Love Scenario (1)
Maaf typo
Happy reading
Key menatap So Eun kesal, sedari tadi So Eun hanya menatap sarapanya tanpa ada niat untuk melahapnya. Sejak beberapa hari belakangan ini sifat aneh kakaknya mulai muncul lagi, melamun dan tiba-tiba bahagia dan saat pulang kerja so eun akan murung lagi. Entah apa yang sedang So Eun pikirkan membuat Key yang melihatnya menjadi gemas sendiri. Bukan hanya Key saja Taemin,Minho dan Onew juga merasakan ada hal yang aneh dengan so Eun. Tapi mereka tetap bungkam karena menurut mereka sekarang bukan waktu yang tepat menanyakannya.
"Ya ampun kasihan sekali dirimu, kau di acuhkan oleh noona ya?" Key mengambil piring sarapan so eun yang sudah tersaji sandwich kesukaan so eun. Key bicara seolah-olah sandwich itu sedang sedih saat E
So Eun hanya menatapnya saja.
"Ah kau sudah jadi dingin rupanya, lebih baik kau ku makan saja ya" key ingin melahap sandwich itu tapi dengan cepat so eun merebutnya.
"Ini sarapanku" So Eun memandang Key sengit. Melihat reaksi So Eun Key hanya menghela nafasnya, apa So Eun sedang bulanan sehingga sifatnya jadi menjengkelkan seperti ini.
"Harusnya noona makan sedari tadi, aku tidak perlu berpikir keras agar kau mau makan" Tidak ada sahutan dari So Eun, ia terlalu asik dengan sarapanya yang entah kenapa terasa begitu lezat. Ada sedikit rasa bersalah saat So Eun mengabaikan sarapannya, jika tau sarapannya seenak ini ia akan menghabiskannya dengan lahap.
"Kenapa noona akhir-akhir ini tertutup sekali, kau bisa menceritakan semua masalahmu padaku. Aku akan mendengarkan dengan baik" Key memperhatikan So Eun yang meminum jusnya dengan sekali teguk. So eun menatap Key berpikir sebentar sebelum akhirnya ia mau menceritakan semua isi hatinya.
"Aku tidak mengerti kenapa perasaanku begitu cemas akan hadirnya wanita itu. Aku merasa mengenalnya, tapi itu tidak mungkin terjadi. Wajah mereka sangat berbeda."
"Apa ini berhubungan dengan masa lalu?"
So eun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Katakan jika dia mulai mengganggu noona aku akan memberikan perhitungan padanya." So eun yang mendengar nada posesif Key tersenyum lebar. Beruntungnya dia memiliki adik-adik yang selalu melindungi dan mendukungnya dalam segala hal.
"Sudahlah jangan membahasnya lagi, aku ingin liburan tanpa beban hari ini" Mungkin dengan jalan-jalan ke pusat perbelanjaan bisa membuat pikiran dan hati so eun lebih tenang. Key dan So Eun akhirnya memutuskan membeli beberapa bahan dapur yang sudah menipis stocknya. Ini kegiatan rutin yang mereka lakukan di akhir minggu jika So Eun tidak sibuk. Pikiran So Eun cukup kacau pagi ini, moodnya tiba-tiba buruk karena kedekatan Kim Bum dan Han Jae Hyun seminggu ini. Berbicara mengenai Kim Bum sejak kemarin malam ia tidak mengabari pria itu sampai sekarang. Jangan harap jika Kim Bum akan menghubungi dirinya terlebih dahulu mengingat ego pria itu sangat tinggi. Biarlah nanti So Eun menghubungi Kim Bum, yang terpenting hari ini ia akan bersenang-senang dengan Ki Bum dan berbelanja sepuasnya. So Eun berjalan terlebih dahulu di depan Key. Sejak turun dari mobil mereka berdua sudah menjadi perhatian para pengunjung. Penampilan So Eun saat ini begitu cantik bagaikan putri dongeng, rambut hitam panjangnya tergerai bebas di belai angin. Mini dress berwarna peachnya mengekspose kaki jenjangnya