mudah saja bagi so eun untuk membantu kim bum .
"Terserah" ujar Kim Bum ketus.
Selama perjalanan menuju kantor tak ada sepatah kata yang keluar dari bibir mereka berdua. Hanya keheningan yang menyelimuti selama perjalanan, mereka terlalu asik dengan pikiran dan hayalan masing-masing. So eun memandang wajah kim bum yang sedikit berubah dalam 2 tahun ini. 'Mengapa dia terlihat begitu tampan? Aku seperti jatuh cinta lagi' batin so eun. Sedangkan kim bum entah apa yang sedang ia pikirkan sejak tadi sesekali ia memegang kepalanya.
"Tolong berhenti" mobil pun di tepikan. "Kenapa berhenti?, sebentar lagi kita sampai di kantor" So eun tidak tau apa yang ada di pikiran kim bum saat ini.
"Keluar" ujar kim bum singkat.
"Apa? Kau sudah gila menurunkan aku disini?" Protes so eun.
"Kau bisa berjalankan? Kau tadi bilang sudah dekat dengan kantor jadi ku rasa itu tidak masalah untukmu" ujar Kim Bum santai.
"Tapi...."
"Aku tidak suka mengulang kata-kataku".
So eun dengan berat hati keluar dari mobil kim bum, bukan masalah untuknya jika ia berjalan kaki tapi jarak kantor dengan tempatnya berhenti saat ini lumayan jauh. Jika menggunakan mobil mungkin hanya membutuhkan waktu 15 menit saja. Beda hal nya dengan berjalan kaki mungkin membutuhkan waktu lebih lama. Mobil itu pergi meninggalkan so eun sendirian.
"Yaakk awas kau jika aku sampai di kantor nanti" ujar so eun kesal.
Tanpa so eun sadari sebuah mobil lamborgini sport berwarna biru menepi kearahnya. Pandangan so eun tertuju pada mobil yang sudah berada tepat di sampingnya. Perlahan kaca mobil itu diturunkan, terlihat seorang pria tampan dengan senyuman manisnya menyapa so eun.
"Lama tidak berjumpa Kim So Eun"
"Kk..kau.."
TBC
Maaf kalau jelek,,nulisnya cepet-cepet di sela waktu sibuk. Mungkin bulan ini aku updatenya jarang karena kesibukan di rumah.
Maaf ya
Terimakasih sudah membaca untuk part 1.
Bye bye
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top