Lima Gender
Mungkin selama ini kebanyakan dari kita hanya mengenal 2 jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Tapi, tahukah kamu kalau ada 3 jenis yang lain?
Well, sebenarnya agak rumit sih, karena jenis kelamin dan gender itu agak berbeda secara definisi. Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal yang namanya jenis kelamin, yang mana itu memiliki makna terbatas; lebih kepada sesuatu yang bersifat biologi (biologis). Sedangkan gender maknanya lebih luas, yang meliputi: jenis kelamin biologis, jenis kelamin berbasis struktur sosial, dan identitas gender.
Nah, jadi 5 gender yang dimaksud di sini itu merupakan gabungan antara ketiganya, baik itu secara biologis, struktur sosial, maupun identitas gender.
5 gender ini sudah lama dikenal dalam budaya Bugis, yang memiliki sebutan antara lain:
1. Orowane
2. Makkunrai
3. Calabai
4. Calalai
5. Bissu
Orowane itu sama dengan laki-laki pada umumnya. Begitu pula Makkunrai, merupakan perempuan pada umumnya. Mereka memiliki identitas gender yang sama dengan jenis kelaminnya.
Lalu Calabai, adalah laki-laki yang berpenampilan, berperilaku, dan menjalani kehidupan sebagaimana perempuan dan cenderung memiliki kualitas yang secara tradisional dikaitkan dengan perempuan (feminine). Sebaliknya, ada juga Calalai, perempuan yang berpenampilan, berperilaku, dan menjalani kehidupan sebagaimana laki-laki dan cenderung memiliki kualitas yang secara tradisional dikaitkan dengan laki-laki (masculine). Mungkin bisa dibilang--untuk jaman sekarang yang penuh dengan pelabelan ini--Calalai dan Calabai itu semacam transgender. Jadi di sini, antara jenis kelamin biologis dengan identitas dan ekspresi gendernya, tidak segaris lurus. (Bila kurang paham bisa baca tulisan saya terkait "SOGIE".) Walau begitu--katanya--tidak ada keinginan bagi mereka untuk bertransformasi menjadi perempuan (untuk Calabai) dan laki-laki (untuk Calalai). Rada kontradiktif juga, ya.
Terakhir, Bissu, semua atau bukan sama sekali. Ada yang mengatakan Bissu ini adalah gabungan keempat gender di atas dan ada pula yang mengatakan bahwa Bissu bukanlah laki-laki ataupun perempuan (netral). As simple (or complicated) as that. Namun yang pasti mereka mempunyai kedudukan yang teramat penting dalam masyarakat dan adat Bugis, selayaknya 'pendeta' atau 'pemangku adat'. Dalam kehidupan sehari-hari, Bissu ini biasanya memakai pakaian khusus dan berperan memelihara nilai budaya dan adat Bugis yang asli agar tetap terlestari dan tidak punah.
FYI, saya bahas tentang ini karena beberapa minggu yang lalu saya nonton video YouTube-nya (Alm.) Luthfi Ramadhan yang bertajuk "5 Gender atau Jenis Kelamin dalam Budaya Bugis ( Bukan Hanya Laki-Laki dan Perempuan )". Tapi saya cek lagi di YouTube, sudah dihapus. Beliau ini sempat viral karena kecelakaan maut yang dialaminya, makanya saya ikut menelisik channel YouTube-nya yang ternyata memiliki konten-konten (Kupas Kultur) yang edukatif sekali (termasuk video tersebut). Tapi entah kenapa, video-videonya sudah enggak ada lagi.
Seriously man, you're amazing. Rest in peace.
https://youtu.be/K9VmLJ3niVo
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top