yang mulus, riasan wajah yang tipis membuat penampilannya terlihat lebih natural. Banyak mata yang memandangnya tanpa berkedip, siapa pun akan menyesal jika melewatkan moment seperti ini. Key berjalan di samping so eun dengan penampilan yang luar bisa tampan, hanya dengan kaos hitam dan celana jeans saja sudah membuat Key dikagumi. Tanpa mereka sadari saat itu juga pintu mall terbuka lebar munculah Onew, Minho dan Taemin dengan penampilan yang memukau dan kacamata hitam yang menghalangi indahnya mata mereka. Onew Minho dan Taemin berjalan di belakang So Eun dan Key. Semua pengunjung menatap mereka kagum, sebagian dari mereka berpikir jika So Eun sangat beruntung bisa pergi dengan 4 pria tampan sekaligus meskipun kebenarannya So Eun tidak sadar jika mereka bertiga mengikutinya dan Ki Bum dari belakang. So eun merasa risih dengan tatapan para pengunjung, bukan hanya itu bahkan para wanita disana ada yang memekik kegirangan. 'Ada apa dengan mereka?' Pikir so eun. Sepanjang perjalanan semua perhatian tertuju padanya. Tunggu kenapa di saat So Eun dan Key sudah lewat pun di belakang mereka masih ada yang berteriak kegirang seakan menemukan emas di tumpukan barang yang tak berguna.
So eun dan Key mulai curiga, mereka saling bertatapan satu sama lain seakan memiliki pertanyaan yang sama. So Eun dan Key menghentikan langkah dan menoleh ke belakang. Dan terjawablah pertanyaan mereka sekarang.
Bisa So Eun dan Key lihat 3 pria di belakang mereka sedang tebar pesona. Minho tersenyum manis pada setiap wanita yang ia lewati jangan lupa kedipan matanya membuat para wanita meleleh saat kacamatanya tak lagi menutupi mata. Sedangkan Onew tersenyum lebar hingga mata sipitnya tak terlihat, senyum lebar Onew membuat wanita yang melewatinya tak bisa memalingkan wajah barang sedetik pun. Dengan sesekali ia melambaikan tangannya pada para wanita membuat pekikan semakin nyaring terdengar. Oh jangan lupakan Taemin dengan wajah imutnya memberikan kiss bye pada para wanita menambah suasana menjadi riuh karenanya. So eun yang melihat kelakuan ke tiga pria itu hanya menggelengkan kepalanya, selalu tebar pesona dimana pun mereka berada. Bahkan Key hanya bisa memandang datar ketiganya dengan bibir terbuka.
"Yakk apa yang kalian lakukan?" Teriakan so eun membuat mereka menghentikan aksinya. Mereka berjalan mendekati So Eun dan Key yang berada beberapa meter di depannya.
"Hay so eun, tadi kami melihat kalian pergi jadi kami memutuskan untuk mengikuti kalian saja. Kebetulan sekarang kami tidak sibuk dan kami sedang lapar"
Onew memegang perut dengan senyum lebarnya seperti anak kecil yang tanpa dosa. Apa pun alasan dan tujuan mereka mengikuti So Eum dan Key ujung-ujungnya adalah makan. Jangan harap hari ini dompet so eun akan selamat, mengingat betapa rakusnya mereka jika sudah berhubungan dengan makan.
"Kalian baru boleh makan jika kami sudah selesai berbelanja. Dan kalian harus membantu kami"
Tegas So Eun
"Siap komandan" ujar mereka kompak.
Key yang melihat kekompakan mereka hanya bisa menahan senyum, ternyata lapar bisa membuat mereka terlihat konyol. So eun berjalan mengambil troly dan mulai memilih bahan makanan untuk persediaan beberapa hari kedepan diikuti keempat pria itu. Tak jarang Onew dan Taemin beradu argumen tentang beberapa hal.
"Hyung kau sedang memilih apa?"
