Happy reading!
Ekspektasi dan bohong.
Dua kata yang saling berkesinambungan dalam kehidupan. Kata yang membuat kita mulai terikat akan hal tak mungkin.
Ekspektasi seseorang terhadap kita, menitipkan sebuah harapan begitu manis membuat kita tergiur hingga berkata, "Aku sanggup melakukannya!" atau "Tenang saja, aku akan melakukannya, merealisasikan ekspektasimu terhadapku!" dengan sangat percaya diri.
Tanpa disadari, kita terus berkata demikian kala ada orang yang menginginkan hal hebat pada diri kita. Perkataan yang semula bertujuan untuk menyenangkan hati orang lain, perlahan menjadi sebuah kebohongan untuk kedua belah pihak, baik orang lain maupun diri kita.
Kala rasa lelah mulai merasuk dalam jiwa, kita kembali berkata bohong, membiarkan rasa lelah terus-menerus menumpuk tanpa membiarkan diri sendiri beristirahat barang sejenak. Sebuah kalimat "Aku baik-baik saja!" tak lagi mampu menggambarkan kondisi kita yang sebenarnya.
Rangkaian-rangkaian harapan nan penuh kesempurnaan mulai merasuki pikiran, sebuah perintah muncul, meminta sang akal untuk berpikir, bagaimana caranya agar ekspektasi tiap orang dapat terwujud?
Kita terus berpikir, memaksa diri sendiri untuk melakukannya, berkata bahwa kita bisa melakukannya namun belum tentu nyatanya. Perkataan yang semulanya bertujuan untuk menyemangati diri sendiri perlahan berubah menjadi perkataan penuh kebohongan, kebohongan bercita rasa manis.
Manis sesaat yang membawa kepuasan, kepuasan yang memberi harapan palsu dan penyemangat semu.
Sampai akhirnya, kata penyemangat sehangat apapun tak mampu memecah tumpukan kebohongan dan harapan kosong yang tak kunjung mendapat kesempatan untuk menjadi nyata.
Bolehkah aku bertanya kepada kalian, wahai para pejuang buana?
Apakah kebohongan merupakan obat mujarab untuk meredam segala rasa lelah atau malah menjadi racun bagi kita dan orang lain?
To Be Continued!
Malam~! Aku kembali membawa sebuah prolog untuk malam ini ....
Bagaimana menurut kalian? Mulai panas 'kah daya pikir kalian?
Apakah topik yang kubawakan kalian ini cukup berat atau sebaliknya?
Aku ucapkan maaf sebanyak-banyaknya kepada kalian yang menjawab cukup berat maupun berat dan aku ucapkan selamat kepada kalian yang menjawab sebaliknya.
Aku harap bahasa yang kugunakan cukup dipahami oleh kalian, nantikan chapter 1 ya~! Persiapkan diri kalian untuk memasuki sebuah kisah yang sudah kita jalankan setiap hari^^
Jaa ... sampai jumpa kalian di chapter 1~!
Tertanda
Natha
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top