"Aku sedang memilih pembalut untuk so eun"
"Apa? Kenapa kau yang memilihnya? Itu kan tidak ada di daftar belanja"
"Karena aku ingin memilihnya, setiap hari ia marah-marah tidak jelas mungkin sedang bulanan"
Taemin yang mendengarnnya tertawa lepas, memang setiap so eun mendapatkan bulananya mereka berempat akan jadi sasaran kekesalan So Eun. Hanya melakukan kesalahan sedikit saja So Eun bisa menceramahi mereka panjang lebar, untuk itu mereka berempat terkadang melingkari tanggal bulanan so eun dengan tulisan 'zona bahaya' di kalender kecil mereka.
Onew meletakkan pembalut itu ke troly tanpa sepengetahuan So Eun dan ia kembali membeli beberapa bahan yang ada di catatan belanja.
Seharian ini mereka habiskan dengan berbelanja, mungkin hari ini adalah hari keberuntungan sekaligus hari sial untuk So Eun. Beruntung karena ia tidak perlu repot-repot membawa barang belanjaan. Dan sialnya ia harus menguras isi dompet untuk mentraktir mereka semua.
"Noona kau tidak suka spagethi itu?" Taemin memperhatikan spagethi yang ada di piring so eun yang masih sisa setengah dengan mata berbinar.
"Kau mau? Ini ambil saja, makan yang banyak. Mau noona suapi" Taemin menggeleng sebagai jawaban, ia terlalu sibuk dengan makanannya.
Onew menyerahkan piring steaknya pada So Eun.
"Waee? Aku tidak suka steak Onew" So Eun menolak halus makanan yang Onew sodorkan. Onew yang melihat makananya ditolak menekuk wajahnya.
"Aku bukannya mau memberikamu steak ini, tapi aku mau kau menyuapiku" gumam Onew.
"Apa yang Hyung katakan?" Key dan Minho menatap Onew tajam.
"Hehehe bukan apa-apa lanjutkan saja makan kalian".
So eun yang memperhtikan tingkah kekanak-kanakan mereka hanya bisa memijit kepalanya, jika mereka sudah bersama jangan harap so eun akan tenang.
#####
Kim bum berbaring di ranjang King Size empuknya. Jangan kira ia sedang menikmati weekend dengan bersantai tidur-tiduran di ranjangnya.
Itu salah besar, sedari kemarin kim bum berusaha menahan rasa kesalnya, bagaimana mungkin Kim So Eun tidak mengabarinya sama sekali. Apa gadis itu berusaha mengabaikannya? Aissh apa hanya karena masalah sepele itu so eun menjadi kesal? Ok baiklah kim bum akui jika kemarin ia sedikit memanfaatkan rekan kerjanya untuk membuat So Eun cemburu, tapi itu masih dalam lingkup pekerjaan jadi wajar saja jika sesama rekan saling akur kan. Kim bum semakin frustasi hanya memikirkannya saja, dengan keadaannya sekarang tidak memungkinkan untuk dirinya beraktivitas sesuka hatinya. Kim bum beranjak duduk di ranjang dengan kaki menjuntai, dirabanya nakas yang terdapat telephone rumah. Kim bum menekan tombol pojok kanan atas. Tidak perlu menunggu lama seseorang pun mengangkatnya.
"Siapkan mobil" ujarnya setelah sambungan terhubung, tanpa menunggu jawaban dari penerima telephone kim bum dengan cepat memutuskan sambungannya.
"Bersiaplah Kim So Eun kau akan menerima hukuman karena mengabaikannku, segera setelah kita bertemu" gumam kim bum.
😥😥😥
Maafkan saya baru sempat update,, 2 minggu ini jujur saya jarang buka sosmed, saya baru saja selesai ospek.
Jadi waktu buat bikin lanjutanya sangat minim, belum lagi kerja jadi bener-bener susah buat konsen nulis.
Mungkin part ini yang jadi paling pendek dan menyebalkan. Maafkan saya di part ini saya tidak membuat alur yang rumit karena otak saya sudah rumit,,😂😂😂
Selamat membaca sekali.lagi saya minta maaf karena lama update,
Semoga masih ada yang baca😉😂
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top